Asia Cup Amputee Football 2025 Jakarta: Perburuan Empat Tiket ke Piala Dunia dan Saat Keberanian Menggantikan Kaki, dan Kruk Menjadi Sayap Kemenangan
Akhmad Sef


LUDUS - Di tengah denyut jantung Jakarta yang padat dan bising, Stadion Madya bersiap menjadi ruang bagi sebuah keajaiban kecil dalam dunia olahraga: Asia Cup Amputee Football 2025, babak kualifikasi menuju WAFF World Cup 2026. Panggung tertinggi sepak bola amputasi di Asia menuju Jakarta pada 9–15 November 2025. Ajang ini menjanjikan pekan tak terlupakan bagi olahraga, semangat, dan solidaritas. Stadion Madya dan Lapangan ABC di Kompleks Gelora Bung Karno akan menjadi dua titik saksi ketika suara dentingan kruk menggantikan gemuruh sepatu bola, dan tepuk tangan penonton menjadi gema dari perjuangan yang tak kenal menyerah. ia akan menjadi tempat di mana keberanian berdiri tanpa kaki, dan mimpi berlari tanpa batas.

Foto/Istimewa
Indonesia, kali ini bukan hanya tuan rumah, tapi juga wajah yang ingin menunjukkan bahwa olahraga bukan monopoli tubuh yang sempurna. Di balik spanduk besar bertuliskan Empowering Ability Through Football, ada semangat yang lebih besar dari sekadar menang: menguatkan keyakinan bahwa kemampuan manusia tidak diukur dari anggota tubuh yang lengkap, melainkan dari tekad yang tak pernah berhenti.
Sepuluh negara Asia akan datang membawa bendera dan impian mereka: Jepang, Malaysia, Uzbekistan, Iran, Bangladesh, Suriah, Irak, Yaman, Palestina, dan Indonesia. Empat di antaranya akan membawa pulang tiket ke Piala Dunia Amputee 2026 di Kosta Rika. Tapi bagi para pemain yang turun ke lapangan dengan kruk di tangan dan satu kaki di tanah, setiap sentuhan bola sudah merupakan kemenangan kecil atas dunia yang kadang kejam pada keterbatasan.

Pertandingan-pertandingan nanti akan berlangsung dengan format tujuh lawan tujuh, dua babak masing-masing dua puluh lima menit. Mereka yang kehilangan kaki akan bermain di lapangan berukuran 60x40 meter, sementara penjaga gawang adalah mereka yang justru kehilangan satu tangan. Tidak ada kaki palsu di sini, hanya keberanian yang nyata dan suara dentingan kruk yang menggantikan gemuruh sepatu bola.
Di antara para pemain itu, mungkin ada yang pernah menatap kakinya yang hilang dan berpikir hidup sudah selesai. Tapi di Stadion Madya nanti, kita akan melihat bagaimana rasa sakit bisa berubah menjadi seni bertahan hidup. Bagaimana jatuh bisa menjadi bagian dari permainan. Dan bagaimana tepuk tangan penonton bisa lebih berarti daripada skor akhir.
Bagi Indonesia, menjadi tuan rumah bukan sekadar urusan teknis atau reputasi. Ini adalah cara untuk memperkuat posisi negeri ini di kancah olahraga internasional, khususnya olahraga disabilitas. Di balik dukungan Kemenpora dan INAF, tersimpan misi sosial yang tak kalah penting: meneguhkan inklusi, membuka ruang untuk keberagaman kemampuan, dan menunjukkan pada dunia bahwa kita tak sekadar berempati, tapi juga memberi tempat setara bagi mereka yang berbeda.

Foto/Istimewa
Ada hal yang menarik dari gelaran besar ini: Empowering Ability Through Football. Ia tidak berbicara tentang kekurangan, melainkan kemampuan. Tidak tentang kasihan, melainkan kekaguman. Sepak bola amputasi, pada dasarnya, adalah seni melampaui batas. Ia mengajarkan kita arti sederhana dari manusia yang utuh: bukan yang lengkap, tetapi yang mampu bertahan dan mencintai hidup apa adanya.
Dan mungkin, di akhir hari nanti, kita tidak akan terlalu mengingat skor antara Indonesia melawan Iran, atau siapa yang mencetak gol terbanyak. Tapi kita akan mengingat satu pemandangan: seorang pemain yang jatuh, lalu bangkit lagi, menegakkan tubuhnya dengan dua kruk, dan kembali mengejar bola dengan senyum yang tak bisa dikalahkan oleh siapa pun. Di situlah kemenangan sejati berada, bukan di papan skor, melainkan di hati yang menolak menyerah.
Rencananya, seluruh pertandingan Piala Asia Amputasi 2025 akan disiarkan langsung melalui akun Facebook dan kanal YouTube World Amputee Football Federation, agar publik dunia dapat menyaksikan bagaimana di Jakarta, keberanian bisa menjadi bahasa universal yang tak memerlukan kaki untuk berlari.
.png%3F2025-11-08T08%3A18%3A00.292Z&w=3840&q=100)
Bagi timnas amputasi Indonesia, ajang ini adalah kesempatan untuk meneguhkan posisi di pentas dunia. Setelah pernah tampil di Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki, skuad Garuda kini berpeluang besar merebut tiket ke edisi 2026. Lebih dari sekadar kualifikasi, ini adalah panggung pembuktian bahwa semangat bisa melampaui apa pun yang hilang.
“Para penggemar bisa menyaksikan aksi cepat, kegemilangan teknik, dan cerita menarik tentang semangat dan determinasi dari pemain yang meneruskan kemampuan lewat olahraga,” tulis situs resmi Amputee Football Federation. Tak hanya kompetisi yang dirayakan, tapi juga inklusivitas dan perjuangan yang membuat sepak bola amputasi begitu spesial.

Mereka yang bermain di lapangan bukan sekadar atlet, mereka adalah kisah keberanian yang bergerak. Setiap tekel, setiap gol, setiap senyum di bawah sinar lampu Stadion Madya adalah pesan bagi kita semua: bahwa kehilangan bukan akhir, melainkan cara lain untuk mulai lagi.
Datanglah, dukung mereka, rasakan denyutnya dari dekat. Tiketnya gratis, tapi maknanya tak ternilai. Karena di lapangan hijau itu, Indonesia sedang menunjukkan bentuk paling murni dari kemenangan, bukan hanya skor di papan, tapi kemenangan atas diri sendiri.

Squan Tim Sepak Bola Amputasi Indonesia di Asia Cup Qualifiers 2025
Pemain:
1. Agung Rizki Satria
2. Candra wahyu aji
3. Ilham Zam Zami
4. Ajis Pirmansyah
5. Piat Supriatna
6. Aditya
7. Nopan Ramdani
8. Nur Hasim
9. Sahata sianturi
10. Imat Hermawan
11. Ahmad anuar
12. Nauval Maulana
13. Riski Adi Pradana
14. Warnadi
15. Rahmad Yusuf
16. Sirilus siko
17. Junaidi Abdillah

Foto/Instagram/sepakbolaamputasiindonesia
Head Coach
Syahrul Ase
Asisten Coach
Arif Chrisdiantoro
Physical Coach
Jordi Moenalsyah
Analis Coach
Muh Farhan hikmatiar
Goalkeaper Coach
Indra ifani
Physioterapy
Shofhal Jamil

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





