Timnas Basket Putra Indonesia kembali bersiap untuk menghadapi lanjutan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 (Piala Asia Basket 2025) melawan Korea Selatan (21/11) dan Thailand (24/11). Pertandingan tersebut masing-masing di Goyang Gymnasium (Korsel) dan Indonesia Arena (Indonesia).
Sebanyak 18 pemain telah dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan sekaligus seleksi sebelum dikerucutkan menjadi 12 pemain. Pada pemanggilan kali ini, sekitar 90 persen pemain adalah talenta lokal. Hanya Brandon Jawato dan Anthony Beane Jr yang merupakan pemain naturalisasi.
Sedangkan, sisanya adalah Ali Bagir Alhadar (Satria Muda Jakarta), Kaleb Ramot Gemilang (Dewa United), Reza Guntara (Pelita Jaya Jakarta), Yudha Saputera (Prawira Harum Bandung), Vincent Rivaldi Kosasih (Pelita Jaya Jakarta), Widyanta Putra Teja (Satria Muda Jakarta), Avan Seputra (Satria Muda Jakarta), Aven Ryan Pratama (Pacific Caesar Surabaya).
Baca juga:
Dewa United Gelar Elite Pro Championship 2024
Ditambah dengan Abraham Wenas (Kesatria Bengawan Solo), Abraham Damar Grahita (Satria Muda Jakarta), Muhammad Rizky Ari Daffa (Borneo Hornbills Basketball), Julian Chalias (Satria Muda Jakarta), Pandu Wiguna (Prawira Harum Bandung), dan Rio Disi (Dewa United) yang masuk menggantikan Agassi Goantara yang masih cedera.
Selain para pemain yang sudah dituliskan, masih terdapat dua penggawa lainnya yang belum bergabung, yakni Aldy Izzatur Rachman, yang masih ditunggu perkembangan perihal pemulihan cederanya oleh tim pelatih. Serta, Derrick Michael Xzavierro yang masih menunggu izin dari timnya, Long Beach State Beach.
“Beberapa pemain cedera seperti Agassi, kami sudah panggil tapi dia cedera engkel jadi dia izin gak bisa ikut dan diganti dengan Rio Disi. Ada Aldy juga yang bermasalah dengan lututnya, makanya belum bisa ikut latihan. Tapi, masih akan kami lihat beberapa hari lagi,” ujar manajer Timnas Basket Putra Indonesia, Ronny Gunawan, kepada Ludus.id saat ditemui di GBK Arena, Jakarta, Selasa (5/11/24).
“Untuk Anthony Beane dalam beberapa hari ini akan bergabung karena dia baru mengurus perkawinan dan keluarganya. Kalau Derrick, kami masih menunggu izin dari kampusnya meski peluangnya agak berat karena Derrick masih tahun pertama dan dia baru pindah ke kampus baru,” jelas Ronny Gunawan.
“Kami percaya pada coach Ahang. Kami harus memberikan apresiasi pada pelatih lokal.”
Satu hal menarik yang menjadi sorotan dari Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 yang dijalani bulan ini adalah hadirnya pelatih baru. Mulai bulan ini, Timnas Basket Putra Indonesia akan diarsiteki oleh Johannis Winar.
Pelatih yang akrab disapa Ahang itu diberi kepercayaan oleh Badan Tim Nasional (BTN) untuk menangani Yudha Saputera Cs berkat hasil yang diraih di musim lalu. Dia sukses membawa Pelita Jaya Jakarta menjuarai Indonesian Basketball League (IBL) 2024 dan turnamen All Indonesian 2024.
Selain itu, Ahang juga sempat menjadi asisten pelatih Rajko Toroman. Sehingga, kemampuan Ahang dinilai sudah oke untuk menjabat sebagai pelatih kepala. Dia juga akan dibantu oleh Youbel Sondakh, Antonius Ferry Rinaldo, dan Tondi Raja Syailendra sebagai asisten.
