Sundulan De Vrij Bawa Belanda ke Semifinal

Kredit foto: UEFA
Pemain jangkun Belanda, Wout Weghorst sedang menyundul bola di hadapan pemain Turki.

Belanda melangkah ke semifinal Euro 2024 setelah menghentikan perjuangan Turki dengan skor 2-1, di Stadion Olimpiade Berlin, Minggu (7/7) dini hari WIB. Turki yang memiliki segudang kejutan akhirnya takluk menghadapi mental Belanda sebagai kandidat juara.

Menghadapi Turki yang bisa dibilang laga hidup mati, pelatih Roenald Koeman mempertahankan susunan pemain seperti saat mengalahkan Rumania 3-0. Koeman tak mau seperti Luciano Spalletti yang menerapkan strategi aneh dan berujung kegagalan Italia mempertahankan gelar juara.

Eksperimen Koeman terbilang minor karena hanya mendorong Xavi Simons lebih maju di belakang Memphis Depay yang menjadi ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1.

Sementara Vincenzo Montella dari kubu Turki mengganti tiga pemain Turki karena akumulasi kartu. Montella tak bisa memainkan bek Merih Demiral yang terkena larangan tampil akibat menampakkan gestur yang tak elok saat melawan Austria.

Pertandingan awalnya berjalan dengan tempo yang lambat pada babak pertama. Turki dan Belanda bermain aman dan tidak buru-buru melakukan serangan agar tidak kehilangan bola dan kebobolan cepat.

Pertahahan Turki sukses membuat Belanda putar otak. De Oranje kesulitan membongkar pertahanan Turki karena pertahanan yang cukup rapat.

Turki juga sukses membuat Belanda hanya mendapatkan satu peluang saja. Kesempatan emas tersebut didapat oleh Memphis Depay yang sepakannya masih bisa diantisipasi oleh kiper Turko, Mert Gunok.

Turki bermain dengan bola panjang yang mengarah langsung ke pertahanan Belanda hingga kotak 12 pas. Baris Yilmaz yang menjadi pivot dalam pola permainan Turki kesulitan membongkar pertahanan Belanda.

Maklum saja, Belanda dipenuhi bek-bek jangkung macan Virgil van Dijk, Stefan de Vrij, ataupun Nathan Ake. Yilmaz kerap kalah duel udara dengan mereka.

Meski begitu, Turki mampu mengejutkan pendukung Oranje melalui gol Samet Akaydin, bek pengganti Demiral. Akaydin membawa Turki unggul melalui sundulan kepalanya pada menit ke-35.

Belanda tersengat dengan gol Akaydin. Mereka langsung bermain menyerang demi menyamakan kedudukan. Namun, Turki mampu menjaga konsistensinya dengan menekan Belanda usai unggul.

Jika pada awal laga mereka bermain bola-bola panjang, Turki kemudian memainkan bola pendek yang memaksa Belanda menyetel ulang mode pertahanan mereka.

Belanda sejatinya masih kesulitan menembus pertahanan Turki. Manuver Stevan Bergwijn kerap terbaca dengan mudah oleh pertahanan Turki.

Belanda tak mampu menyamakan kedudukan di babak kedua dan Koeman tak mau membuang peluang lagi di babak kedua. Ia mengganti Bergwijn dengan Wout Weghorst dengan harapan bisa membawa Belanda menyamakan kedudukan dan mengakhiri 90 menit dengan kemenangan.

Masuknya Weghorst membuat Depay lebih rajin untuk menjemput bola ke bawah. Pola permainan Belanda pun berubah menjadi memanfaatkan umpan silang demi mengoptimalkan postur Weghorts yang tinggi menjulang.

Belanda hampir saja tertinggal lagi. Arda Guler menunjukkan kualitasnya sebagai pemain Real Madrid dengan ekeskusi bola matinya. Sayang, tendangannya membentur mistar gawang Belanda.

