10 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Nomor 9 Jangan Diabaikan

Wasis Wibowo

Jika tidak terkontrol, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. (Foto/mountelizabeth)
1
0

LUDUS – Tekanan darah tinggi memengaruhi hampir setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat dan 1 miliar orang di seluruh dunia. Jika tidak terkontrol, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Untuk menurunkan tekanan darah dapat dilakukan sejumlah cara, misalnya berolahraga secara teratur, mengelola berat badan, dan mengatur pola makan sehat. Namun, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah secara alami, bahkan tanpa obat.

Berikut adalah 10 cara alami untuk mengobati tekanan darah tinggi dikutip dari laman medical news today, Rabu (26/2/2025).

1. Berjalan dan Berolahraga Teratur

Berolahraga. (Foto/dmoose)

Berolahraga. (Foto/dmoose)

Olahraga adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Olahraga teratur membantu membuat jantung Anda lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah, yang menurunkan tekanan di arteri.

Olahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu, seperti berjalan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Untuk olahraga berat, melakukan jogging atau lari selama 75 menit per minggu.

Intinya, berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Melakukan lebih banyak olahraga akan membantu menurunkannya lebih jauh.

2. Kurangi Asupan Natrium

Garam. (Foto/standrewsparks)

Garam. (Foto/standrewsparks)

Jika sudah memiliki tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan natrium untuk melihat apakah ada perbedaan. Ganti makanan olahan dengan bahan-bahan segar dan cobalah membumbui dengan herba dan rempah-rempah, bukan garam.

Asupan garam tinggi biasanya disebabkan oleh meningkatnya konsumsi makanan olahan dan siap saji. Banyak penelitian mengaitkan asupan garam tinggi dengan tekanan darah tinggi dan kejadian jantung, termasuk stroke.

Sebagian besar pedoman untuk menurunkan tekanan darah menganjurkan untuk mengurangi asupan natrium. Namun, rekomendasi tersebut mungkin paling masuk akal bagi orang-orang yang sensitif terhadap efek garam.

3. Konsumsi Makanan Kaya Magnesium

Makanan kaya kandungan magnesium. (Foto/Freepik)

Makanan kaya kandungan magnesium. (Foto/Freepik)

Magnesium adalah mineral penting yang membantu pembuluh darah rileks. Meskipun kekurangan magnesium cukup jarang terjadi, banyak orang tidak mendapatkan cukup magnesium dalam makanan mereka.

Kebutuhan magnesium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi berbagai makanan kaya magnesium, seperti sayuran, produk susu, kacang-kacangan, ayam, daging sapi, dan biji-bijian utuh.

4. Konsumsi Makanan Kaya Kalium

Makanan kaya kandungan kalium. (Foto/Eathis)

Makanan kaya kandungan kalium. (Foto/Eathis)

Kalium adalah mineral penting yang membantu tubuh membuang natrium dan meredakan tekanan pada pembuluh darah. Untuk mendapatkan keseimbangan kalium dan natrium dalam pola makan, kurangi konsumsi makanan olahan dan lebih banyak asupan makanan segar dan utuh.

Makanan yang sangat tinggi kalium meliputi sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, tomat, kentang, dan ubi jalar, buah, termasuk melon, pisang, alpukat, jeruk, dan aprikot.

Konsumsi susu, seperti susu dan yogurt, tuna dan salmon, kacang-kacangan dan biji-bijian. Mengonsumsi buah dan sayuran segar, yang kaya kalium, dapat membantu menurunkan tekanan darah.

5. Konsumsi Makanan Kaya Kalsium

Makanan kaya kandungan kalsium. (Foto/Unlockfood)

Makanan kaya kandungan kalsium. (Foto/Unlockfood)

Orang dengan asupan kalsium rendah sering kali memiliki tekanan darah tinggi. Jadi perlu mengonsumsi makanan kaya kalsium.

Bagi kebanyakan orang dewasa, rekomendasi kalsium adalah 1.000 miligram (mg) per hari. Namun, beberapa orang, termasuk orang dewasa yang lebih tua, mungkin membutuhkan lebih banyak kalsium.

Selain produk susu, kalsium bisa didapat dari sawi hijau dan sayuran berdaun hijau lainnya, kacang-kacangan, sarden, dan tahu.

6. Coba Turunkan Berat Badan

Berat badan. (Foto/Helpguide)

Berat badan. (Foto/Helpguide)

Menurut sebuah studi tahun 2016, menurunkan 5% dari berat badan secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Pada orang yang kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan jantung.

Efeknya bahkan lebih besar ketika penurunan berat badan dipadukan dengan olahraga. Menurunkan berat badan dapat membantu pembuluh darah Anda bekerja lebih baik dalam mengembang dan berkontraksi, sehingga memudahkan jantung memompa darah.

7. Hindari Merokok

Hindari rokok. (Foto/Primacare)

Hindari rokok. (Foto/Primacare)

Setiap isapan asap rokok menyebabkan sedikit peningkatan sementara pada tekanan darah. Bahan kandungan bahan kimia dalam tembakau juga diketahui dapat merusak pembuluh darah.

Namun, penelitian belum menemukan hubungan yang meyakinkan antara merokok dan tekanan darah tinggi. Ini bisa jadi karena orang yang merokok secara teratur telah mengembangkan toleransi dari waktu ke waktu.

Namun, karena merokok dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung, berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

8. Hindari Minum Alkohol

Hindari alkohol. (Foto/Carebook)

Hindari alkohol. (Foto/Carebook)

Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan kronis, termasuk tekanan darah tinggi.

Minum alkohol dalam jumlah berapa pun dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi atau hindari konsumsi alkohol.

9. Kelola Stres

Stres. (Foto/Nourishflourish)

Stres. (Foto/Nourishflourish)

Stres merupakan salah satu pemicu utama tekanan darah tinggi. Saat stres kronis, tubuh akan selalu dalam mode fight-or-flight. Secara fisik, hal itu berarti detak jantung yang lebih cepat dan pembuluh darah yang menyempit.

Saat mengalami stress, mungkin juga cenderung melakukan kebiasaan yang dapat berdampak negatif pada tekanan darah, seperti minum alkohol dan mengonsumsi makanan olahan. Beberapa penelitian menyebutkan, untuk mengurangi stres bisa dilakukan dengan mendengarkan musik dan hindari bekerja secara berlebihan.

10. Kurangi Gula Tambahan dan Karbohidrat Olahan

Gula. (Foto/HearthBlog)

Gula. (Foto/HearthBlog)

Banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara asupan gula tambahan dan tekanan darah tinggi. Penelitian tahun 2020 menemukan peningkatan konsumsi minuman manis yang mengandung gula dikaitkan dengan kadar tekanan darah tinggi pada anak-anak dan remaja.

Bukan hanya gula, semua karbohidrat olahan, seperti yang ditemukan dalam tepung putih, berubah dengan cepat menjadi gula dalam aliran darah sehingga menyebabkan masalah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat juga dapat membantu mengurangi tekanan darah. (*)


APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!