
LUDUS – Langkah ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak perempatfinal All England 2025.
Rehan/Gloria kalah lawan pasangan China unggulan 5 Feng Yan Zhe/Wei Ya Xin dalam dua gim 10-21, 14-21. Sedangkan Gregoria kalah dari tunggal putri China unggulan 4 Han Yue dalam dua gim 15-21, 17-21.
Rehan/Gloria sama-sama tak bisa menyembunyikan kesedihan setelah terhenti di babak perempat final. Bahkan Gloria sampai menitikan air mata di akhir pertandingan.
Baca juga: All England 2025: Hadapi Sabar/Reza di Semifinal, Leo/Bagas Pelajari Permainan Lawan
“Saya cukup emosional karena mencoba untuk melawan keadaan diri saya sendiri. Tadi saya kurang bisa kontrol emosinya,” ungkap Gloria dikutip dari laman PBSI, Minggu (16/3/2025).
Gloria mengaku sebenarnya masuk perempatfinal sudah sangat bagus, tapi dirinya ingin memberikan yang terbaik.

“Saya melihat ada kesempatan. Ketika sudah berusaha, mencoba tapi tetap tidak bisa jadi kesal sendiri,” ujarnya.
Rehan menambahkan melawan pasangan China sulit ditebak karena ada perubahan pola permainan. “Mereka pasangan baru walau hanya ditukar, tapi polanya masih sulit ditebak,” katanya.
Baca juga: 7 Tips Berolahraga saat Puasa, Tubuh Tetap Sehat dan Ibadah Pun Lancar
Rehan tak mau larut dalam kesedihan dan fokus untuk menghadapi turnamen selanjutnya, Polish International Challenge. “Kami mau hasil terbaik, pasti mau juara juga,” tegasnya.
Gregoria: Saya Harus Tingkatkan Kondisi Fisik

Gregoria mengakui kekalahan dari Han Yue di babak perempatfinal All England karena tidak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya. “Saya tidak bisa mengimbangi lawan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pemain China memiliki tipenya yang sama dan dirinya belum menemukan cara untuk keluar dari pola permainan lawan.
“Saya harus mengatasi itu, tidak mudah kesal atau bingung sendiri yang jadinya melakukan kesalahan sendiri,” bebernya.
“Saya mau menambah massa otot, mencapai berat badan ideal agar tenaganya tidak hilang.” Gregoria Mariska Tunjung, Tunggal Putri Indonesia.
Gregoria bertekad meningkatkan kondisi fisik agar bisa tampil prima dan fit pada turnamen selanjutnya. Apalagi setelah cedera bulan Oktober tahun lalu, kondisinya belum kembali ideal.
“Saya mau menambah massa otot, mencapai berat badan ideal agar tenaganya tidak hilang. Footwork saya juga bisa lebih ringan, lebih cepat, agility-nya bisa lebih mendukung,” ujarnya. (*)