Tetap Sehat di Hari Raya Idulfitri, Hindari Konsumsi Makanan Manis dan Berminyak Berlebihan

Ketika hari raya Idulfitri tetap perlu memperhatikan pola makan agar tubuh tidak kaget setelah 30 hari berpuasa di bulan Ramadan. (Foto/Goodfood)

LUDUS – Ketika hari raya Idulfitri tetap perlu memperhatikan pola makan agar metabolisme tubuh tidak kaget setelah berpuasa 30 hari di bulan Ramadan. Apalagi saat hari raya Lebaran dipenuhi dengan sajian kuliner yang lezat dan menggoda selera.

Para ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi makanan secara perlahan untuk menghindari kembung dan masalah gastrointestinal lainnya. Selain itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengindari mengonsumsi makanan manis dan berminyak secara berlebihan.

Ahli gizi dari Yordania Shahd Yaser mengatakan, mengonsumsi makanan padat energi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut, kembung, penambahan berat badan, dan kadar glukosa darah jadi tinggi.

Baca juga: Tips Menjaga Asupan Kalori Agar Berat Badan Tak Naik di Hari Raya

“Meskipun Idulfitri biasanya dirayakan banyak makanan serta panganan manis, tubuh kita masih terbiasa berpuasa. Sangat penting menghindari makan yang berbeda dalam jumlah besar sekaligus agar tidak merasa mual,” kata Yaser kepada The Jordan Times.

Yaser menyarankan orang untuk tetap mengonsumsi makanan alami, seperti buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Selain itu, pilih makanan bergizi yang tepat serta makanan olahan, garam, dan panganan manis.

“Saya sarankan agar setiap orang mempraktikkan aturan 80/20, yaitu makan makanan sehat 80 persen dan menyantap seporsi kudapan favorit 20 persen.” Manal Darwish, Ahli Gizi Timur Tengah.

“Setelah berpuasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan secara perlahan. Konsumsi makanan yang tepat dalam jumlah yang tepat,” tambahnya.

Ahli gizi lainnya, Manal Darwish menambahkan, perlu diperhatikan mengonsumsi makanan dengan cara yang terkendali dan disiplin. Sebab, setelah berpuasa 30 hari selama bulan Ramadan menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuh.

Kondisi ini perlu menyesuaikan diri dengan pencernaan dan metabolisme normal. “Saya sarankan agar setiap orang mempraktikkan aturan 80/20, yaitu makan makanan sehat 80 persen dan menyantap seporsi kudapan favorit 20 persen,” tuturnya.

Baca juga: 7 Makanan Super untuk Menjaga Tubuh Tetap Sehat, Mudah Didapat dan Terjangkau Harganya

Mohammad Al Sayyed, pakar nutrisi dan kebugaran, menyarankan orang untuk selalu makan perlahan. Dia menyebutkan, daging merupakan salah satu unsur utama dalam hidangan hari raya Idulfitri, yang sulit dicerna dan mengandung banyak kalori.

“Agar tidak merusak kegembiraan Idulfitri karena merasa mual atau sakit perut, hindari makanan berminyak. Pilih daging yang ukuran kecil dan menghindari makan terlalu banyak,” ucapnya.

Ketika hari raya Idulfitri tetap perlu memperhatikan pola makan agar tubuh tidak kaget setelah 30 hari berpuasa di bulan Ramadan. (Foto/Cairoscene)

Prof Dr Nevin Şanlıer dari Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Lokman Hekim, mengingatkan bahwa setelah berpuasa selama sebulan menyebabkan perubahan pada tubuh dan sistem metabolismenya.

Untuk itu, pada hari raya Idulfitri pola makan harus diperhatikan agar tubuh bisa beradaptasi dan tetap sehat. Dia menyarankan untuk mengonsumsi makanan secara berlahan dan menghindari makan secara berlebihan.

“Beristirahatlah sejenak di sela-sela waktu makan. Setelah makan, pilihlah minuman yang ramah pencernaan dan membantu mempercepat metabolisme,” ujarnya.(*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.