Timnas Indonesia kembali melanjutkan perjuangan untuk menembus Piala Dunia 2026. Pada November ini, skuad Garuda akan melakoni dua pertandingan krusial, yaitu melawan Timnas Jepang (15/11) dan Timnas Arab Saudi (19/11).
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan kembali jadi saksi perjuangan tim Merah Putih menghadapi kedua tim kelas dunia tersebut di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Status tuan rumah diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi Indonesia pada dua laga ini.
Poin penuh tentu diharapkan Indonesia. Terlebih, Indonesia kini menempati posisi juru kunci dengan koleksi tiga angka usai China mampu melibas Bahrain berkat gol telat Zhang Yuning di masa injury time babak kedua. Hasil itu membuat China naik ke peringkat empat klasemen sementara Grup C.
Baca juga:
Yoshi Sudarso, Sang Power Ranger yang Turun Bertinju
Andai pun gagal, setidaknya tim Merah Putih tetap mampu mencuri poin demi menjaga peluang mentas di panggung tertinggi sepak bola dunia edisi 2026 yang dilaksanakan di tiga negara yang terletak di kawasan Amerika Utara, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Peluang Indonesia cukup terbuka ketika bersua Arab Saudi, mengingat pada pertemuan pertama di Jeddah, Rafael Struick Cs sukses menahan imbang The Green Falcon 1-1. Namun, untuk Jepang, nanti dulu.
Jepang, yang menjadi ujian pertama tim asuhan Shin Tae-yong bulan ini, bisa dibilang memiliki level yang berbeda dengan Arab Saudi. Samurai Biru adalah tim terbaik Benua Asia yang saat ini menempati peringkat FIFA di posisi 15, tertinggi di antara negara-negara Asia lainnya.
Tentu, mengalahkan Jepang bukan tugas mudah bagi Indonesia. Dikutip 11v11, Indonesia sudah 16 kali berhadapan dengan Jepang. Namun, rekornya tak terlalu bagus dengan lima menang, dua imbang, dan sembilan kekalahan.
Kekalahan terakhir dirasakan pada pertemuan di Piala Asia 2023 lalu ketika skuad Garuda harus mengakui keunggulan Jepang 1-3.
Dengan komposisi dan kualitas pemain Jepang saat ini, target meraih tiga poin jelas merupakan misi yang mustahil dan kekalahan bagaikan takdir yang tak terelakkan. Kendati demikian, Timnas Indonesia enggan menyerah begitu saja kepada takdir yang akan menghampiri.
Sulit memang meraih kemenangan, pelatih Shin Tae-yong pun mengakui demikian. Tapi, Indonesia bertekad kuat untuk mengubah takdir saat melawan Jepang.
“Pastinya besok akan jadi pertandingan yang sangat sulit bagi kami. Namun, semua pemain termasuk saya ingin menjadikan laga ini sebagai laga yang tidak disesali setelah selesai. Hasil pertandingan tidak ada yang tahu pastinya, itulah rencana pertandingan dari saya,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang pertandingan di SUGBK, Jakarta, Kamis (14/11).
“Saya setuju dengan pelatih, Jepang adalah lawan yang berat dan nomor satu di Asia. Namun, bukan berarti kita tidak punya kesempatan, kami punya kesempatan. Saya percaya pada tim kami, pada kemampuan kami. Jadi, kami akan coba mengerahkan semuanya apalagi kami akan bermain dengan atmosfer SUGBK. Semua hal bisa terjadi, jadi kami akan coba memberikan yang terbaik,” timpal Jay Idzes yang kabarnya akan kembali menjadi kapten skuad Garuda.
Berbicara peluang, sejatinya Indonesia tetap memiliki potensi untuk bisa membawa pulang poin dari Jepang. Apalagi, tim Merah Putih sudah mengalami peningkatan ketimbang di Piala Asia 2023 silam.
Hal itu dinilai dari kehadiran delapan pemain naturalisasi baru yang akan tampil membela Indonesia pada duel kontra Samurai Biru, malam nanti. Mereka adalah Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Eliano Reijnders, Ragnar Oratmangoen, sampai Kevin Diks yang baru bergabung jelang laga ini. Sementara, Mees Hilgers tak bisa memenuhi panggilan timnas akibat cedera.
“Selalu saya katakan kepada para pemain, nikmati saja, tuangkan segala sesuatu yang kalian miliki saat bertanding. Para pemain kita saat ini juga sudah lebih fokus.”
Kehadiran mereka jelas menambah besar peluang Indonesia untuk meraih angka pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. Apalagi, beberapa di antaranya sudah terbiasa menghadapi pertandingan dengan tensi tinggi di kompetisi Eropa.
