

LUDUS - Kontingen DKI Jakarta kembali menegaskan dominasinya di cabang olahraga karate Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 dengan mempertahanan gelar juara umum untuk ketujuh kalinya secara beruntun. Bertanding di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tim ibu kota tampil gemilang dengan meraih 8 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Kemenangan ini bukan sekadar keberhasilan mempertahankan tradisi, tetapi juga bukti konsistensi sistem pembinaan karate pelajar di Jakarta yang terus melahirkan talenta terbaik bagi Indonesia.
Baca juga: Karate DKI Jakarta Berjaya di PON Bela Diri Kudus 2025
Di bawah arahan Kepala Pelatih Yuni Adiputra Wara, tim karate DKI tampil solid di seluruh nomor pertandingan, baik kata maupun kumite. Setiap karateka tampil dengan semangat tinggi dan disiplin yang terasah dari latihan panjang di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta.
“Alhamdulillah, ini memang target kami. Juara umum sudah menjadi tradisi dan komitmen kami di POPNAS. Ini yang ketujuh berturut-turut, dan anak-anak membuktikan kerja keras mereka,” ujar Yuni seusai laga penentuan kata beregu, Kamis (6/11/2025)

Tim Karate DKI Jakarta merayakan gelar juara cabor karate POPNAS 2025. Foto/Gerry Putra/LUDUS.id
Dia menegaskan, keberhasilan DKI Jakarta bukanlah hasil instan. Selama lebih dari satu tahun, para atlet digembleng secara intensif di PPOP dengan fokus pada pembentukan karakter, teknik, dan mental bertanding.
“Kami sudah latihan satu setengah tahun di PPOP. Anak-anak juga tampil dengan hati senang, mereka menikmati pertandingan, dan itu kuncinya. Kalau mereka enjoy, hasilnya akan maksimal,” tambahnya.
Kerja Kolektif Semua Nomor

Aksi tim kata beregu DKI Jakarta (kiri) saat melawan Jawa Tengah di laga final. Foto/Gerry Putra/LUDUS.id
Yuni menyebut tidak ada nomor yang diunggulkan secara khusus. Semua atlet diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di atas matras.
“Semuanya punya peluang, dan Alhamdulillah mereka membuktikan di pertandingan. Jawa Tengah sempat menyulitkan kami, tapi anak-anak mampu mengatasi tekanan dengan baik,” jelasnya.
Baca juga: Tingkatan Sabuk Karate dan Arti Setiap Warna, Sarat Makna dalam Sejarah Panjang
Kemenangan ini juga menjadi simbol keberhasilan sistem pembinaan yang adil dan merata di DKI Jakarta. Tidak ada perbedaan perlakuan antara atlet unggulan dan atlet muda, semua tumbuh dalam semangat kebersamaan dan kompetisi sehat.
Refa Juliana Karim, Bintang dari Nomor Kata

Refa Juliana Karim, karateka beprestasi DKI Jakarta. Foto/Gerry Putra/LUDUS.id
Salah satu sosok yang paling mencuri perhatian adalah Refa Juliana Karim, karateka nomor kata perorangan putri. Refa sukses membawa pulang dua medali emas, menegaskan dirinya sebagai salah satu aset masa depan karate Indonesia.
“Alhamdulillah, terima kasih untuk Allah, pelatih, PPOP Jakarta, dan orang tua saya. Latihan kami panjang, penuh proses. Tantangan terberat justru melawan diri sendiri, bukan lawan di matras,” ujar Refa dengan senyum bangga.
Refa mengaku telah mempersiapkan diri jauh sebelum POPNAS dimulai, bahkan sejak dua tahun sebelumnya. Prestasi ini bukan hanya puncak perjuangan, tetapi juga pijakan menuju target berikutnya.
“Setelah ini, saya ingin membawa nama Indonesia ke level internasional. Emas ini saya persembahkan untuk orang tua saya,” tambahnya penuh haru.
Baca juga: LUDUS Store Open Reseller Produk Karate, Ayo Gabung dan Dapatkan Komisi Menarik
Manajer Tim Karate DKI Jakarta, Yunus Burhan, menyebut kemenangan ini lahir dari proses panjang dan kerja tim yang solid antara pelatih, atlet, dan pengurus.
“Tantangannya banyak, karena provinsi lain juga menyiapkan diri dengan serius. Tapi kami fokus membangun kepercayaan diri dan motivasi anak-anak agar tampil maksimal,” ujarnya.
"Latihan kami panjang, penuh proses. Tantangan terberat justru melawan diri sendiri, bukan lawan di matras,” Refa Juliana Karim, karateka putri DKI Jakarta.
Menurut Yunus, dominasi DKI di POPNAS 2025 bukan hanya soal medali, tetapi juga tentang regenerasi. Banyak atlet muda DKI yang kini siap melangkah ke level lebih tinggi.
“Anak-anak ini harus terus dikawal. Setelah POPNAS, mereka akan melanjutkan ke POMNAS, PON, bahkan SEA Games. Ini bagian dari proses regenerasi yang tidak boleh putus,” tegasnya.

Pelatih kepala karate DKI, Yuni Adiputra Wara. Foto/Gerry Putra/LUDUS.id
Secara keseluruhan, dominasi DKI Jakarta di cabang karate POPNAS 2025 sulit ditandingi. Posisi kedua ditempati Jawa Timur dengan raihan 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Di bawahnya, Jawa Barat mengoleksi 2 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Adapun Jawa Tengah serta DI Yogyakarta berbagi posisi keempat dengan masing-masing 1 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Dengan hasil tersebut, DKI Jakarta menegaskan diri sebagai poros utama karate pelajar Indonesia. Keberhasilan tujuh kali beruntun menjadi catatan sejarah tersendiri yang sulit disamai oleh provinsi lain.
Lebih dari sekadar angka di papan perolehan medali, pencapaian ini menunjukkan bagaimana pembinaan karate di ibu kota berjalan dengan sistematis dan berkelanjutan. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





