Tim Angkat Besi Kejar Dua Medali Emas pada Olimpiade 2024 Paris

 

Credit foto : Weightlifting Uzbekistan
Lifter Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, berlaga pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (6/2/2024), Rahmat meraih tiga medali emas.

Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) menargetkan atletnya menyabet medali emas di ajang Olimpiade 2024 Paris. Angkat besi dinilai berpotensi mampu memberikan prestasi yang baik di ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia itu.

Ketua Umum Pengurus Besar PABSI, Rosan Perkasa Roeslani yakin karena memiliki atlet yang berpotensi mendapatkan target tersebut. Hal itu diungkapkannya saat menjadi salah satu narasumber sesi talkshow dalam acara Rapat Anggota dan Kongres Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) 2024, di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024.

“Di Olimpiade Paris ini kami punya potensi mendapatkan medali emas karena kita punya dua atlet muda yang sekarang rangking satu dan rangking dua dunia,” kata Rosan Perkasa Roeslani.

Kedua atlet angkat besi yang berada di rangking satu dan dua dunia itu masing-masing Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah pada kelas yang sama yaitu 73 kg putra.

Credit foto : Weightlifting Uzbekistan
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah berlaga pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (6/2/2024). Rizki merebut tiga medali perak.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan bahwa lifter andalan Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, bahkan mampu memecahkan rekor dunia angkat besi ketika bertanding pada ajang Asian Games 2022 melalui angkatan clean and jerk seberat 201 kg.

Kondisi ini, menurut Rosan, sebenarnya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PABSI karena kedua lifter tidak bisa ditampilkan bersamaan ke dalam Olimpiade 2024 Paris. “Dalam aturan Olimpiade kita tidak bisa kirim dua atlet di kelas yang sama. Kalau dulu boleh,” ujarnya.

Meskipun begitu, Rosan mengatakan bahwa atlet yang akan dikirim nantinya merupakan yang terbaik dan bisa diharapkan bisa tampil gemilang untuk meraih hasil yang optimal.

Credit foto : Dokumentasi NOC Indonesia
Ketua Umum PB PABSI, Rosan Perkasa Roeslani (paling kiri), saat talkshow, di sela-sela Rapat Anggota NOC Indonesia pada Jumat 8 Maret 2024. (dok NOC Indonesia).

Lebih lanjut Rosan mengatakan dalam empat Olimpiade yang diikuti sebelumnya, lifter andalan dari PABSI selalu menyumbangkan medali perak maupun perunggu.

Karena hal itulah, Olimpiade 2024 Paris bakal menjadi ajang pembuktian bagi para atlet yang mendapatkan prestasi tertinggi angkat besi dengan mendulang medali emas. “Kami konsisten memberikan perak. Namun, belum pecah telur (mendapat medali) emas. Nantinya di Paris nanti, kami ada potensi mendapat medali emas,” ujarnya.

Pada acara talkshow itu, Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menjadi moderator. Hadir pula Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Sekjen PBSI Muhammad Fadil.

Credit foto : Akun @ekopower61
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan.

Eko Yuli dan Ricko Saputra Berebut Tiket

Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan menilai persaingan menuju satu tiket Olimpiade 2024 Paris cabang olahraga angkat besi di kelas 61 kg putra berskala 50-50. Eko sudah tampil sebanyak empat kali Olimpiade, namun ia juga memperhitngkan kemampuan juniornya Ricko Saputra dalam persaingan memperebutkan tiket ke Paris.

Baik Eko Yuli dan Ricko merupakan lifter andalan Indonesia. Kedua akan bersaing memperebutkan jatah tiket melalui kejuaraan IWF World Cup 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand, 31 Maret hingga 11 April 2024.

“Ya, saya dan Ricko akan bersaing untuk memperebutkan tiket kelas 61 kg ke Olimpiade 2024 Paris. Lolos atau tidaknya akan ditentukan di IWF World Cup 2024. Siapa yang terbaik dialah yang akan berangkat ke Paris,” kata Eko Yuli Irawan dikutip dari siaran pers PP PABSI, beberapa waktu yang lalu.

“Peluang 50-50 untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024 Paris,” tambah atlet peraih medali perak di Olimpiade 2020 Tokyo itu.

Credit foto : Akun @rickosaputra27
Atlet angkat besi Indonesia Ricko Saputra

Menurut Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PP PABSI) Hadi Wihardja, syarat untuk bisa ke Olimpiade 2024 Paris harus memiliki total angkatan terbaik di atas 300 kg pada persaingan kelas 61 kg putra.

“Saat ini, Eko memiliki total angkatan terbaik 300 kg dan Rico dengan total angkatan 298 kg. Jadi, Eko dan Ricko harus minimal memiliki total angkatan 301kg untuk bisa lolos dan total angkatan tertinggi menjadi pemilik tiket ke Paris,” jelas Kabid Binpres PP PABSI, Hadi Wihardja.

Pada Olimpiade 2020 Tokyo, Eko Yuli mempersembahkan medali perak untuk Indonesia. Sebelumnya atlet berusia 33 tahun itu mampu membawa pulanh medali perak di Olimpiade 2016 Rio de Janiero dan dua medali perunggu pada Olimpiade 2018 Beijing dan Olimpiade 2012 London.

Sedangkan, Ricko memiliki total angkatan terbaik 298 kg dan tak kalah mentereng dari Eko Yuli. Lifter berusia 24 tahun itu merupakan peraih tiga medali emas kelas 61 kg pada Islamic Solidarity Games (ISG) 2022 Turki dan dua medali emas dan satu perak pada Kejuaraan Asia Angkat Besi 2022 Bahrain. Terakhir, Ricko berhasil menyabet medali emas pada ajang Grand Prix IWF 2023 Kuba.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.