Timnas Futsal Indonesia berhasil menggulung Malaysia dengan skor yang terbilang telak 6-0 dalam pertandingan uji coba di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Minggu (13/10) malam WIB.
Sejak awal pertandingan, Timnas Futsal Indonesia tampil agresif. Evan Soumilena nyaris membuka skor melalui tendangan keras, namun bola melebar dari gawang Malaysia.
Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit keempat melalui Firman Adriansyah yang sukses menjebol gawang Harimau Malaya dengan tendangan first time, memberikan keunggulan awal bagi Timnas Futsal Indonesia.
Meski sudah unggul, skuad asuhan Hector Souto tetap menekan Malaysia. Dengan kepercayaan diri tinggi, Timnas Futsal Indonesia terus menggempur pertahanan lawan. Malaysia yang tertekan hanya mampu melancarkan serangan balik, namun pertahanan ketat dari Indonesia membuat mereka kesulitan.
Pada menit keenam, Ardiansyah Runtuboy menggandakan keunggulan Indonesia. Tak lama kemudian, Evan Soumilena menambah keunggulan menjadi 3-0 melalui tendangan keras yang tak mampu dihentikan oleh kiper Malaysia.
Malaysia berusaha bangkit dan sempat menciptakan beberapa peluang. Namun, kiper Indonesia, Muhammad Albagir, tampil gemilang di bawah mistar gawang dan sukses menggagalkan semua ancaman dari Harimau Malaya.
Menjelang akhir babak pertama, Timnas Futsal Indonesia kembali menambah gol. Evan Soumilena mencetak gol keduanya hanya 15 detik sebelum turun minum, mengantarkan Indonesia unggul 4-0 di babak pertama.
Memasuki paruh kedua pertandingan, Malaysia mulai menemukan ritme permainan dan mencoba menekan pertahanan Indonesia. Namun, kiper pengganti, Muhammad Nizar, bersama lini belakang Indonesia, tampil solid dan berhasil menjaga gawang tetap bersih.
Di tengah tekanan Malaysia, Evan Soumilena mencetak gol ketiganya, memastikan hattrick untuk dirinya sekaligus memperlebar keunggulan Indonesia menjadi 5-0.
Samuel Amos kemudian melengkapi pesta gol Timnas Futsal Indonesia dengan mencetak gol keenam, menutup pertandingan dengan kemenangan telak 6-0.
Evan Soumilena belum puas
Selepas pertandingan Evan Soumilena menilai hasil Timnas Futsal Indonesia bisa dibilang kurang memuaskan dari segi permainan, tetapi bagus secara hasil. Evan punya alasan kuat mengapa dirinya menyebut hasil kemenangan ini masih harus ada yang dibenahi.
“Bersyukur atas hasil ini tetapi hasil ini sebetulnya kurang memuaskan karena masih banyak hal yang harus kami benahi. Mulai dari latihan untuk mencapai target kami, tetapi puji Tuhan atas kemenangan ini,” ujar Evan Soumilena.
Evan Soumilena juga angkat bicara perihal trigol yang dia cetak ke gawang Malaysia. Secara diplomatis, Evan menyebut hattrick-nya itu bukan hanya buah kerja kerasnya sendiri.
“Bukan kerja keras saya sendiri, tetapi teman-teman juga, sehingga saya bisa mencetak gol,” tambah Evan Soumilena.
Apresiasi federasi
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, memberikan apresiasi tinggi atas kemenangan gemilang yang diraih Timnas Futsal Indonesia.
“Saya sangat bangga dengan peningkatan performa mereka yang begitu signifikan. Ini bukan hanya kemenangan di lapangan, tetapi juga kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendukung penuh tim ini. Kami akan terus mendorong perkembangan futsal di Indonesia agar semakin berprestasi di level internasional,” tutur Michael Sianipar.
Kemenangan telak ini disambut dengan antusiasme luar biasa dari para penggemar futsal di seluruh Indonesia. Dukungan yang mengalir deras, baik di tribun maupun media sosial, menambah semangat para pemain di lapangan. Dukungan penonton yang tak henti-hentinya menyemangati Timnas Futsal Indonesia membuat suasana di stadion kian bergemuruh.
Setelah kemenangan besar atas rival berat Malaysia, Timnas Futsal Indonesia masuk dalam mempersiapkan diri menghadapi turnamen internasional mendatang. Kemenangan ini menjadi modal penting untuk terus memberikan yang terbaik dan membawa prestasi bagi bangsa di kancah internasional.
Pertandingan ini juga menjadi bagian dari persiapan Timnas Futsal Indonesia menjelang Piala AFF Futsal 2024. Indonesia akan bertanding di grup yang relatif lebih mudah bersama Kamboja, Australia, dan Myanmar, sementara Malaysia harus menghadapi tantangan berat di grup neraka yang dihuni oleh Thailand, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.