Victoria Klub Tua yang Fokus Pembinaan Usia Muda

 

Credit foto : Victoria Basketball
Tim basket putri Victoria Basketball

Jika ada klub bola basket yang fokus dengan pembinaan dan berkonsep keluarga, maka nama Victoria akan masuk di dalamnya. Klub bola basket yang berdiri tahun 1972 ini punya fokus yang kuat dengan pembinaan bola basket dan juga konsep kekeluargaan.

Dua kata sakti ‘pembinaan dan kekeluargaan’ terus dijalankan hingga saat ini dan bagi Victoria, tidak ada istilah alumni atau lulusan karena sebagai keluarga. Kelak para pemain bisa akan kembali lagi ke Victoria entah sebagai pelatih ataupun pengurus.

Ditemui Ludus.id di GOR Cilandak, Jakarta Selatan, Erfan Bachtiar selaku Ketua Harian Victoria menceritakan bagaimana perjalanan panjang klub yang berasal dari Jakarta Selatan itu bisa menjadi ‘something’ di dunia bola basket Indonesia. Victoria didirikan oleh Yudi Suyoto dan Merari Nainggolan, termasuk Cuk Kustanto yang saat ini masih aktif melatih.

“Dulu Victoria ini sebagai wadah remaja di Kecamatan Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dan sekitarnya untuk bermain bola basket. Saya juga dulu pemain di Victoria dan masuk pada 1985, hingga sekarang saya menjadi pengurus klub ini,” jelas Erfan.

Erfan mengatakan, sejak dahulu Victoria sudah menjadi klub basket yang fokus pada pembinaan pebasket muda.

“Kita visi misinya itu pembinaan. Mewadahi hobi anak-anak muda yang ingin belajar dan hobi bermain bola basket,” jelas Erfan.

“Tujuannya sebisa mungkin kita punya progres yang menjadi prestasi, tetapi itu bonus karena hasil kerja keras dari anak-anak saat latihan,” lanjut pria berkacamata itu.

Victoria tidak ingin hanya menjadi juara. Mereka ingin menjadikan pemain yang memiliki rasa respect dan sportmanship.

Credit foto : akun @Victoria Basketball
Tim basket remaja Victoria Basketball memamerkan medali yang mereka raih.

Erfan menambahkan bahwa ia dan jajaran pengurus serta pelatih berharap anak-anak yang berlatih di Victoria bisa merasakan manfaat dari basket untuk masa depannya.

Untuk itu, Victoria hingga saat ini belum memikirkan aspek bisnis secara besar ataupun berubah menjadi klub profesional dan bermain di IBL.

“Kita berharap, tetapi tidak wajib juga. Bermain basket juga harus merasa senang dan kita maksimalkan di umur itu (usia muda) untuk menghabiskan waktunya dengan kegiatan positif,” jelas Erfan.

“Tidak semua pemain jadi pemain pro, tetapi mereka merasakan kontribusi di basket. Victoria tidak menargetkan apapun tapi alhamdulilah semuanya berprestasi karena kemauan dari anaknya sendiri,” jelas pria yang juga eks pebasket itu.

Sebagai klub bola basket yang fokus dengan pembinaan, Erfan dan semua jajaran pengurus cukup bekerja keras dalam membenahi organisasi klub.

Victoria secara organsiasi sempat naik turun hingga pada akhirnya tahun 2012, jajaran pengurus merekonstruksi organisasi dan memperbaiki kinerja pengurus hingga kini kembali aktif di grassroot bola basket Indonesia.

“Kita merintis lagi sampai akhirnya kita bisa membina pebasket muda dan mendapatkan prestasi yang banyak,” tutur Erfan.

Jika ditotal, tahun 2023 Victoria sudah banyak mengikuti turnamen-turnamen di DKI Jakarta dan Indonesia.

Bahkan saja saking banyaknya piala yang didapat, Erfan sampai lupa berapa jumlah trofi yang didapat. “Tapi sebenarnya bukan trofinya, melainkan progres anak-anak yang baik. Juara itu bonus karena mereka sudah bekerja keras,” jelasnya.

Credit foto : akun @Victoria Basketball
Tim basket anak-anak Victoria Basketball

Punya Tim Kelompok Usia

Sebagai klub yang fokus di pembinaan, Victoria memiliki tim kelompok usia yang cukup lengkap.

Bahkan member Victoria ada yang berusia 5 tahun dan diterima. Hal ini menurut Erfan mengikuti perkembangan jaman yang mana anak-anak sudah mulai menunjukkan minatnya sekaligus untuk bersenang-senang.

“Kalau dulu pas jaman saya, pemain basket baru mulai dari SMP atau sudah besarlah, jarang yang mulai dari SD dan itu berbeda dengan jaman sekarang,” jelas Erfan.

Victoria saat ini memiliki sekitar 300 anggota dan juga beberapa tim kelompok usia yang biasa disebut dengan KU di turnamen-turnamen basket.

Mereka memiliki kelas 8 tahun ke bawah dan 10 tahun ke atas yang dibagi menjadi beberapa tim, seperti KU-12, KU-14, KU-16, dan KU-18. Selain itu, Victoria juga memiliki tim senior yang disebut tim Divisi dan berisikan pemain 18 hingga 23 tahun.

“Namun, tim Divisi kita kemarin tidak terlalu aktif latihannya karena beberapa pemain sudah ada yang sibuk kuliah juga,” jelas Erfan.

