Tiga Wakil Indonesia ke Semifinal, Menjaga Tradisi Juara

Foto: PBSI

“Alhamdulillah akhirnya dengan konsistensi permainan dan fokus, kami bisa menjalankan pola dengan baik dan akhirnya kami bisa memetik kemenangan dalam pertandingan hari ini”

Foto: PBSI

Juara bertahan ganda putri Malaysia Open masih konsisten penampilannya. Apriyani Rahahu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengawali laganya di perempatfinal turnamen BWF World Tour Super 1000 yang digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/23) siang,  Apri/Fadia tampil mengesankan dan sukses membuat Kim So Yeong/Kong Hee Yong pulang ke Korea Selatan lebih awal. Unggulan ketiga ini kalah dengan skor 22-20 dan 21-15.

Usai mengalahkan pasangan Korea Selatan dengan durasi satu jam dua menit, Apri dan Fadia mengungkapkan rasa bahagianya yang diceritakan melalui tim Humas dan Media PBSI.

“Saat ketinggalan, kami terus berusaha dan berkomunikasi dengan Fadia dan pelatih. Selain itu juga kita tidak bisa seperti ini terus mainnya. Jadi mencoba temponya harus diubah. Kami harus bisa keluar dari zona nyaman itu.

Terima kasih kepada penonton yang datang dan mendukung kami di stadion. Kami seperti main di rumah sendiri. Terima kasih juga untuk semua masyarakat Malaysia dan Indonesia terus mendoakan April dan Fadia dan seluruh tim bulutangkis Indonesia”

— APRIYANI RAHAYU —

Setelah menang di gim pembuka, pada gim kedua, dari tertinggal 6-9, pelan tapi pasti Apri/Fadia malah bisa mendapat lima angka beruntun dan menutup interval kedua dengan keunggulan 11-9. Bahkan mereka makin menjauh dengan 16-9.

Meski lawan sempat bangkit, Apri/Fadia makin percaya diri. Mereka akhirnya memenangi gim kedua, sekaligus memastikan lolos ke semifinal.

“Karena memang kita sudah tahu bagaimana pola permainan mereka yang juga tidak berubah tempo permainannya. Saat tadi ketinggalan 6-9, kita tidak mau terbawa pola lawan. Kita ubah dan akhirnya bisa dapat 10 poin hingga unggul 16-9”

— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —

Foto: PBSI

Dengan kemenangan itu, di semifinal pada hari Sabtu (14/1/23), Apri/Fadia akan menantang unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

“Untuk menghadapi partai semifinal lawan Cina, persiapannya seperti kemarin saja. Cukup makan enak, tidur enak, terus istirahat yang nyaman. Pokoknya makan banyak biar tenaganya mantap untuk menghadapi pertandingan semifinal,” jelas Apri

Foto: PBSI

Kemenangan Apri dan Fadia menular ke pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Penampilan gemilang dengan mengalahkan pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Jeong Na Eun, seakan membuktikan komitmennya untuk melanjutkan tren terbaiknya sepanjang tahun 2022. Tahun lalu, pasangan ini menorehkan prestasinya dengan meraih empat predikat juara di ajang Denmark Masters 2022, Indonesia International Series 2022, Vietnam Open 2022, dan Indonesia International Challenge (IIC) 2022.

Pada babak perempatfinal, ganda campuran yang sedang naik daun ini menuntaskan laganya dengan durasi 46 dengan skor 21-16 dan 21-19. 

“Alhamdulillah, kita diberi kemenangan. Jalannya pertandingan tadi juga lancar sesuai rencana dan strategi. Komunikasi kami di tengah lapangan juga lancar. Tadi cuma main nothing to lose saja.

Dari awal kami tidak menargetkan sampai babak semifinal atau bagaimana. Kami jalani dari laga satu ke laga berikutnya saja dengan maksimal dan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang dimiliki. Hasilnya, tidak menyangka ternyata kami bisa bersaing dan maju ke semifinal.

Besok di semifinal lawan pasangan yang sering juara, kami akan berjuang dulu. Tidak mikir soal kalah atau menang. Kami tidak mau setengah-setengah dan nikmati permainan. Kami akan tampil maksimal saja”

— DEJAN FERDINANSYAH —

“Puji Tuhan kami bisa ke semifinal turnamen super 1000. Kemenangan tadi memang sesusi harapan saya dan berkat arahan pelatih Ci Vita Marissa. Apa yang kami terapkan di lapangan bisa berjalan baik. Di tengah lapangan, kami tadi masing-masing bisa saling mengingatkan. Komunikasi kami lancar. Ini agar kami lebih tenang untuk meraih satu poin demi poin dulu.

Tadi di gim kedua terakhir juga lumayan mepet poinnya. Di poin-poin tua semakin tegang. Jadi harus fokus untuk mencari satu poin demi satu poin. Selebihnya di akhir gim kedua, kami juga harus bisa tenang, bisa fokus untuk bisa mengambil poin tersebut.

Besok di semifinal lawan Cina, kami harus tetap bisa menjaga kondisi, tetap komunikasi. Kami juga harus tetap belajar juga dengan apa yang sudah dilalui. Selain itu juga harus tampil maksimal. Main tanpa beban saja”

— GLORIA EMANUELLE WIDJAJA —

Foto: PBSI

Seperti Apri/Fadia dan Dejan/Gloria, ganda putra nomor satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pun sukses mendapatkan tiket ke semifinal, setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Malaysia, Ong Ewe Sin/Teo Ee Yi dengan skor 14-21, 21-16 dan 21-17.

