M45TER KICK: Jejak Sertu Khirom, Dari Barak Marinir ke Misi Perdamaian, Hingga Piala Panglima TNI
Ludus01


LUDUS - Di matanya masih terpantul kilau masa muda yang pernah berdiri di podium. Muhammad Khirom, lahir di Sidoarjo, 7 Mei 1976, pernah menjadi nama yang akrab di gelanggang taekwondo nasional. Emas PON XV tahun 2000, status sebagai atlet terbaik Indonesia, hingga jejaknya di pelatnas yang membawanya bertanding ke Vietnam, semua itu menempanya dalam kerasnya dunia olahraga. Namun hari ini, di usianya yang menapak hampir setengah abad, panggungnya bukan lagi ring tanding, melainkan ruang sederhana bernama dojang. Di sanalah ia menyalurkan seluruh denyut hidupnya.

Khirom bukan hanya prajurit TNI AL dengan pangkat Sertu Marinir dan deretan penugasan misi perdamaian PBB di Aceh, Haiti, hingga Republik Afrika Tengah. Ia juga seorang pelatih dengan sabuk hitam DAN V Kukkiwon dari Korea, sederet rekor MURI, dan sederet sertifikat kepelatihan tingkat nasional. Lebih dari itu, ia seorang guru kehidupan bagi hampir 300 anak yang datang ke klub taekwondonya, Master Kick, di Surabaya.
“Siapapun yang mau berlatih bersama saya akan saya perbolehkan. Demi anak bangsa menuju masa depan yang mapan lewat olahraga,” ujarnya suatu sore, singkat namun padat.

M45TER KICK lahir pada 29 Desember 2016. Bagi Khirom, klub ini adalah ikhtiar kecil di sela kesibukannya sebagai marinir, untuk memberi ruang anak-anak Surabaya belajar disiplin. Jejaknya cepat menanjak: 18 kali melahirkan atlet terbaik, 12 kali juara umum, 7 kali tercatat di Museum Rekor Dunia Taekwondo Indonesia, hingga dua kali penghargaan dari Kukkiwon Korea. Tahun demi tahun, nama M45TER KICK tak sekadar hadir di papan skor, tapi menjadi simbol perlawanan terhadap candu zaman: gawai, game, dan layar tanpa henti.
Perjuangan itu menemukan jalannya. Salah satu puncaknya di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, pada Kejuaraan Internasional Taekwondo Piala Panglima TNI 2025. Dari 120 tim asal tujuh negara dan 17 provinsi Indonesia, M45TER KICK bersama Team TNI AL berhasil membawa pulang dua emas dan satu perunggu.

Nama-nama itu lahir dari tangan Khirom. Acelin Krista Candra, cadet under 44 kg, kembali menorehkan emas setelah sebelumnya enam kali menjadi atlet terbaik, termasuk di Piala Kapolri Cup Semarang. Lalu Rahul F.I., prajurit muda berpangkat Kelasi Dua yang sempat merasa tersisih setelah tak lagi dipakai tim Jawa Timur, kini berdiri gagah dengan emas di kelas senior under 80 kg. “Alhamdulillah, setelah berlatih lagi, prestasinya naik,” ujar Khirom, mengenang perjalanannya. Sementara Hauzan Albar menutup capaian dengan perunggu di kelas cadet under 45 kg.
Dari kemenangan itu, Khirom tahu betul: medali hanyalah bagian kecil dari tujuan. Yang lebih penting adalah bagaimana anak-anaknya pulang dengan kepala tegak, membawa disiplin dan cinta tanah air ke dalam hidup mereka.

Sejarah mungkin tak akan terlalu rinci mengingat siapa juara cadet atau senior pada 2025. Namun jejak Khirom akan tinggal lebih lama: sebagai marinir yang melatih taekwondo di Afrika Tengah dalam misi PBB, sebagai guru yang mengajarkan anak-anak menyingkirkan gawai untuk belajar hormat pada orang tua, dan sebagai pelatih yang mengubah ring menjadi ruang pendidikan karakter.
Ada ironi yang indah: di saat sebagian orangtua menyerah melawan candu digital, seorang prajurit marinir justru membuka lorong disiplin lewat tendangan taekwondo.

Maka, Piala Panglima TNI 2025 bukan sekadar catatan kemenangan bagi M45TER KICK. Ia adalah pengingat, bahwa olahraga, seperti diyakini Sertu Khirom, bukan hanya tentang siapa yang menang di atas matras, tapi tentang menyalakan api kecil di dada anak bangsa. Api yang suatu hari bisa tumbuh jadi terang, menerangi jalan negeri ini.
Sorak sorai pecah di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, akhir September. Ajang Kejuaraan Internasional Piala Panglima TNI 2025 baru saja menutup salah satu partai krusial. Bendera Indonesia terangkat, diiringi dua medali emas dan satu perunggu yang berhasil dipersembahkan oleh Team TNI AL bersama klub M45TER KICK. Dari 120 tim yang datang dari 7 negara, Korea, Vietnam, Mesir, Malaysia, Thailand, Timor Leste, hingga Brunei Darussalam, dan 17 provinsi Indonesia, nama klub yang lahir di ujung 2016 itu kembali menorehkan jejak.

Pelatihnya, Sertu Marinir M. Khirom, S.H. Pemilik M45TER KICK. Punya 300 siswa yang berlatih. Khirom punya cita-cita sederhana: menjadikan taekwondo sebagai cara anak-anak mencintai orang tua dan tanah air. “Kita lagi berperang dengan game anak-anak,” katanya. Maka, setiap sesi latihan tak hanya diisi tendangan dan pukulan, tapi juga edukasi. Bagaimana menghormati orang tua, bagaimana mencintai NKRI, dan bagaimana menyingkirkan layar gawai yang terlalu lama menyita masa kecil. Bahkan, sebagian anak dibebaskan dari biaya agar bisa terus berlatih.
Ada ironi yang indah di sana: di saat sebagian orangtua menyerah melawan candu game dan media sosial, sebuah klub kecil di Surabaya justru mengajarkan disiplin lewat tendangan taekwondo. Dari ruang sederhana itu, anak-anak diarahkan bukan sekadar menjadi juara di arena, tapi juga manusia yang lebih kuat menghadapi dunia.

Kejuaraan taekwondo internasional di Mabes TNI kemarin, hanyalah salah satu panggung. Mungkin, sejarah tak akan terlalu lama mengingat siapa yang juara di kelas cadet atau senior tahun ini. Tapi anak-anak yang pernah merasakan gemblengan disiplin, yang belajar tentang cinta orang tua dan cinta tanah air di bawah bendera M45TER KICK, merekalah yang membawa taekwondo melampaui sekadar medali.
Karena olahraga, seperti yang diyakini Khirom, bukan hanya tentang kemenangan di atas matras. Ia tentang menyalakan nyala kecil, yang suatu saat bisa menjadi terang bagi masa depan bangsa.

Prestasi Atlet Taekwondo M45ter Kick di Kejuaraan Internasional Taekwondo Piala Panglima TNI 2025
.jpg%3F2025-10-02T03%3A11%3A07.864Z&w=3840&q=100)

Medali Emas
- Acelin Krista Candra (kelas Cadet Under 44Kg)
- Rahul F .I . (kelas Senior Under 80Kg)

Medali Perunggu
- Hauzan Albar (kelas Cadet Under 45Kg)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!