“Kami percaya pada coach Ahang. Kami harus memberikan apresiasi pada pelatih lokal. Apalagi, coach Ahang sudah mengikuti coach Toro selama beberapa tahun. BTN merasa coach Ahang sudah cukup baik untuk menjabat sebagai pelatih tim utama,” kata Ronny Gunawan.
“Coach Youbel juga belajar dengan coach Manuel Pena dari Spanyol, coach Inal belajar dengan coach Pablo (Daniel Favarel). Istilahnya, ilmunya sudah cukup untuk diterapkan di timnas menurut BTN,” jelas Ronny.
Kehadiran Ahang diharapkan bisa mengangkat kembali penampilan Timnas Basket Putra Indonesia yang sebelumnya hancur lebur di dua laga awal melawan Thailand dan Australia. Itu juga yang menjadi target dari BTN meski tak bisa dipungkiri jika jalannya sangat terjal.
“(Peluangnya) kami akui berat, apalagi kita melawan Korsel, Australia, dan Thailand yang juga tidak bisa dianggap enteng. Sebab, tim mereka sudah terbentuk lama dan mereka bermain barsama dalam waktu yang lama. Tapi, di basket tidak ada yang mustahil,” ucap Ronny.
“Kami harap dengan susunan pemain dan pelatih baru ini, kita bisa ambil poin dari pertandingan kandang. Terpenting, menang lawan Thailand karena itu yang paling memungkinkan,” tegas dia.
Rencanakan uji coba lawan negara tetangga
Waktu persiapan yang tidak panjang membuat Timnas Basket Putra Indonesia memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus bisa diselesaikan sebelum bertanding melawan Korsel dan Thailand. Terutama soal fisik dan sistem permainan yang ingin diterapkan.
“Untuk kondisi fisik so far so good, kami latihan pagi dan sore. Kami juga sedang berusaha dalam 1-2 minggu ini, secepat mungkin pelajari apa saja yang ingin kita mainkan secara offense atau defense. Nanti di pekan berikutnya intensitasnya perlahan makin turun,” ujar Ahang.
Menyoal sistem permainan, Ahang juga menegaskan bahwa para pemain dituntut untuk beradaptasi cepat dengan sistem baru yang ingin diterapkannya. Ahang pun menyatakan saat ini para pemain masih berproses untuk menerapkan sistem yang diinginkannya.
Kendati demikian, dia percaya diri para pemain bisa ‘nyetel’ dengan gaya permainannya di sisa waktu yang ada.
“So far so good, walaupun masih belum sampai pada level yang kami inginkan. Tapi, pengertian mereka (pemain) terhadap sistem yang mau diterapkan menurut saya masih belum cukup bagus. Itu masih bisa kita rapihkan,” kata pelatih 53 tahun.
“Mudah-mudahan di sisa waktu ini, para pemain bisa lebih cepat belajar terhadap situasi yang ingin kita mainkan,” harapnya.
Sebagai ajang untuk mengetes sejauh mana perkembangan para pemain sebelum bertolak ke Korsel, tim pelatih pun telah menyiapkan sejumlah uji coba melawan beberapa tim IBL. Tak hanya itu, Brandon Jawato Cs juga rencananya akan berhadapan dengan dua negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia.
“Sebagai persiapan akan ada uji coba melawan tim-tim IBL, ada Dewa United, Satria Muda, dan Borneo Hornbills. Dan rencananya, kalau jadi timnas akan melakukan uji coba dengan timnas negara lain dari sesama Asia Tenggara,” kata Ronny Gunawan.
Hasil uji coba kemungkinan bakal menjadi salah satu faktor untuk memilih 12 pemain yang akan dibawa ke pertandingan melawan Korsel dan Thailand. Namun, untuk waktunya Ronny masih belum bisa memastikan. Dia mengatakan, itu baru bisa ditetapkan sebelum pertandingan.
“Untuk menjadi 12 pemain masih belum tahu kapan. Tapi, biasanya nanti beberapa hari sebelum pertandingan,” ungkap dia.