Tips Penting Perawatan Ban Untuk Perjalanan Mudik

“Keselamatan, menjadi faktor penentu kelancaran bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi saat pulang ke kampung halaman”

Foto: Istimewa

Melalui Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Mukiat Sutikno, Bridgestone Indonesia mengajak seluruh masyarakat, khususnya pengguna mobil pribadi, yang akan mudik ke kampung halaman untuk mengutamakan faktor keselamatan dan kenyamanan saat perjalanan arus mudik dan arus balik hingga dapat melakukan perjalanan tanpa adanya hambatan.

Lebih lanjut Mukiat Sutikno mengatakan, agar seluruh pengguna kendaraan pribadi  melakukan pengecekan ban sehingga berkendara menjadi lebih aman, karena kondisi ban yang prima dapat mengurangi potensi timbulnya masalah saat perjalanan mudik.

Data dari operator jalan tol, Jasa Marga, pada musim mudik (arus mudik dan arus balik) tahun 2022 silam, yakni periode 25 April – 5 Mei 2022, tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dengan total 568 korban meninggal dunia. Angka ini masih cukup tinggi, meskipun menunjukkan penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada 2019, di mana terdata 4.083 kecelakaan lalu lintas dengan 824 orang meninggal dunia. Jika dirangkum, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun 28 persen dan kasus korban yang tutup usia turun 49 persen.

Sementara itu disinyalir, satu dari lima penyebab utama kecelakaan adalah kendaraan yang bermasalah saat digunakan untuk mudik. Selain mesin, bagian dari mobil yang harus dicek ketika hendak mudik ke kampung halaman adalah ban. Komponen ini krusial, karena menjadi satu-satunya titik kontak antara mobil dengan permukaan jalan.

Untuk memastikan kondisi ban tetap prima selama perjalanan, berikut tips-tips penting perawatan ban menjelang perjalanan mudik yang diberikan oleh Bridgestone Indonesia, sebagai berikut:

Info Grafis: Tim Ludus

Lakukan Rotasi

Melakukan rotasi ban adalah salah satu solusi merawat ban mobil agar perjalanan mudik lebih aman dan nyaman. Rotasi ban pada mobil memang disarankan untuk dilakukan secara rutin dengan jarak tertentu. Hal ini untuk menghindari terjadinya tingkat keausan ban yang tidak merata, yakni antara ban depan, belakang, maupun sisi kiri, dan kanan sehingga dapat memperpanjang usia pakai dari ban tersebut. Biasanya, ban depan mobil lebih rentan mengalami gesekan dan bisa lebih cepat tipis jika tidak dirotasi secara berkala.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Spooring dan Balancing

Salah satu kerusakan ban yang sering tidak terdeteksi adalah keausan tread atau tapak yang tidak merata. Tekanan angin yang tidak tepat, masalah suspensi mobil serta roda yang tidak sejajar adalah beberapa faktor yang dapat mengakibatkan keausan tidak merata ini. Melakukan spooring dan balancing pada teknisi ban terpercaya dapat menjadi solusi untuk mendeteksi dan mencegah kerusakan ban seperti ini menjelang perjalanan mudik ke kampung halaman.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Tekanan Ban Sesuai Standar

Memastikan tekanan angin ban yang tepat sangatlah penting. Tekanan yang terlalu rendah dapat membuat pengendali mobil menjadi limbung pada kecepatan tinggi, serta mengurangi efisiensi BBM ketika berkendara. Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan ban terasa lebih keras serta aus lebih cepat pada bagian tengah.

Periksalah tekanan angin ban menjelang perjalanan mudik, dan pastikan sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan, yang dapat dilihat pada label yang ditempelkan di pilar pintu pengemudi atau buku manual kendaraan.

Pemilik mobil setidaknya perlu memastikan bahwa tekanan angin ban mereka sesuai. Kemudian cek kondisi ban, gundul atau tidak, lakukan rotasi dan periksa keselarasan roda atau wheel alignment.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Memastikan Ban dalam Kondisi Prima

Jika Anda melihat adanya tanda-tanda kerusakan ban mobil seperti tapak yang mulai aus, timbul keretakan maupun benjolan pada dinding ban, serta sudah terlalu banyak tambalan akibat ban bocor, ini bisa jadi merupakan tanda-tanda Anda perlu melakukan penggantian ban. Bila ini terjadi, memaksakan berkendara dengan kondisi ban tidak prima dapat meningkatkan resiko terjadinya hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

LAPORAN: Aes/Tim Ludus/RLSBI04


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.