Memiliki banyak tim tentu banyak juga kompetisinya. Victoria saat ini merupakan anggota dari Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat sehingga mereka berhak bermain di Kejuaraan Kota (Kejurkot) Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

“Awalnya kita terdaftar di Pengkot Jaksel saja tapi karena anak-anaknya semakin banyak makanya kami juga ikut Kejurkot Jakpus,” jelas Erfan.

“Setelah dari Kejurkot itu biasanya kita main di Kejurprov (Kerjuaraan Provinsi) Perbasi. Kalau di level Kejurprov itu pesertanya para finalis di Kejurkot,” ucapnya.

Credit foto : Victoria Basketball
Tim basket remaja Victoria Basketball memamerkan medali yang mereka raih.

Program dan Anggota di Luar Jakarta

Victoria memiliki program trial untuk bisa bergabung. Namun trial yang dimaksud bukanlah tes untuk mengukur kemampuan pemain untuk bisa masuk ke tim, melainkan untuk anak yang mau mencoba merasakan latihan dan suasananya.

Trial free itu satu sampai dua kali untuk bisa ngrasain bermain di Victoria. Ini yang kadang-kadang salah pemahaman karena trial di sini untuk melihat anaknya,” kata Erfan.

“Jika sudah trial dan memang sudah bisa masuk ke KU-nya, ada pendaftaran itu sebesar Rp400 ribu dan iuran Rp350 ribu per anak,” jelas Erfan.

Menariknya, Victoria punya program bagi sibling atau saudara. Ada diskon untuk iuran bagi kakak beradik yang berlatih di Victoria.

“Misalnya ada dua anak kakak beradik, bayarnya jadi Rp250 ribu. Kalau tiga anak, jadi Rp200 ribu. Kalau empat anak tidak ada pengurangan iuran,” ujar Erfan sembari tertawa.

“Tujuannya untuk tidak memberatan orang tua, tetapi tetap realistis untuk masuk ke hitungan operasional seperti pelatih dan lain-lainnya,” tambahnya.

Anggota Victoria juga tidak hanya ada di sekitaran Jakarta Selatan atau DKI Jakarta secara umumnya, tetapi ada juga dari luar daerah.

“Ada yang dari Sukabumi juga. Dia khusus main bersama Victoria setiap Jumat di Jakarta,” jelas Fryda Kusumawardani, salah satu orang tua pemain KU-12 putri di Victoria.

Membludaknya anggota Victoria juga membuat klub harus memastikan ketersediaan pelatih. Saat ini, ada 18 pelatih di Victoria yang rata-rata berlisensi Perbasi.

Bahkan salah satu founder Victoria, Cuk Kustanto masih aktif melatih tim. Ia merupakan salah satu tokoh senior bola basket Indonesia karena pengalamannya yang pernah melatih timnas Indonesia junior dan senior pada era 1990-an.

Credit foto : akun @Victoria Basketball
Tim basket anak-anak Victoria Basketball memamerkan medali yang mereka raih.

Keluarga Victoria di IBL

Sebagai klub yang mengutamakan pembinaan, tidak heran jika anggota Victoria tersebar di beberapa kompetisi elite Indonesia.

Pada kompetisi DBL saja, hampir 80 persen adalah anggota Victoria yang tersebar di beberapa sekolah di DKI Jakarta. Begitu juga di LIMA (Liga Mahasiswa) yang terdapat pemain-pemain Victoria.

Tidak hanya di level grassroot saja, di IBL ada juga pemain didikan Victoria seperti Hendrick Xavi Yonga di Pelita Jaya, Saddam Asyurna di RJ Amartha Hangtuah Jakarta, ataupun Muhammad Rafie Fadhali di Bali United.

“Selain mereka ada lagi sebetulnya, tapi ada yang fokus kuliah, tetapi tidak apa karena hobi mereka tersalurkan. Juara ya bonus untuk mereka, kita senang dan yang dapat sertifikat juga anak-anak,” tambah Erfan.

Fryda sebagai orang tua yang anaknya berlatih di Victoria juga merasakan filosofi yang diusung klub yakni pembinaan dan kekeluargaan. “Sudah seperti keluarga dan kita benar-benar ngerasain itu,” ucapnya.

Erfan juga mengatakan bahwa apa yang dijalaninya saat ini bersama pengurus lain tidak lain adalah menjaga tujuan awal Victoria berdiri.

“Rasanya kita tidak berbisnis di sini, tapi kita memang meneruskan apa yang sudah pendiri Victoria jalankan bahwa klub ini sebagai wadah bermain bola basket, fokus pembinaan, dan juga kekeluargaan,” tutupnya.

Credit foto : akun @Victoria Basketball
Pemain basket remaja Victoria Basketball (kanan) sedang mendribel bola dalam sebuah pertandingan.

Susunan Pengurus Victoria

Dewan Pembina

Yudi Suyoto, Cuk Kustanto, Meirari Nainggolan, Yusuf Firdaus

Ketua Umum

Adhika Caksana

Ketua Harian

Erfan Bachtiar

Sekretaris Umum

Yuda Saputra

Komunikasi Umum

Martini Dermawan

Kepelatihan

Ivan Harold Purba, Achmad Rizaldy

Pembinaan Prestasi dan Kepelatihan

Giovanni Dodit

Hubungan Masyarakat

Lenny Weichert

Sumber Daya Manusia

Monika Soraya, Esty Pandean


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.