“Alhamdulillah, lewat perjuangan keras dan pantang menyerah, akhirnya kami berhasil menang dan maju ke semifinal. Tadi itu juga bukan pertandingan mudah. Gim pertama kami kalah karena lawan memperlambat permainan. Mereka juga punya pertahanan bagus. Kami serang, dan sering malah jadi bumerang.

Lawan di semifinal adalah ganda yang bagus juga. Tadi mereka mengalahkan Hendra/Ahsan. Wakil Korea itu punya defend kuat dan serangan bagus. Saat ini persaingan di ganda pada Malaysia Open, sangat ketat. Kami menjalani laga dengan tidak mudah. Terbukti dari babak pertama, kami selalu main rubber game”

— FAJAR ALFIAN —

“Alhamdulillah kami menjalani pertandingan dengan lancar dan menang. Tidak mudah bermain di Malaysia. Kehadiran suporternya pasti akan sangat mendukung semangat pemain tuan rumah dan juga bisa mempengaruhi hasil akhir.

Tadi setelah kalah di gim pertama, kami fokus saja di gim kedua. Kami lupakan kekalahan di gim pertama dan lebih fokus bagaimana memenangkan gim selanjutnya. Lawan tadi juga bermain bagus. Tidak mudah melawan mereka. Tetapi berbekal main yakin dan fokus mencari poin demi poin, akhirnya bisa menang”

— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —

Foto: PBSI

Dua dari lima wakil Indonesia menelan pil pahit. The Daddies Mochammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Anthony Sinisuka Ginting, oleh lawan-lawannya dihentikan langkahnya untuk melaju ke semifinal.

Langkah pasangan senior ini dihentikan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/23) malam. Dalam laga berdurasi 54 menit, wakil Indonesia ini takluk di tangan ganda asal Korea Selatan dengan skor 13-21, 21-19, 11-21.

Sementara itu, meski sudah berjuang keras dengan mencari strategi yang pas, tidak juga mampu mengantarkan Anthony Sinisuka Ginting memetik kemenangan. Perjuangan pemain tunggal putra Indonesia ini pun terhenti dan gagal merebut tiket ke semifinal. Ginting yang ditempatkan sebagai unggulan keenam ini tak mampu mengatasi permainan Kanta Tsuneyama asal Jepang. Dalam durasi 50 menit, Ginting pun takluk 14-21, 16-21.

Foto: PBSI

“Mereka bermain bagus, pertahanannya begitu rapat dan susah ditembus. Selain itu, serangan lawan juga lebih tajam. Berkali-kali kami serang, tetapi tidak tembus juga. Sebaliknya, saat diserang, kami awalnya bisa bertahan. Tetapi lama-lama, pengembalian kami jadi tanggung dan makin diserang lagi makin tajam

Saat ini peta persaingan sektor ganda putra juga makin sengit. Semua pasangan kini memiliki peluang yang sama untuk jadi juara. Setelah ini, kami akan fokus dan persiapan untuk tampil ke India Open dan Indonesia Masters. Kami akan berusaha lagi”

— HENDRA SETIAWAN —

“Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan, kendati hasilnya kalah. Selamat untuk lawan yang sudah bermain bagus. Penampilan kami tadi juga sudah maksimal. Kami sudah berusaha, namun belum menang. Mereka bermain demikian cepat. Kami jadi sering keserang. Memang gim kedua bisa mengimbangi dan menang.

Tetapi, pertahanan lawan juga sangat kuat. Rasanya tidak ada celah untuk ditembus. Saat bola kita angkat, pasti akan langsung diserang. Setelah ini, kita bersiap lagi ke India Open dan Indonesia Masters Semoga hasilnya lebih baik”

— MOHAMMAD AHSAN —

Foto: PBSI

“Tadi itu pertandingan cukup ketat, di mana lawan jarang sekali melakukan kesalahan sendiri. Permainan Kanta itu typikal orang Jepang yang ulet, sabar,dan tidak mudah dimatikan.

Meski kalah, saya tetap rada senang karena dari babak pertama hingga perempatfinal saya bisa menerapkan strategi seperti yang saya maui. Hasil ini tetap merupakan awal yang baik dan semoga ke depannya saya bisa lebih baik lagi.

Tapi saya memang sempat unggul di gim kedua pada kedudukan 13-10. Saya sebenarnya sudah kembali tampil baik. Saat lawan menyerang, saya malah lebih suka dan bisa dapat poin. Namun, setelah itu, lawan juga kembali mengubah strateginya dan pola permainan saya hilang.

Setelah lawan mengubah pola, saya juga kurang sabar. Saya malah kepancing menyerang. Saya jadi buru-buru. Meski sudah berjuang keras dengan terus mencari strategi yang pas, pertandingan juga terus berjalan dan lawan memang sudah unggul jauh.

Terima kasih juga untuk setiap dukungan dari teman-teman semua. Saya juga minta maaf belum bisa memberikan hasil yang maksimal sesuai harapan para penggemar, teman-teman, dan bangsa Indonesia. Saya sudah berjuang, tetapi hasilnya tidak memuaskan”

— ANTHONY SINISUKA GINTING —

Jadwal Pertandingan Semifinal Wakil Indonesia Hari Sabtu, 14 Januari 2023:

  1. DEJAN FERDINANSYAH/GLORIA EMANUELLE WIDJAJA vs Zheng Si Wei (1)/Huang Ya Qiong (Cina)
  2. APRIYANI RAHAYU/SITI FADIA SILVA RAMADHANTI vs Chen Qing Chen (1)/Jia Yi Fan (Cina)
  3. FAJAR ALFIAN (3)/MUHAMMAD RIAN ARDIANTO vs Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan)

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.