
LUDUS – Timnas Indonesia U-20 menelan kekalahan di laga perdana Piala Asia U-20 2025 dari Iran U-20 dengan skor 0-3, di Shenzhen Youth Football Stadium, Shenzhen, Kamis (13/2/2025).
Iran U-20 memberondong gawang Ikram Algiffari tiga kali. Baru lima menit laga berjalan, Garuda Muda sudah kebobolan lewat tandukan Hesam Nafari pada situasi sepak pojok.
Iran U-20 menambah keunggulan lewat aksi akrobatik Esmail Gholaideh di menit ke-63. Kemudian tim asuhan Hossein Abdi menutup kemenangan lewat tandukan Mobin Dehghan tujuh menit berselang.
Baca juga: Bintang Timnas Indonesia U-20, Jens Raven Bertekad Buktikan Ketajaman di Ajang Piala Asia
Berkat hasil ini, Indra Sjafri masih belum lepas dari kutukannya di Piala Asia U-20. Pelatih asal Batangkapas, Sumatera Barat ini jarang berjodoh dengan hasil baik pada turnamen ini.
Sejak partisipasi di edisi 2014, tim asuhan Indra Sjafri sudah kebobolan sebanyak 20 gol. Selain itu, Timnas Indonesia U-20 juga sudah menderita enam kekalahan.
“Sebenarnya kita punya kecepatan untuk bisa serangan balik, dan ada beberapa kali membuat peluang namun tidak bisa dimanfaatkan.” Indra Sjafri, Pelatih Timnas Indonesia U-20.
Dalam delapan laga sepanjang sejarah partisipasi di Piala Asia U-20, Timnas Indonesia U-20 hanya mampu dua kali menang. Sementara untuk urusan produktivitas, Garuda Muda sudah mencetak 11 gol, namun kebobolan 20 gol.
Indra Sjafri juga cenderung tidak pernah memiliki nasib mujur di ajang Piala Asia U-20. Pasalnya, dalam tiga kali partisipasi, tim besutannya selalu tergabung di grup yang tidak mudah.
Baca juga: 3 Pemain Debutan Masuk Skuad Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri Matangkan Taktik Jelang Piala Asia
Pada edisi 2014, Evan Dimas dan kolega tergabung bersama Uzbekistan U-19, Australia U-19 dan Uni Emirat U-19. Alhasil, Tim Merah Putih kebobolan delapan gol dan hanya mencetak dua gol.
Timnas Indonesia U-19 ketika itu juga gagal meraih satu pun poin. Timnas Indonesia U-19 kembali memasuki grup neraka kala menjadi tuan rumah di edisi 2018. Egy Maulana Vikri ketika itu bersaing dengan raksasa Timur Tengah di Grup A.
Timnas Indonesia U-19 bersaing dengan Qatar U-19, Uni Emirat U-19 dan Taiwan U-19. Persaingan di Grup A kala itu amat ketat, tiga tim teratas sama-sama mengoleksi enam poin.
Untungnya, timnas Indonesia U-19 lolos ke babak gugur sebagai runner-up, unggul head-to-head atas Uni Emirat Arab U-19. Namun pada babak delapan besar, Garuda Muda tersisih usai dibekuk Jepang U-20 dengan skor 0-2.
Pada edisi 2023, Indra Sjafri absen dari ajang Piala Asia U-20. Pada edisi dimana Uzbekistan menjadi tuan rumah tersebut, timnas Indonesia U-20 diserahkan kepada Shin Tae-yong.
Waspadai Uzbekistan
Rekor Indra Sjafri di Piala Asia U-20 berpotensi memburuk pada laga selanjutnya. Pasalnya, timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Uzbekistan U-20 yang merupakan tim tangguh.

Pertemuan terakhir timnas Indonesia U-20 dengan Uzbekistan U-20 terjadi pada laga uji coba di Stadion Madya, Senayan, Jakarta pada 30 Januari 2024. Kala itu, Dony Tri Pamungkas kalah tipis dengan skor 2-3.
Sementara di Piala Asia U-20 2025, Uzbekistan U-20 mengawali perjalanan dengan impresif. Mereka berhasil meraup poin penuh seusai menang tipis 1-0 atas Yaman U-20.
Laga timnas Indonesia U-20 versus Uzbekistan U-20n yang akan berlangsung pada Minggu (16/2/2025) akan menjadi partai hidup mati. Sebab jika kembali menelan kekalahan, maka timnas Indonesia U-20 akan tersingkir.
Namun, Indra Sjafri mengaku tidak gentar. Juru taktik berusia 62 tahun ini mengaku familiar dengan Uzbekistan U-20 karena sudah beberapa kali bertemu. Terdekat, Indra Sjafri akan mengevaluasi tim asuhannya, dan menganalisa laga Uzbekistan U-20 kontra Yaman U-20.
“Kita akan evaluasi tim dulu, setelah itu kita siapkan tim untuk lawan Uzbekistan. Ya, di Asian Games saya pernah ketemu, dan sudah pernah uji coba satu kali di Jakarta,” kata Indra Sjafri pada keterangan yang diterima Ludus.id seusai pertandingan, Kamis (13/2/2025).
Evaluasi Kelemahan

Saat dicukur Iran U-20, tampak jelas bahwa timnas Indonesia U-20 memiliki masalah dalam mengantisipasi bola atas. Tiga gol Iran U-20 tercipta lewat bola atas, dengan dua di antaranya merupakan situasi sepak pojok.
“Mengantisipasi bola-bola atas, duel satu lawan satu kita lemah. Sebenarnya kita punya kecepatan untuk bisa serangan balik, dan ada beberapa kali membuat peluang namun tidak bisa dimanfaatkan,” terang Indra Sjafri.
Iran U-20 memanfaatkan keunggulan postur pemain atas timnas Indonesia U-20 dan tercatat melakukan 29 crossing. “Ya timnya (Iran U-20) bagus. Mereka bermain secara tim dan punya kelebihan, bagus di bola-bola atas,” sambung Indra Sjafri.
Jika tidak segera dibenahi, bukan tidak mungkin Uzbekistan U-20 menerapkan taktik yang sama pada laga selanjutnya. Terlebih, tim besutan Farkhod Nishonov juga memiliki pemain yang berpostur tinggi besar. (Ilham Sigit)