Hangatnya Kemenangan: Timnas Indonesia Dijamu Presiden Prabowo di Kertanegara

Ludus01

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden
Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

LUDUS - Kemenangan tipis tapi krusial Timnas Indonesia atas China dengan skor 1-0 pada Kamis malam, 5 Juni 2025, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, bukan hanya memastikan langkah Garuda ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia — tetapi juga membuka pintu sebuah momen langka: jamuan makan siang penuh kehangatan bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, HARI Jumat (6/5/25) siang.

Dalam laga yang berlangsung ketat, gol semata wayang datang lewat Ole Romeny, yang mengeksekusi penalti pada menit ke-45 dengan ketenangan, penuh perhitungan, dan tanpa gemetar. Penalti itu sendiri lahir dari tusukan Ricky Kambuaya, yang dijatuhkan oleh Yang Zexiang di kotak terlarang. Wasit Rustam Lutfullin asal Uzbekistan sempat membiarkan permainan berlanjut, namun kemudian menghentikan laga untuk meninjau tayangan ulang melalui VAR. Beberapa menit menahan napas, dan akhirnya: ia menunjuk titik putih — keputusan yang disambut sorak sorai sekeras gema takbir dari tribun stadion.

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Kemenangan tersebut, membuktikan bahwa pasukan Merah Putih tak lagi sekadar berharap — mereka kini bertarung dengan keyakinan. Dan karena itulah, pada Jumat siang, para pemain, pelatih, dan ofisial tim nasional pun melangkah masuk ke rumah seorang pemimpin yang ingin mengucapkan terima kasih — bukan lewat pidato, tetapi lewat pelukan, tawa, dan nyanyian. Dalam suasana kekeluargaan yang tak dibuat-buat, kemenangan di lapangan berubah menjadi kebersamaan di meja makan — dan itulah hadiah kecil bagi perjuangan besar bernama Merah Putih.

Dalam suasana yang santai namun penuh penghormatan, para pemain, pelatih, dan ofisial Timnas Indonesia dijamu langsung oleh Presiden. Makan siang itu bukan sekadar jamuan, melainkan bentuk nyata apresiasi dari kepala negara terhadap perjuangan Skuad Garuda di lapangan hijau. Sebuah undangan yang, menurut banyak pihak, meninggalkan kesan mendalam.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa perhatian pribadi Presiden di luar protokoler istana membawa dampak emosional besar bagi para pemain.

“Saya rasa pelatih, pemain sangat merasakan apresiasi yang luar biasa dari Bapak Presiden, karena ini kan bukan Istana Merdeka, di rumah pribadi. Jadi mereka merasa kekeluargaan. Bapak Presiden juga menerima mereka sebagai keluarga. Karena kita tahu mereka juga banyak berkorban kan untuk Merah Putih kita. Dan Bapak Presiden apresiasi itu,”
Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Rasa hangat itu juga dirasakan langsung oleh kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. Ia mengaku jamuan tersebut menjadi momen yang menyenangkan sekaligus membanggakan. “Kami makan siang bersama dengan sangat nikmat. Setelah kemenangan kemarin, Presiden Prabowo ingin merayakannya bersama kami. Jadi kami sangat mengapresiasi Presiden Prabowo mengundang kami ke rumahnya. Dan kami mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Prabowo dan keluarganya. Jadi kami sangat bersyukur dan kami bersenang-senang,” ucap Jay dengan mata berbinar.

Kebersamaan pun tak berhenti di meja makan. Di sela acara, suasana berubah menjadi hangat dan akrab saat seluruh pemain larut dalam nyanyian bersama. “Kami bernyanyi bersama, semuanya. Jadi menurut saya, tadi menyenangkan. Sebagian besar makan siang kami diisi dengan bernyanyi bersama. Itu artinya kami punya ikatan yang sangat baik,” tambah Jay.

Pelatih kepala Timnas, Patrick Kluivert, turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, pertemuan ini menjadi suntikan semangat ekstra bagi tim yang sedang menata masa depan sepak bola Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi undangan dari Presiden Prabowo. Dan kami sangat bersyukur kemenangan yang fantastis kemarin dan kami sedang membangun masa depan,” ujar pelatih asal Belanda itu.

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden

Meski telah memastikan tiket ke babak berikutnya, fokus belum surut. Timnas Indonesia dijadwalkan bertolak ke Jepang pada Sabtu, 7 Juni, untuk melakoni laga terakhir fase grup. Hasil terbaik tetap menjadi target utama, karena setiap pertandingan adalah panggung untuk menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia sedang bangkit, dengan kerja keras dan semangat kebangsaan.

BACA JUGA: Peluang dan Lawan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Presiden Prabowo sendiri tidak sendirian dalam menyambut para pahlawan lapangan hijau itu. Ia didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran para pejabat negara di tengah acara ini menegaskan bahwa perjuangan Timnas bukan hanya urusan olahraga, tetapi juga tentang harapan dan kebanggaan bangsa.

Di Kertanegara, di rumah seorang Presiden yang memilih membuka pintunya bagi para pejuang muda, sebuah pesan sederhana tapi kuat disampaikan: kalian tidak sendirian. Merah Putih berdetak di setiap langkah kalian — dan hari itu, berdetak bersama dalam tawa, nyanyian, dan rasa syukur. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!