PERBATI Resmi Jadi Anggota World Boxing, Rumah Baru bagi Atlet Tinju Indonesia Menuju Pentas Dunia

Ludus01

LUDUS - Ada babak baru bagi tinju amatir Indonesia. Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI) resmi diterima sebagai anggota dari World Boxing (WB). Keputusan ini membuat atlet-atlet tinju terbaik Indonesia kini dapat mengirimkan wakil dalam setiap penyelenggaraan kejuaraan dunia di bawah naungan World Boxing. Termasuk tampil di arena olimpiade.

Foto/Dokpri Boy Pohan

Foto/Dokpri Boy Pohan

Sebelumnya, Dewan Eksekutif World Boxing telah menyetujui keanggotaan lima anggota baru, termasuk Indonesia melalui PERBATI. Selain Indonesia, World Boxing juga menerima keanggotaan Federasi Tinju Bosnia dan Herzegovina, Federasi Tinju Nasional Georgia, Federasi Tinju Rumania, dan Asosiasi Tinju Trinidad & Tobago, menjadikan total jumlah anggota World Boxing saat ini sebanyak 111 negara.

“Ini bukti momentum positif World Boxing menjelang berbagai tonggak penting dalam perjalanan organisasinya,” kata Boris van der Vorst, Presiden World Boxing.

Kabar ini juga membawa angin segar bagi pelaku tinju tanah air setelah sebelumnya NOC Indonesia resmi menghentikan keanggotaan PP Pertina. Keputusan itu diambil setelah Rapat Anggota NOC Indonesia tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta pada 22 April, sebagai tindak lanjut dari surat IOC tertanggal 30 September 2024 yang menginstruksikan agar tidak menerima anggota dari federasi tinju yang masih berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA).

Foto/NOC Indonesia

Foto/NOC Indonesia

“Pemberhentian anggota NOC Indonesia diambil melalui pengambilan keputusan tertinggi yakni di rapat komite eksekutif. Sejak Juni 2023, IBA tidak lagi diakui sebagai IOC dan sudah inkrah melalui putusan CAS. Berdasarkan surat IOC, NOC Indonesia tidak dapat menerima keanggotaan PP Pertina yang masih terafiliasi dengan IBA,” kata Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum NOC Indonesia.

“Selama IOC tidak mengakui IBA, dan selama PP Pertina masih terafiliasi dengan IBA, mereka tidak bisa menjadi anggota NOC Indonesia,” tegas Oktohari.

“Merah Putih di atas segalanya,” kata Josephine Tampubolon, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia, mengutip pesan Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Dalam pandangan mereka, langkah‑langkah yang diambil bukan sekadar soal aturan, tetapi juga soal martabat: menjaga Indonesia tetap berdiri dan diperhitungkan dalam percaturan tinju dunia.

“Tata kelola olahraga tidak pernah lepas dari tata kelola olahraga di Asia maupun dunia. Ada IOC, IF, OCA, Confederation Asia, NOC dan National Federation. Langkah yang diambil Ketua Umum NOC Indonesia tidak lain untuk menjaga eksistensi Merah Putih di dunia,” tegas Josephine.

Foto/NOC Indonesia

Foto/NOC Indonesia

Pengurus Besar Tinju Indonesia, atau PERBATI, lahir dari kebutuhan dan semangat untuk membawa tinju Indonesia kembali berdiri tegak di panggung internasional. Organisasi ini resmi dibentuk pada 3 Mei 2025, menjadikannya entitas baru yang membawa harapan bagi perkembangan olahraga tinju tanah air.

Kehadiran PERBATI bukan tanpa sebab. Ia lahir setelah badan tinju dunia, IBA, dicabut keanggotaannya oleh IOC, dan World Boxing diterima sebagai federasi resmi. Situasi itu membuat Indonesia membutuhkan sebuah badan tinju yang dapat menjamin para atlet, pelatih, dan ofisial tetap dapat berkompetisi sesuai dengan aturan dan standar World Boxing.

Ketua Umum PERBATI Ray Zulham Farras Nugrah. Foto/NOC Indonesia

Ketua Umum PERBATI Ray Zulham Farras Nugrah. Foto/NOC Indonesia

Tujuan dari pembentukan PERBATI sendiri sangat jelas: mengangkat kembali olahraga tinju Indonesia, memberi tempat bagi para petinju untuk tumbuh dan berprestasi, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain yang disegani di pentas tinju dunia. Saat ini, PERBATI diketuai oleh Ray Zulham Farras Nugrah, sosok yang memimpin dengan visi untuk membawa tinju Indonesia melangkah lebih jauh, dari tingkat daerah hingga arena Olimpiade.

Boy Pohan, Wakil Sekjen PERBATI yang juga wasit tinju internasional, pernah memimpin tinju Olimpiade Tokyo 2020. Foto/Dokpri Boy Pohan

Boy Pohan, Wakil Sekjen PERBATI yang juga wasit tinju internasional, pernah memimpin tinju Olimpiade Tokyo 2020. Foto/Dokpri Boy Pohan

Sementara itu, Wakil Sekjen PERBATI yang juga wasit tinju internasional, yang pernah memimpin tinju Olimpiade Tokyo, Boy Pohan, menjelaskan bahwa masuknya PERBATI ke World Boxing bermula dari tidak diterimanya PERTINA oleh WB. “Masuknya PERBATI berawal dari PERTINA yang tidak masuk WB, sehingga dibentuklah badan tinju baru PERBATI. Untuk menyelamatkan atlet, kita wajib masuk World Boxing. Ini syarat mutlak untuk bisa tampil di Olimpiade. Untuk petinju, bisa langsung bergabung dengan PERBATI. Tapi untuk wasit dan hakim, wajib ikut penataran ulang, karena harus menyesuaikan dengan aturan WB,” tegas Boy.

Foto/NOC Indonesia

Foto/NOC Indonesia

Selanjutnya, negara-negara yang telah memenuhi syarat menjadi anggota, termasuk Indonesia, akan mengikuti World Boxing Championships perdana pada September mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan World Boxing Cup Finals dan Kongres ketiga yang dijadwalkan berlangsung di New Delhi pada November 2025.

Bagi PERBATI, ini bukan hanya soal status keanggotaan. Ini soal martabat, kesempatan, dan langkah strategis bagi para petinju Indonesia untuk terus membawa Merah Putih berkibar tinggi di pentas tinju dunia. Ada harapan, semangat, dan kerja panjang yang siap menyala kembali dari atas ring tinju Indonesia.

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!