Sebut saja Jay Idzes bersama Venezia, Thom Haye di Almere City, dan Kevin Diks yang berseragam FC Copenhagen. Mentalitas mereka diharap bisa menular kepada seluruh tim sehingga mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam pertandingan.
Kehadiran Diks bahkan semakin menambah variasi strategi yang bakal diterapkan oleh Shin Tae-yong. Mengingat, dia merupakan pemain bertahan yang bisa dimainkan di sejumlah posisi di lini belakang.
“Sekarang kami punya banyak pemain baru di grup dan kami mencoba memperbaiki tim kami,” kata Jay Idzes.
Melihat progres yang sudah berjalan hingga saat ini, tak heran jika publik tetap menaruh ekspektasi yang tinggi saat menghadapi tim sekelas Jepang. Tak ingin anak-anak asuhnya terbebani, Shin Tae-yong justru memberikan kebebasan pada para pemain.
“Selalu saya katakan kepada para pemain, nikmati saja, tuangkan segala sesuatu yang kalian miliki saat bertanding. Para pemain kita saat ini juga sudah lebih fokus. Dengan kemauan tinggi seperti sekarang, dan kesatuan mereka, pasti akan bisa memberi hasil yang baik,” kata juru taktik asal Korea Selatan itu.
“Jadi, daripada memberi tekanan keras secara psikologi, saya lebih memberi motivasi kepada pemain terkait apa yang bisa kita perbuat demi membuat masyarakat Indonesia puas,” tegas STY.
Pelatih 54 tahun itu tak menampik jika lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi salah satu mimpi besar Indonesia. Namun, dengan fondasi yang telah dibangun, dia yakin sepak bola Indonesia sudah berada di jalur yang benar dan akan lolos ke Piala Dunia di masa mendatang.
“Sebagai pelatih Timnas Indonesia, saya percaya sepak bola Indonesia sudah lebih maju. Entah kita lolos ke Piala Dunia atau tidak, mulai sekarang, saya yakin infrakstruktur sepak bola Indonesia sudah menjadi lebih baik,” tutur Shin Tae-yong.
“Ini juga akan terus membaik sampai suatu saat nanti Indonesia tidak hanya akan bersaing di ASEAN, melainkan Asia dalam beberapa tahun ke depan,” ucapnya.
Timnas Jepang waspada
Progres yang ditunjukkan oleh Indonesia selama babak kualifikasi ini membuat Jepang tak memandang sang lawan dengan sebelah mata. Walaupun perbedaan peringkatnya sangat jauh, mencapai 115 anak tangga, pelatih Hajime Moriyasu siap menurunkan para pemain terbaiknya sejak menit awal.
Tercatat, tim Samurai Biru membawa sejumlah bintangnya yang bermain di Eropa. Mulai dari sang kapten Wataru Endo (Liverpool), Takumi Minamino (Monaco), Takefusa Kubo (Real Sociedad), Kaoru Mitoma (Brighton and Hove Albion), hingga Daichi Kamada (Crystal Palace). Jepang pun sudah tak sabar untuk unjuk aksi di depan hadapan pendukung lawan dan meraih hasil yang lebih baik ketimbang laga sebelumnya yang hanya imbang kontra Australia.
“Pada pertandingan melawan Indonesia, kami akan bermain di kandang lawan, sehingga pertandingan akan sangat sulit. Ada banyak kabar (yang menyebut) bahwa pemain Indonesia tidak sabar untuk pertandingan ini, sehingga kami akan berjuang dengan semangat bersama suporter tandang. Timnas Jepang sudah siap hadapi Timnas Indonesia dan akan menunjukkan keunggulan Jepang,” ujar sang pelatih, Hajime Moriyasu.
“Sekarang kekuatan Indonesia sangat lebih baik dibanding sebelumnya. Coach STY pasti sudah menganalisis gaya permainan kami. Tapi, tentu saja kami juga sudah menganalisis permainan Timnas Indonesia dan kami sudah siap menghadapi mereka. Apalagi kami mempunyai banyak pemain yang luar biasa,” jelas Moriyasu.
Kepercayaan diri tinggi juga ditunjukkan oleh Wataru Endo. Dia berharap kedua tim menunjukkan rasa saling respek yang tinggi dan tetap tampil suportif demi meraih tiga poin.
“Indonesia sangat antusias terhadap sepak bola. Kami akan menghadapi Indonesia sebagai musuh, jadi saya akan tetap menunjukkan hormat dan memberikan penampilan terbaik,” ucap Endo. (Pratama Yudha)