Taufik Hidayat merupakan legenda bulu tangkis Indonesia. Sederet prestasi sudah ia torehkan selama aktif menjadi pemain. Juara dunia 2005 di Anaheim serta emas Olimpiade 2004 Athena adalah bukti sahih kehebatannya.
Tak hanya itu, pria asal Bandung, Jawa Barat tersebut dua kali memberikan titel Piala Thomas untuk Indonesia. Tepatnya di Kuala Lumpur 2000 dan Guangzhou 2002. Setelah kesuksesan pada 2002, Indonesia mengalami paceklik sebelum akhirnya kembali mendapatkannya di Aarhus Denmark 2020.
Taufik Hidayat sendiri kini aktif sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengprov PBSI Jawa Barat. Selain itu, ia juga berstatus Ketua Umum (Ketum) di Perkumpulan Bulu Tangkis yang menelurkannya, SGS Bandung.
Tak hanya itu, menantu mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar itu juga memiliki akademi bulu tangkis yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Akademi ini sudah didirikannya sejak 2013 lalu, atau setelah baru saja pensiun sebagai pemain bulu tangkis.
Namun, untuk berlatih bulu tangkis, Taufik mengaku sudah enggan. Menurutnya petualangannya di lapangan badminton sudah cukup sehingga dirinya tak mau lagi melakukannya.
Sedangkan, jalan hidup sebagai pelatih juga tidak ia pilih. Menurut Taufik, menjadi pelatih adalah hal sulit, sebab dirinya harus kursus terlebih dahulu untuk mendapatkan sertifikat.
“Kalau untuk bulu tangkis sudah cukup. Sudah 25 tahun saya aktif sebagai pemain di sana. Sekarang main olahraga lain saja. Kalau ada tenis ya tenis, kalau ada sepak bola, ya main bola,” Taufik mengungkapkan saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Pada 29 November mendatang, Taufik Hidayat akan bertanding tenis dengan selebritis Raffi Ahmad. Ia bermain dengan Raffi dalam acara bertajuk “The Juara” yang diadakan JebreeetmMedia. Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta menjadi tempat dyang dipilih sebagai arena pertandingan kedua pesohor itu.
Taufik menyatakan, dirinya sudah delapan bulan ini rutin berlatih tenis. Seminggu bisa sekali sampai dua kali ia berlatih. Lapangan tempat ia berlatih berpindah-pindah.
“Delapan bulan kok saya sudah berlatih tenis. Latihannya di mana ya tergantung ada lapangan kosong di mana. Beda lah saya sama Raffi yang di rumahnya ada lapangan tenis. Dia sih setelah sikat gigi langsung main tenis,” Taufik Hidayat mengungkapkan.
Meskipun sama-sama olahraga raket, Taufik menyatakan, tenis dan bulu tangkis tentu saja berbeda. Lapangan tenis tentu lebih besar serta durasi pertandingannya pastinya lebih panjang.
Tak hanya itu, bulu tangkis lebih banyak melakukan pukulan bola atas mengingat shuttlecock langsung dipukul saat melayang di udara. Sedangkan, di tenis, bola kebanyakan dipukul saat bola sejajar badan.
“Tentu harus adaptasi dari bulu tangkis ke tenis. Forehand-nya beda, backhand-nya juga beda. Kan kalau di tenis bola memantul dulu ke lapangan baru dipukul, sedangkan bulu tangkis tidak,” kata Taufik.
Dibantu Yayuk Basuki
Saat latihan tenis, Taufik Hidayat mengatakan mendapatkan banyak bantuan dari legenda tenis nasional, Yayuk Basuki. Tentu saja, Yayuk tidak melatihnya secara langsung karena kini, perempat finalis WImbledon 1997 itu lebih banyak tinggal di Yogyakarta.
“Pas latihan cuma dibantu sama orang-orangnya Mbak Yayuk Basuki. Ya, kebetulan kan Mbak Yayuk teman saya juga, jadi tidak masalah lah minta bantuan kepada beliau,” Taufik menuturkan.
Selama ini, Taufik juga menyatakan berlatih tenis tidak dengan serius. Ia hanya mengisi sela waktu bersama teman-temannya. Namun, ia memastikan siap untuk menghadapi Raffi Ahmad dua pekan lagi.
Meskipun tak memiliki latar belakang seorang atlet, Taufik mengakui kalau Raffi berpotensi menjadi lawan yang menyulitkannya. Terbukti dari beberapa eksebisi yang dilakukan, suami Nagita Slavina ini selalu meraih kemenangan.
“Ya, Raffi Ahmad memang beda. Di rumahnya dia ada lapangan tenis. Kalau saya untuk latihan cari-cari lapangan dulu,” Taufik membeberkan.
Ingin Dilatih Mulyo Handoyo
Taufik Hidayat juga mengungkapkan keinginannya untuk dilatih Mulyo Handoyo saat bertanding tenis dengan Raffi. Hal ini cukup unik mengingat Mulyo adalah seorang pelatih bulu tangkis.
Namun, Mulyo tentu saja merupakan sosok yang sangat mengerti Taufik. Sebab, selama kariernya sebagai pebulu tangkis, Taufik nyaris selalu ditangani Mulyo, termasuk saat meraih emas Olimpiade 2004 dan jadi juara dunia 2005.
“Ya kepikiran juga sih dilatih sama Mulyo Handoyo. Namun, ini baru gagasan dari saya. Saya juga belum menghubungi beliau sampai sekarang,” Taufik menambahkan.
Yang jelas, Taufik Hidayat mengaku senang bisa bertanding tenis dengan Raffi. Apalagi engagement olahraga ini sedang naik di Indonesia.
Sebagai catatan, Taufik juga tidak sulit untuk mendapatkan perlengkapan bermain tenis. Sampai saat ini ia masih disponsori perusahaan aparel Jepang, Yonex. Yonex juga membuat raket dan pakaian untuk bermain tenis.
“Menghadapi Raffi ini sebenarnya Fun Game, tetapi ada serunya juga dan pastinya pertandingan ini kan juga memiliki misi amal. Dan kalau seandainya kalah di sini mungkin penggemar akan biasa aja, tapi kalau main bulu tangkis lawan Raffi terus kalah, pasti kan jadi omongan,” ucap Taufik.
Profil Taufik Hidayat
Nomor: Tunggal Putra
Lahir: Bandung, 10 Agustus 1981
Tinggi: 176 cm
Tangan: Kanan
Rekor menang-kalah: 413-138
Ranking tertinggi: 1 (24 Agustus 2000)
Prestasi:
Emas Olimpiade 2004
Juara Dunia 2005
Juara Piala Thomas 2000 dan 2002
Emas Asian Games 1998 (beregu), 2002, 2006
Juara Asia 2000, 2004, 2007
Emas SEA Games 1999 (tunggal dan beregu), 2007 (tunggal dan beregu), 2011 (beregu)