Timnas Voli Indonesia Mengulang Kisah 35 Tahun Silam, Lolos ke Piala Dunia U-21

Kredit foto: Instagram @mojisports
Timnas Voli Indonesia lolos ke Piala Dunia Voli U-21 2025 setelah lolos ke final four di AVC U-20 2024 di Surabaya, Jawa Timur.

Timnas Voli Indonesia berhasil melangkah ke Piala Dunia Voli U-20 2025 setelah beberapa waktu lalu lolos final four AVC U-20 2024. Kepastian Indonesia melaju ke ajang akbar dunia didapat setelah menghadapi India.

Sabtu (27/7) menjadi hari yang bersejarah karena Timnas Voli Indonesia berhasil memastikan diri ke Piala Dunia Voli U-20 2025. Langkah itu didapat setelah skuad Merah Putih mengalahkan India di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, sekaligus melaju ke final four.

Anak asuh Li Qiujiang berhasil mengalahkan India dengan skor 3-1 (25-20, 25-23, 16-25, da 25-18). Timnas Voli Indonesia unggul 2-0, lalu sempat kehilangan set ketiga. Namun, mereka mampu bangkit dan mengamankan set keempat.

Kemenangan atas India ini memastikan Timnas Voli Indonesia ke semifinal alias final four bersama dengan Jepang, Iran, dan Korea Selatan. Bertemu negara-negara raksasa di final four menjadi pengalaman berharga bagi Timnas Voli Indonesia.

Pencapaian ini membuat publik bola voli Indonesia bangga karena pada akhirnya tiket Piala Dunia Voli U-21 tahun depan bisa diraih.

Pelatih Timnas Voli Indonesia, Li Qiujiang sebelumnya juga sudah berjanji akan memaksimalkan pertandingan melawan India ataupun Jepang, di Pool E. Pelatih asal Cina itu berharap bisa mendapatkan satu kemenangan penting.

“Kami tetap berusaha untuk memenangkan salah satu pertandingan itu,” ujar Li Qiujiang dalam keterangannya di laman PBVSI.

Harapan Li Qiujiang terwujud. Krisna dan kawan-kawan mampu mengatasi India. Tidak hanya empat besar, Timnas Voli Indonesia juga melepas rindu dengan Piala Dunia Voli U-21 setelah absen selama 35 tahun.

Rasa haru dirasakan manajer Timnas Voli Indonesia, Loudry Maspaitella. Dia begitu bangga melihat perjuangan para pemain untuk bisa menembus Piala Dunia Voli U-21.

“Puji syukur bisa memenuhi target lolos ke semifinal. Saya terharu dan senang dengan perjuangan seluruh pemain yang tampil all out,” kata Loudry Maspaitella, dari keterangan PBVSI.

Pria yang juga mantan pevoli nasional itu mengungkapkan bahwa tim pelatih sudah menganalisis permainan India. Timnas Voli Indonesia juga sudah menyiapkan taktik dan strategi meredam sang lawan.

“India punya kelebihan pada postur pemainnya yang rata-rata tinggi, tetapi pola mainnya sedikit lamban. Itu yang diantisipasi tim pelatih dan berhasil,” ujarnya.

Kredit foto: Instagram @mojisports
Pemain Timnas Voli Indonesia meluapkan kegembiraannya dalam suatu pertandingan AVC U-20 2024.

Sementara itu, kapten Timnas Voli Indonesia U-20, Mohammad Fahril mengakui rekan-rekannya sempat tegang sebelum menghadapi pertandingan melawan India. Tetapi, dia bersyukur rasa tegang itu bisa diatasi saat berada di lapangan.

“Sebelum pertandingan sempat ada rasa grogi, tetapi itu bisa diatasi. Kami bersyukur bisa menang dan memastikan lolos semifinal,” kata Mohammad Fahril.

Setelah menekuk India, Indonesia memang kalah dari Jepang dan Iran. Dalam dua laga itu, Timnas Voli Indonesia U-20 tumbang dengan skor identik 0-3 dan akhirnya gagal melangkah ke final. Namun, ini harus dianggap sebagai pengalaman berharga untuk bersiap menuju Piala Dunia Voli U-21 2025.

Negara Asia Tenggara pertama di Piala Dunia Voli U-21

Dalam sejarah Piala Dunia Voli U-21, hanya tiga negara dari Asia Tenggara yang pernah berpartisipasi. Indonesia, Malaysia, dan Thailand adalah negara Asia Tenggara yang pernah berpartisipasi dengan pencapaian yang berbeda-beda.

Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang merasakan bermain di Piala Dunia Voli U-21 pada 1989 di Athena, Yunani. Kala itu, Indonesia menempati peringkat ke-15 dari 16 negara peserta.

Malaysia juga pernah merasakan atmosfer Piala Dunia Voli U-21. Sebagai tuan rumah pada 1995, Negeri Jiran finis di peringkat ke-13. Sama seperti Indonesia, Malaysia baru sekali mencatatkan partisipasinya dalam ajang ini.

Thailand mencatat prestasi terbaik di antara negara Asia Tenggara lainnya dengan tiga kali penampilan. Debut mereka terjadi pada 1999 saat menjadi tuan rumah. Dalam dua edisi terakhir, tahun 2021 dan 2023, Thailand kembali tampil dan bahkan mencapai peringkat ke-8 pada tahun 2023, prestasi tertinggi bagi negara Asia Tenggara di ajang ini.

Sayangnya, impian Thailand untuk tampil dalam tiga edisi berturut-turut di Piala Dunia Voli U-21 harus terhenti. Mereka gagal lolos ke delapan besar Kejuaraan Voli Asia U-20 setelah menelan kekalahan dari Korea Selatan dan Kazakhstan.

Menariknya, hingga saat ini FIVB belum menentukan negara mana yang akan menjadi tuan rumah. Ada kemungkinan Indonesia bakal mengajukan diri sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia Voli U-21 2025 yang akan berlangsung pada Agustus hingga September.

Perihal pengajuan tuan rumah, pernah diutarakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo pada Mei 2024.

“Saya minta kita kembali mencoba mengajukan diri sebagai tuan rumah (Piala Dunia U-21) juga, karena ada potensi untuk U-21 pada 2025 untuk putra,” kata Dito.

Kredit foto: Instagram @mojisports
Pemain Timnas Voli Indonesia terakhir kali tampil di Piala Dunia Voli U-21 pada 1989 atau 35 tahun silam.

Total, akan ada 24 negara yang berpartisipasi pada Piala Dunia Voli U-21 2025. Rinciannya adalah satu juara bertahan FIBV U-21, lalu empat wakil dari AVC (Asia dan Oceania), tiga tim asal CAVB (Afrika), enam wakil CEV (Eropa), tiga wakil CSV (Amerika Selatan), dan empat tim asal NORCECA (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia).

Saat ini, baru AVC yang sudah menuntaskan kompetisi. CEV alias Eropa baru akan mengadakan babak kualifikasi pada Kejuaraan Voli Eropa U-20 2024 pada 26 Agustus hingga 7 September. Hal serupa juga dilakukan CSV, NORCECA, hingga CAVB.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.