
Para pemain Indonesia di bench dengan latar belakang suporter yang hadir di Kuala Lumpur, Malaysia.
Publik bola basket Indonesia baru saja mendapat kabar gembira. Timnas basket putra Indonesia U18 berhasil lolos ke ajang FIBA U18 Asia Cup 2024. Perjuangan Halmaheranno A. Lolaru Hady dan kawan-kawan, terbayar saat menjadi runner-up SEABA Cup U18, di Kuala Lumpur 19-21 Juli 2024.
Skuad timnas putra U18 memang diyakini banyak pihak akan lolos ke FIBA U18 Asia Cup. Mereka punya kepercayaan diri yang tinggi sebelum turun bertanding di Kuala Lumpur.
Mereka punya modal berharga yang menjadi alasan bisa menembus Asia. Sebelumnya, anak asuh Andrie Ekayana itu tampil sebagai kampiun cabang olahraga bola basket di ASEAN School Games 2024.
Mereka berhasil meredam ambisi Filipina, sang raja bola basket Asa Tenggara, dengan kemenangan 56-54 pada Sabtu (8/6). Hasil tersebut terasa spesial karena bola basket menjadi salah satu penyumbang medali emas yang membawa Indonesia meraih juara umum ASEAN School Games 2024.
Teranyar, timnas Putra U18 bisa menjawab harapan publik dengan meraih satu tiket ke FIBA U18 Asia Cup. Indonesia lolos usai meraih dua kali kemenangan atas Thailand (70-56) dan tuan rumah Malaysia 77-64.
Pertandingan final melawan Filipina tidak berpengaruh karena keduanya sudah lolos. Namun, gengsi keduanya tetap terjadi karena siap yang memenangkan pertandingan, berhak menjadi juara SEABA Cup U18.
Sayang, Indonesia kalah 64-77 dari Filipina, di MABA Stadium, Minggu (21/7) sore waktu setempat, sekaligus gagal mengulang hasil manis di ASEAN School Games 2024.
Meskipun begitu, Indonesia berhak melangkah ke FIBA U18 Asia Cup sebagai wakil dari SEABA bersama Filipina. Status runner-up membawa mereka melangkah ke Amman, Yordania, tempat turnamen diselenggarakan pada 2-9 September 2024.
Pelatih Andrie Ekayana mengapresasi perjuangan anak asuhnya di SEABA U18. Eks pebasket Pelita Jaya itu menilai timnya sudah berjuang keras, terutama saat melawan Filipina yang mengusung ambisi balas dendam atas kekelahan mereka dari Indonesia di ASEAN School Games 2024.
“Salut dan terima kasih buat semua pemain yang sudah berusaha mati-matian di lapangan untuk mengeluarkan yang terbaik yang mereka punya,” terang Yayan, sapaan Andrie Ekayana.

Pelatih Andrie Ekayana sedang menginstruksikan taktik kepada para pemainnya.
Dia tidak dapat memungkiri bahwa kualitas Filipina memang satu tingkat di atas Indonesia. Akan tetapi, jika anak asuhnya mampu memaksimalkan persiapan menuju FIBA U18 Asia Cup, bukan tidak mungkin Indonesia bisa memangkas perbedaan tersebut.
“Memang harus diakui mereka di atas kita. Beberapa perubahan strategi sudah berusaha kita lakukan, tapi mereka selalu menemukan jawaban. Saya bertanggung jawab penuh tentang hasil ini,” ucapnya.
Menurut Yayan, untuk menghadapi FIBA U18 Asia Cup 2024 mendatang akan ada banyak hal yang harus ditingkatkan dari pemain Timnas Basket U-18. Salah satu di antaranya yang menjadi perhatian tim kepelatihan adalah kekuatan, kecepatan, ketahanan, dan kualitas eksekusi.
“Untuk menatap FIBA U18 Asia Cup Yordania nanti, akan ada program penguatan sebelum para pemain kembali ke training camp. Setelah kejuaraan ini, para pemain melanjutkan kegiatan di tempat masing-masing,” terang Yayan.
Sementara itu, manajer Timnas Putra U18, Murni Setiono mengatakan, perjuangan para pemain sudah maksimal di Kuala Lumpur. Mereka mampu mengukir sejarah dengan melaju ke FIBA U18 Asia Cup melalui kualifikasi di SEABA U18 untuk pertama kali.
“Ini merupakan rute ke FIBA U18 Asia Cup melalui SEABA U-18 untuk kali pertama dan anak-anak bisa melakukan itu dengan baik. Semua ini karena permainan anak-anak solid dan saling percaya sebagai satu tim,” jelas Murni

Salah satu pemain Timnas Putra U18 sedang bertanding melawan Filipina.
Indonesia menjadi bagian dari 16 tim yang berlaga di FIBA U18 Asia Cup. Mereka bakal berhadapan dengan negara-negara kuat selain Filipina. Ajang ini juga bisa menjadi pengalaman yang berharaga bagi para pebasket muda Indonesia.
Negara-negara yang memiliki tradisi bola basket yang kuat di Asia seperti juara bertahan Korea Selatan, China, Jepang, Australia, ataupun Lebanon menjadi ujian bagi Indonesia.