Kemenpora Kucurkan Dana Bantuan Pelatnas Tahap 2 untuk 15 Cabor Sebesar Rp210 M
Wasis Wibowo

LUDUS – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menyalurkan dana kepada induk cabang olahraga di tanah air. Ada 15 cabang olahraga dan NPC yang mendapat bantuan dana tahap kedua ini senilai total Rp210 Miliar.
15 cabor yang mendapatkan bantuan dana pelatnas meliputi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki), Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti), dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI).
Kemudian, Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PP FTI), Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Pengurus Besar Federasi Hoki Indonesia (PB FHI), dan Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI).
Selanjutnya, Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PCI), Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Porserosi), Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PB PGSI), Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI), serta Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi).
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menyatakan bantuan tahap kedua ini ditargetkan untuk persiapan para atlet menuju SEA Games Thailand 2025 gagar mendapat hasil maksimal. Beberapa di antaranya juga memiliki potensi mendulang prestasi di Asian Games Aichi-Nagoya 2026.

Kemenpora RI menyalurkan dana tahap kedua kepada 15 induk cabang olahraga di tanah air dan NPC Indonesia senilai total Rp210 Miliar. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)
Pemberian bantuan dilakukan secara simbolis dan penandatanganan kerja sama antara Kemenpora dengan perwakilan dari 15 cabor dan NPC Indonesia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Dengan jumlah yang dikeluarkan di tahap kedua ini, Dito menyebut pemerintah sudah mengeluarkan bantuan sebesar Rp630 miliar, termasuk bantuan dana tahap pertama.
Pemberian bantuan didasarkan dari penilaian tim Kemenpora dan disesuaikan dengan jumlah dana yang bisa diberikan pemerintah sehingga jumlahnya berbeda-beda.
“Jadi, itu semua berdasarkan potensi serta kebutuhan cabang olahraga sesuai penilaian tim akademisi, komisi atlet, dan para pakar. Nilainya disesuaikan antara kebutuhan dengan kemampuan yang bisa didukung oleh pemerintah,” ungkap Dito.
Dito juga mengingatkan agar dana yang didapat setiap cabor bisa digunakan secara maksimal untuk membina para atlet selama pelatnas dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia, termasuk di SEA Games 2025. Sebab, semua dana yang diberikan berasal dari APBN sehingga harus dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun prestasi.
“Harap dijaga dan pastikan dengan bantuan ini persiapan cabang olahraga terkait bisa prima menuju SEA Games Thailand 2025. Oleh karena itu saya juga titip akuntabilitasnya,” ucap Dito.
Kendati sudah memberikan bantuan dana dalam dua tahap, Dito menegaskan bahwa masih akan ada bantuan dana tahap ketiga untuk cabor yang dipertandingkan di SEA Games. “Masih dalam tahap review,” katanya.
NPC Indonesia Menuju ASEAN Para Games 2025

Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Ukun Rukaendi. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)
Kemenpora juga memberikan dana bantuan kepada National Paralympic Committee of Indonesia (NPC Indonesia). Jumlahnya menjadi yang terbesar di tahap kedua ini, mencapai Rp65,4 miliar.
Jumlah yang cukup besar ini diberikan kepada NPC Indonesia untuk mendukung persiapan menghadapi ASEAN Para Games Thailand 2025. NPC Indonesia rencananya akan mengirim atlet dari 19 cabor ke ajang multievent terbesar untuk penyandang disabilitas se-Asia Tenggara itu.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Menpora karena selalu mendukung kami. Dengan MoU ini berarti kami difasilitasi untuk pelatnas dalam persiapan ASEAN Para Games, Asian Para Games dan Paralimpiade,” kata Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Ukun Rukaendi.
Terkait persiapan pelatnas, Ukun menjelaskan saat ini NPC Indonesia baru mengumpulkan atlet dari 10 cabor saja. Dengan adanya bantuan dana, dia menyebut pihaknya akan sesegera mungkin mengumpulkan seluruh atlet yang diproyeksi akan tampil di ASEAN Para Games 2025.
“Sementara pelatnas ada 10 cabor yang memang unggulan. Sisanya, dengan sistem latihan mandiri, jadi tetap kita pantau,” kata Ukun.
Meskipun pelatnas belum tersentralisasi, Ukun tetap meyakini jika Indonesia mampu bersaing menjadi juara umum ASEAN Para Games 2025. “Kami di ASEAN Para Games sudah tiga kali juara berturut-turut. Untuk besok di Thailand kami tetap optimistis,” ucap Ukun.
Rincian Anggaran Setiap Cabang Olahraga dan NPC Indonesia
1. PB TI (Taekwondo): Rp9,8 miliar
2. PB FORKI (Karate): Rp11,1 miliar
3. PB WI (Wushu): Rp13,4 miliar
4. PP PELTI (Tenis): Rp8,6 miliar
5. PP PBVSI (Voli): Rp10,4 miliar
6. PB PODSI (Dayung): Rp16,8 miliar
7. PP FTI (Triathlon): Rp6,6 miliar
8. PB IPSI (Pencak Silat): Rp6,8 miliar
9. PB FHI (Hoki): Rp7,9 miliar
10. PP KBI (Kick Boxing): Rp7,9 miliar
11. PP PCI (Cricket): Rp6,6 miliar
12. PB PORSEROSI (Sepatu Roda): Rp6,5 miliar
13. PB PGSI (Gulat): Rp7,4 miliar
14. PB ESI (Esports): Rp15,9 miliar
15. PP PERBASI (Basket): Rp9,1 miliar
16. NPC INDONESIA: Rp65,4 miliar (*)
Laporan: Pratama Yudha
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!