Usaha Belanda akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-70. Pola serangan umpan silang yang diterapkan Koeman akhirnya mengoyak gawang Turki. Umpan silang Depay bisa ditanduk De Vrij dengan leluasa.

Kredit foto: UEFA
Sundulan Stefan de Vrij sebelum merobek gawang Turki.

Gol ini terasa istimewa bagi De Vrij. Eks bek Lazio ini Kembali mencetak gol untuk Belanda setelah sembilan tahun lamanya. Terakhir kali De Vrij mencetak gol bagi Belanda terjadi pada 2015 saat menghadapi Spanyol.

Enam menit berselang, fan Belanda yang ada di Berlin dibuat kegirangan setelah Mert Muldur melihat bola yang terkena dirinya meluncur ke gawang sendiri. Umpan datar Denzel Dumfries terkena badan Muldur dan ia tak bisa mengontrol arah bola.

Turki yang mengincar semifinal berbalik menyerang. Montella berusaha membalikkan keadaan, setidaknya memaksa laga menjadi 120 menit, dengan memasukkan Cenk Tosun.

Namun, Tosun tak bisa berbuat banyak karena Belanda sudah kadung membuat pertahanan yang solid dan sulit ditembus. Satu peluang dari Kerem Akturkoglu juga terpental karena bola sepakannya mampu diblok bek Belanda.

Hingga pertandingan usai, Belanda mampu mengamankan keunggulan 2-1 atas Turki. Oranje akan berhadapan dengan Inggris di semifinal setelah The Three Lions mengalahkan Swiss melalui drama adu penalti.

De Vrij menjadi pemain terbaik di pertandingan ini. Golnya menjadi pembuka kemenangan Belanda.

“Turki tidak memberikan kami banyak ruang. Kemudian Memphis memberikan umpan silang dan saya menyundulnya. Kami terus melaju, kami tetap percaya, dan kami juga mencetak gol kedua,” ucap De Vrij usai laga.

Kemenangan atas Turki membawa Belanda ke semifinal Euro 2024. Ini merupakan keenam kalinya Belanda berada di semifinal Euro. Mereka hanya kalah dari Jerman yang menembus semifinal Euro sebanyak sembilan kali.

Terakhir kali Belanda ke semifinal terjadi pada Euro 2004. Ketika itu Belanda berhadapan dengan Portugal dan kalah 1-2 melalui gol Cristiano Ronaldo dan Maniche. Tim Negeri Kincir Angin hanya bisa membalas lewat gol bunuh diri Jorge Andrade.

Belanda menjaga momentum

Koeman menyebut timnya bertanding dengan luar biasa. Mereka mampu menjaga konsistensi permainan, terlebih ketika unggul atas Turki.

Koeman juga tidak menampik bahwa Turki bermain dengan baik pula, terutama pada awal babak pertama dengan pertahanan yang rapat dan pola permainan bola panjang yang tak terduga.

“Kami terus bermain dengan cara yang sama namun harus melewati pertahan mereka yang ketat. Kemudian kami mulai menemukan momentum dan berada di atas angin,” ujar Koeman selepas pertandingan dikutip dari laman UEFA.

Kredit foto: UEFA
Para pemain Belanda melakukan selebrasi kemenangan atas Turki di hadapan pendukungnya.

Sementara itu, Montella menilai timnya sudah melakukan yang terbaik di lapangan. Pelatih asal Italia itu merasa puas karena permainan timnya berjalan dengan baik namun tidak secara hasil.

“Kami menampilkan semua yang kami miliki. Kami menjalani turnamen yang sangat bagus,” kata Montella.

Bagi Montella, pemain-pemain muda yang tampil Bersama Turki di Euro 2024 kali ini memiliki semangat yang luar biasa. Mantan penyerang AS Roma ini bangga dengan pencapaian Turki dan kini mulai bersiap untuk UEFA Nations Cup dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Target kami sekarang adalah UEFA Nations League, yang akan dimulai pada September. Kemudian ada kualifikasi untuk Piala Dunia 2026.” pungkasnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.