
LUDUS – Timnas Futsal Putri Indonesia memasang target tampil pada ajang Piala Asia Futsal Putri 2025 di China pada 7-18 Mei. Federasi Futsal Indonesia (FFI) mengambil langkah strategis dengan merekrut pelatih asal Portugal Luis Estrela dan menggelar pemusatan latihan (TC) di Bahrain.
Awal tahun 2025 langsung menjadi waktu yang sibuk bagi Timnas Futsal Putri Indonesia untuk mempersiapkan diri tampil di Kualifikasi Piala Asia Futsal Putri 2025, pada 15-19 Januari 2025. Pada ajang ini, Indonesia tergabung di Grup B bersama dengan Hong Kong, India, dan Kirgistan.
Tentu, Indonesia mengincar satu slot di Piala Asia Futsal Putri 2025 yang akan berlangsung di China pada 7-18 Mei 2025. Peluang itu cukup terbuka mengingat terdapat sembilan tim yang akan lolos dari babak kualifikasi.
Pada kualifikasi ini, ada 18 tim yang ikut serta yang dibagi ke dalam empat grup. Nantinya, tim-tim yang lolos terdiri dari juara dan runner up masing-masing grup ditambah dengan satu tim peringkat tiga terbaik.
Baca juga:
Timnas Futsal Putra Tatap Piala Asia 2026, Giliran Timnas Futsal Putri Berjuang di Piala AFF 2024
Mereka akan menemani China yang sudah lolos lebih dulu karena berstatus tuan rumah. Ada Iran dan Jepang sebagai tim berperingkat tertinggi sekaligus juara dan runner up di edisi terakhir Piala Asia Futsal Putri 2018.
Timnas futsal putri juga sedikit diuntungkan dengan status Indonesia sebagai tuan rumah Grup B. Babak kualifikasi ini akan diselenggarakan di Among Rogo Sports Hall, Yogyakarta.
Tampil di rumah sendiri, timnas futsal putri Indonesia diharapkan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik agar bisa melangkah ke putaran final Piala Asia Futsal Putri 2025.
“Alasan main di Among Rogo Sports Hall karena di sana sudah terverifikasi oleh AFC. Antusiasme di wilayah sana juga tinggi,” kata Deputi Sekretaris Jenderal III FFI, Dirgantara Pangaribuan, dalam konferensi pers di Kantor FFI, Jakarta, Jumat (27/12/25).
Baca juga:
La Nova Futsal, Tim Putri yang Punya Segudang Prestasi
Federasi Futsal Indonesia (FFI) pun sangat percaya diri timnas putri bisa menyapu bersih kemenangan dan keluar sebagai juara grup. Apalagi persiapan tim ini tak main-main setelah menyudahi Piala AFF Futsal Putri 2024 dengan raihan medali perunggu.
Hanya berselang dua pekan pasca turnamen tersebut, FFI langsung meresmikan perekrutan pelatih asal Portugal, Luis Estrela, untuk menangani timnas futsal putri. Dia memang ditargetkan untuk meloloskan Garuda Pertiwi ke Piala Asia Futsal 2025.
Tak hanya sekadar tampil, tapi Estrela diharapkan bisa membawa tim asuhannya menembus tiga besar. Tujuannya, guna menembus edisi perdana Piala Dunia Futsal Putri 2025 yang rencananya digelar di Filipina, 21 November – 7 Desember 2025.
Luis Estrela dikontrak lantaran pelatih 45 tahun itu memiliki portofolio yang mentereng. Dia mengantarkan klub SL Benfica Feminina juara Liga Portugal 2022/23 dan Supercopa Feminina 2023/24.
“Ini merupakan bentuk nyata keseriusan dan komitmen kami untuk membawa Timnas Futsal Putri lolos ke Piala Asia dan Piala Dunia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami mendatangkan pelatih Portugal Luis Estrela. Langkah ini kami ambil untuk meningkatkan percepatan dan kualitas timnas futsal putri Indonesia,” ujar Dirgantara.

Selain merekrut pelatih berkualitas, timnas futsal putri juga dibekali dengan pemusatan latihan (TC) di Bahrain sejak 15-20 Desember 2024. Selama di sana, Garuda Pertiwi menjalani dua kali uji coba melawan Timnas Futsal Putri Bahrain. Hasilnya, sekali menang dan sekali kalah.
Kemudian, TC dilanjutkan ke wilayah Jatinangor hingga 3 Januari mendatang. Setelahnya, timnas futsal putri langsung bertolak ke Yogyakarta guna beradaptasi dengan kondisi wilayah setempat.
Dengan waktu yang masih tersisa, timnas futsal putri menjadwalkan laga uji coba dengan tim lokal ketika sudah tiba di Yogyakarta. “Federasi sangat serius untuk meloloskan tim ini hingga ke Piala Dunia,” kata asisten pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia, Citra Adisti.
Rekrut Pemain Timnas Sepak Bola Putri
Sadar dengan stok pemain yang ada, tim pelatih menyadari timnas futsal putri masih memiliki kekurangan, terutama di sektor flank atau sayap. Untuk itu, mereka rutin mencari pemain terbaik dengan melakukan promosi dan degradasi di dalam tim.
Tak hanya dengan promosi dan degradasi, federasi juga mengupayakan cara lain dengan membuka peluang untuk menarik beberapa pemain dari timnas sepak bola putri untuk mengisi posisi tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Citra Adisti selaku asisten pelatih timnas futsal putri. Kendati demikian, para pemain tersebut masih belum mau diungkapkan ke publik lantaran masih dalam proses penjajakan.
“Sekarang futsal itu sudah berkolaborasi dengan PSSI. Jadi, tim pelatih itu tak menutup mata kalau memang ada pemain sepak bola yang bisa bergabung dengan futsal. Sekarang sedang ada proses negosiasi dengan dua pemain,” ucap Citra.
“Ini menjadi permintaan pelatih untuk menggantikan pemain yang cedera sepulang dari Bahrain. Kebetulan, posisinya sama dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir,” tambahnya.
Perekrutan ini dibutuhkan lantaran Indonesia tergabung dengan Hong Kong yang unggul dalam hal kecepatan. “Hong Kong menjadi tim yang paling diwaspadai di Grup B,” kata Citra.
Lebih jauh, perekrutan pemain dari timnas sepak bola putri juga terkait dengan misi menembus Piala Dunia Futsal Putri 2025. “Targetnya memang menuju ke sana. Namun, kami realistis menatap target itu. Jadi, kita jalani dulu satu per satu mengingat tim-tim Asia kekuatannya tak main-main,” tutur Dirgantara. (Pratama Yudha)