MotoGP Indonesia yang diadakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, selalu menghadirkan cerita yang menarik. Tak hanya yang terjadi di dalam, namun juga di luar lintasan.
MotoGP Indonesia telah rampung digelar pada Minggu (29/9). Seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu saja muncul drama yang terjadi ketika balapan berlangsung.
Bayangkan saja, tak lama selepas start, terdapat empat pembalap yang terlibat tabrakan, yakni Jack Miller, Alex Marquez, Aleix Espargaro, dan Luca Marini. Keempat pembalap tersebut sudah tak bisa lagi melanjutkan balapan.
Sisanya, balapan kali ini seakan dtakdirkan untuk dimenangkan oleh pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Tanpa kendala, dia menguasai posisi pertama sejak lap pertama hingga finis.
Ini menjadi penghiburan yang berarti besar bagi Martin lantaran sehari sebelumnya, dia harus terjatuh dalam posisi memimpin di sprint race dan menyelesaikan balapan di urutan ke-10.
Ini juga jadi kemenangan pertama Martin di MotoGP Indonesia. Musim lalu dia gagal finis karena mengalami kecelakaan.
Posisi kedua dan ketiga secara berturut-turut ditempati oleh Pedro Acosta (Red Bull GasGas Tech3) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Hasil ini membuat Martin semakin nyaman memimpin perolehan poin di klasemen sementara dengan 366 poin sekaligus membuat dirinya jadi calon kuat juara dunia MotoGP musim ini.
Finis di posisi ketiga, Bagnaia masih menguntit Martin dengan raihan 345 poin. Dalam beberapa musim terakhir, keduanya merupakan rival yang bersaing ketat dalam memperebutkan gelar juara dunia.
“Terima kasih Indonesia. Akhirnya, saya bisa balas dendam. Balapan ini sangat berat, terutama setelah crash yang terjadi kemarin dan musim lalu. Itu membuat kondisi mental menjadi sangat rumit,” kata pembalap asal Spanyol dalam unggahan video di akun resmi MotoGP pada situs X.
Martin pun berharap bisa terus menjaga raihan positif ini di sisa lima seri lagi. Kemenangan di Mandalika membuat dia semakin termotivasi untuk bisa merebut gelar juara dunia MotoGP pertamanya.
“Saya senang bisa memperbaiki diri dari kesalahan saya dan mari kita jaga momentum ini,” ujar Martin.
Nasib sial Marc Marquez
Sirkuit Mandalika lagi-lagi tak bersahabat untuk Marc Marquez. Pembalap yang kini membela tim Gresini Racing itu kembali gagal menyentuh garis finis.
Itu berarti, sejak pertama kali MotoGP Indonesia digelar pada 2022 alias tiga tahun beruntun, Marquez belum sekali pun menyelesaikan balapan utama.
Pada 2022, eks pembalap Repsol Honda ini batal membalap akibat mengalami kecelakaan ketika sesi pemanasan yang memaksa dia mundur dari balapan utama.
Sementara pada 2023, Marquez juga mengalami kecelakaan dan tak bisa menuntaskan balapan, baik di sprint race maupun balapan utama.
Kutukan itu ternyata belum sepenuhnya hilang untuk Marquez pada tahun ini. Meski sempat naik podium ketiga pada sprint race, nyatanya Marquez kembali mengalami nasib buruk pada sesi balapan utama.
Kali ini, motornya bermasalah sampai mengeluarkan api ketika memasuki lap 12. Marshal coba memadamkan api namun dia sudah tak bisa melanjutkan balapan.
“Saya rasa banyak dukungan di Indonesia dan luar biasa bisa balapan lagi di sini. Saya berharap bisa merayakan podium di sini, itu luar biasa, tapi sayangnya saya sekali lagi gagal finis di Indonesia. Ini bukan kesalahan saya tapi terima kasih Indonesia,” ujar Marquez.
Kelakuan unik para pembalap di Mandalika
Selain kisah drama di dalam sirkuit, MotoGP Indonesia selalu menghadirkan cerita yang tak kalah menarik dari luar lintasan. Contohnya seperti tahun lalu di mana Aleix Espargaro membuat video candaan soal “The Power of Emak-emak” ketika memboncengi dua anggota timnya.
Tahun ini pun tak kalah seru. Salah satunya adalah pembalap Moto2, Filip Salac. Dia terlihat cosplay alias menyamar menjadi tukang es krim di pinggir pantai.
Dengan santainya, bahkan tanpa mengenakan baju, dia membawa motor tukang es krim tersebut. Tak cuma itu, pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, terlihat mandi di sebuah wadah yang cukup besar untuk menampung dirinya yang sudah berisikan es batu. Diduga, hal ini dilakukan Quartararo lantaran cuaca yang panas di Mandalika.
Di antara semuanya, yang paling menarik perhatian tentu dilakukan oleh Jorge Martin dan Pedro Acosta. Keduanya sudah melakukan start colongan dengan membalap lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Namun, balapan yang dimaksud bukanlah di dalam trek melainkan balapan menggunakan becak motor. Keduanya tampak mengikuti sebuah tantangan bersama dengan sebuah brand minuman berenergi untuk menjalani misi yang kegiatannya mengharuskan mereka menggunakan becak motor.
Mereka tampak sangat kompetitif dan cukup lihai menggunakan becak motor tersebut. Sebab, trek yang harus dilalui terbilang sulit lantaran masih tanah dan berbatu, konturnya pun bergelombang.
Pedro Acosta keluar sebagai pemenang di tantangan ini. Sayang, pada balapan sesungguhnya, Acosta hanya berhasil finis di urutan kedua, sementara Jorge Martin yang keluar sebagai juara MotoGP Indonesia 2024.