Yoseph Taher dan Aditya Bagus Arfan Pecatur Masa Depan Indonesia

Credit foto : Dokumentasi Percasi
IM Yosep Taher (ketiga dari kiri) dan IM Aditya Bagus Arfan (kedua dari kiri) saat menerima trofi juara Ramadhan Cup PB Percasi 2024.

Setelah Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan GM Novendra Priasmoro menguasai dunia catur putra Indonesia, kini dua pecatur muda siap tampil untuk mengejar gelar Grand Master dan bersaing melawan keduanya. Keduanya adalah International Master (IM) Yoseph Theolifus Taher dan IM Aditya Bagus Arfan.

Saat ini, keduanya terus mengikuti berbagai turnamen untuk menambah poin rating dan mengejar norma grand master. Syarat meraih gelar GM adalah meraih poin rating 2500 dan mendapatkan tiga norma grand master.

Saat ini, Yoseph yang berusia 25 tahun sudah mengumpulkan poin rating 2445 poin. Sedangkan, Aditya yang berusia 18 tahun mengumpulkan 2407 poin.

Yang paling baru, keduanya bersaing pada papan atas kejuaraan Ramadhan Cup PB Percasi 2024, pekan lalu. Yoseph dan Aditya mengumpulkan nilai yang sama sampai partai kesembilan, yaitu 7,5 poin. Namun, Yoseph berhak menjadi juaga karena mengoleksi tie breaker 6,25 poin lebih banyak dari Aditya. Yoseph pun bersyukur dirinya bisa tampil sebagai yang terbaik di ajang ini.

Credit foto : Dokumentasi Percasi
Yosep Taher saat pertandingan catur di Ramadhan Cup PB Percasi 2024.

“Poin yang saya dapatkan sampai akhir hanya tujuh setengah dan saya bersyukur bisa menjadi juara satu,” kata Yoseph.

Kemenangan Yoseph atas Aditya Bagus Arfan cukup mengejutkan. Pasalnya, sang lawan merupakan masa depan catur Indonesia yang memenangkan Kejuaraan Catur Junior Asia Timur 2023.

Namun, Yoseph juga tidak kalah berpengalaman. Ia sudah ratusan mengikuti berbagai kejuaraan catur, salah satunya Kejuaraan Catur Kontinental Asia 2018 di Makati, Filipina.

Tak heran jika ‘pertarungan’ Yoseph dengan Aditya di Ramadhan Cup PB Percasi 2024 ini seperti menentukan siapa pecatur muda terbaik Indonesia, di samping sebagai ajang penyambung tali silaturahmi antar pecatur.

Credit foto : Dokumentasi Percasi
Pecatur CM Aditya Bagus Arfan berpikir keras saat menghadapi Muhammad Ishak Rianjar dalam laga babak ketiga Kejuaraan Catur Japfa FIDE Rated 2021 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2021).

Sementara itu, Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang. Dia juga mengingatkan bahwa juga untuk mengasah kemampuan para atlet catur.

“Ramadhan Cup juga jadi ajang asah prestasi pecatur nasional. Karena tidak mudah mendapatkan dan menempa sumber daya manusia,” ujar Utut Ardianto.

Ketua panitia Ramadhan Cup Rikardo berharap akan muncul cikal bakal pemain-pemain catur besar Indonesia dari kompetisi ini. Rikardo juga mengatakan para pecatur juga akan menghadapi sejumlah turnamen PB Percasi dalam satu tahun ke depan.

“Persiapan dari awal sampai akhir berjalan lancar, mudah-mudahan para juara-juara ini ke depan lebih baik lagi, karena banyak beberapa turnamen besar yang akan kita gelar,” ujarnya.

Credit foto : Dokumentasi Percasi
Yosep Taher dalam sebuat turnamen catur internasional bernama ASEAN Chess Championship 2023 di Filipina.

Mengenal Yoseph Taher

Nama pecatur Yoseph Taher sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat olahraga asah otak ini. Ia sudah cukup banyak mengikuti turnamen dan bahkan berkenalan dengan catur sejak masih duduk di kelas 5 SD.

Pecatur kelahiran 26 Maret 1999 itu belajar dari tentangganya di Sampit, Kalimantan Tengah. Ia belajar catur daru tetangganya yang bernama Irwanto Silaen. Ia belajar catur secara otodidak dan kebetulannya, orang tua Yoseph juga bisa bermain catur. Sang ayah bahkan kerap mengantarkan Yoseph ke berbagai turnamen catur.

Sejak saat itu, Yoseph mulai menggemari catur karena tantangannya. Hasil dari hobinya itu, Yoseph keluar sebagai juara Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta. Bahkan di Kejuaraan Dunia Catur Pelajar 2014 di Brasil, Yoseph meraih medali perak.

Yoseph berkembang pesat di catur. Ia juga suka membaca buku mengenai catur seperti Play Lika A Grandamster karya GM Alexander Kotov. Yoseph juga mengagumi GM Vishi Anand karena baginya, pecatur asal India itu memiliki kalkulasi dan ingatan yang tajam, serta mampu berpikir cepat dan akurat.

Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Gunadarma ini mampu meraih gelar Master Internasionalnya setelah mencetak norma IM ketiganya di Festival Catur Internasional JAPFA 2017. Norma keduanya sendiri diperolehnya di Japfa 3rd ASEAN Chess Championship 2015. Sementara untuk norma pertama didapatnya di sebuah turnamen catur di Pakistan.

Bersama kampunys, Yoseph juga kerap mendulang prestasi. Salah satunya dalam Asian Universities Chess Championship 2018 di Tagaytay, Filipina. Pada ajang itu, Gunadarma berhasil menyebut tiga emas alias menyapu bersih kategori Perorangan Putra, Tim Putra dan Blitz Perorangan Putra. Yoseph Taher tampil dominan dalam turnamen tersebut dan meraih medali emas kategori Blitz dan juga emas perorangan putra.

Credit foto : Dokumentasi Percasi
Pecatur FM Aditya Bagus Arfan berpose dengan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem (kiri) dan Ketua Panitia Bangkok Terbuka 2022 Kai Tuorila usai babak kesembilan di Chiang Mai, Thailand, Minggu (30/10/2022).

Mengenal Aditya Bagus Arfan

Aditya Bagus Arfan mengenal catur pada usia 4,5 tahun. Saat melihat bakat anaknya, orangtua Aditya memasukkannya ke Sekolah Catur Utut Adianto. Hanya dalam waktu tiga bulan, Aditya sudah membuat kakeknya yang juga penggemar catur tidak berdaya melawannya.

Sejak itu, Aditya diikutkan ke berbagai turnamen. Prestasi Aditya membuatnya dilirik oleh Percasi dan juga United Tractors bersedia menjadi sponsornya.

Pada usia 10 tahun, di tahun 2016, Aditya sudah mengikuti beberapa kejuaraan internasional, termasuk di kejuaraan di Rusia. Pada tahun yang sama, Aditya yang pernah menjadi siswa di SD IT Global Insani, Kota Bekasi, itu membuat kejutan dengan mengalahkan GM Eugenio Torre pada turnamen catur di Pattaya, Thailand.

Berbagai prestasi terus ditorehkan Aditya sampai dia meraih medali emas pada Kejuaraan Catur Asia U-18 di Uni Emirat Arab pada April 2023. Aditya juga menjadi pemenang ketiga Kejuaraan Asia Timur Junior pada Desember 2023 di Malaysia.

Kini, Aditya terus didorong agar dapat meraih gelar Grand Master dan mampu bersaing di papan atas catur internasional

 


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.