Tingkatan Sabuk Karate dan Arti Setiap Warna, Sarat Makna dalam Sejarah Panjang

Wasis Wibowo

LUDUS – Dari berbagai cerita bertutur, kisah legenda, bahkan ada yang menyebut mitos, tingkatan perbedaan warna sabuk karate memiliki asal usul yang unik. Diceritakan semua siswa karate memulai latihan dengan sabuk putih yang secara bertahap menjadi gelap.

Perubahan itu awalnya dari putih menjadi cokelat, sampai akhirnya menjadi hitam seiring waktu para siswa mencurahkan waktu, keringat, air mata, dan darah untuk latihan karate.

Selain itu, diceritakan para siswa tidak pernah mencuci sabuk mereka, karena sabuk membawa semangat latihan, dan itulah sebabnya akan menjadi hitam.

Baca juga: Bukan Sekadar Seragam Putih, Ini Beda Seragam Karate Kumite dan Kata

Fakta menarik lain diungkap laman karatephilosophy disebutkan bahwa ketika karate dipraktikkan di Okinawa sebelum tahun 1922, praktisi karate tidak mengenakan seragam. Mereka mengenakan celana pendek di atas lutut dan bertelanjang dada.

Alasannya pada saat itu, karate diciptakan dan dipraktikkan untuk tujuan bela diri praktis di Okinawa. Sistem tingkat sabuk karate yang dikenal sistem kyu mulai populer setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika Federasi Karate Okinawa didirikan.

Sistem tingkat sabuk karate yang dikenal sistem kyu mulai populer setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika Federasi Karate Okinawa didirikan. Foto/Ist

Sistem tingkat sabuk karate yang dikenal sistem kyu mulai populer setelah berakhirnya Perang Dunia II, ketika Federasi Karate Okinawa didirikan. Foto/Ist

Tingkatan sabuk karate dibagi menjadi tingkatan Kyu (untuk sabuk berwarna) dan Dan (untuk sabuk hitam), dimulai dari sabuk putih sebagai pemula hingga sabuk hitam sebagai ahli. Sistem ini yang paling umum.

Tingkatan Sabuk Karate atau Sistem Kyu

Sabuk Putih (Kyu ke-10): Warna putih melambangkan awal perjalanan seorang karateka, kemurnian pikiran, dan awal yang bersih.

Sabuk Kuning (Kyu ke-9). Warna kuning melambangkan sinar matahari yang berarti seorang karateka telah mencapai pemahaman yang memberikan harapan untuk masa depan yang penuh potensi.

Sabuk Oranye (Kyu ke-8): Warna oranye menandakan intensitas matahari, dan seorang siswa dengan sabuk oranye dianggap telah memperoleh lebih banyak pemahaman tentang dasar-dasar karate dan menunjukkan komitmen yang lebih kuat untuk berlatih.

Sabuk Hijau (Kyu ke-7): Hijau adalah warna pertumbuhan. Siswa sabuk hijau telah mempelajari keterampilan dasar dan mulai menyempurnakan keterampilan tersebut serta berkembang.

Sabuk Biru (Kyu ke-6): Biru melambangkan langit dan sabuk biru diberikan kepada siswa yang telah memperoleh pengetahuan dasar yang kuat dan memulai perjalanan mereka untuk tumbuh dewasa dan mempelajari teknik yang lebih sulit.

Sabuk Ungu (Kyu ke-5): Ungu adalah warna fajar. Ini melambangkan akhir dari tingkat menengah dan siswa sabuk ungu sekarang mulai bertransisi ke tahap yang lebih lanjut dalam studi karate mereka.

Sabuk Merah (Kyu ke-4): Merah adalah warna kekuatan. Ini menyiratkan bahwa siswa sabuk merah telah menunjukkan kerja keras, dedikasi, dan kekuatan melalui latihan karate mereka dan sekarang siap untuk tantangan yang lebih besar.

Sabuk Cokelat (Kyu ke-3 hingga kyu ke-1): Warna cokelat melambangkan benih yang matang dan siap dipanen. Siswa sabuk cokelat siap untuk naik ke tingkat berikutnya dan memulai perjalanan baru dalam seni bela diri.

Sabuk Hitam (Shodan): Warna hitam melambangkan akhir, yang berarti siswa telah menyelesaikan transformasi dari pemegang sabuk putih yang tidak tahu apa-apa menjadi praktisi terampil dan memiliki pemahaman mendalam tentang bushido. Warna hitam juga menandakan awal dari perjalanan baru.

Adopsi dari Judo

Tingkatan sabuk karate dibagi menjadi tingkatan Kyu (untuk sabuk berwarna) dan Dan (untuk sabuk hitam). Foto/Ist

Tingkatan sabuk karate dibagi menjadi tingkatan Kyu (untuk sabuk berwarna) dan Dan (untuk sabuk hitam). Foto/Ist

Disebutkan juga bahwa sistem kyu karate ini mengadopsi sistem sabuk untuk judo yang dikenalkan Jigoro Kano (1860-1938), pendiri Judo, sekitar tahun 1883.

Kano terinspirasi metode penghargaan "Menkyo", setiap orang diberikan gulungan berisi nama, level, teknik yang dipelajari, dan durasi latihan seiring kemajuan mereka.

Pada tahun 1883, Kano hanya memperkenalkan dua sabuk, putih dan hitam. Putih untuk siswa junior dan hitam untuk siswa tingkat lanjut atau guru.

Baca juga: LUDUS Store Open Reseller Produk Karate, Ayo Gabung dan Dapatkan Komisi Menarik

Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa sistem peringkat asli Kano memiliki tiga warna. Sabuk putih (tiga tingkatan kyu), sabuk cokelat (tiga tingkatan kyu), dan sabuk hitam (sepuluh tingkatan dan).

Sistem sabuk dan peringkat Kano diterima oleh Dai Nippon Butoku-Kai (Perkumpulan Kebajikan Bela Diri Jepang Raya) yang didirikan pemerintah Jepang pada tahun 1895. Perkumpulan ini untuk memperkuat, mempromosikan, dan menstandardisasi disiplin dan sistem bela diri di seluruh Jepang.

Gichin Funakoshi (1868-1957), pendiri aliran Shotokan dan dikenal luas sebagai bapak karate modern, dalam upaya untuk membuat karate lebih diterima oleh masyarakat Jepang dan menyebarkan lebih jauh, memutuskan untuk mengadopsi sistem sabuk dan peringkat dari Judo.

Setelah mengenal dan berlatih secara pribadi dengan Jigoro Kano, Funakoshi mengadopsi sistem sabuk dan peringkat Judo dari sekitar tahun 1922. Dia juga meminjam desain seragam Judo untuk karate. Seragam karate adalah versi yang lebih ringan dari seragam judo.

Pada saat itu, sistem sabuk dan peringkat Kano yang diterima oleh Butoku-Kai hanya memiliki enam tingkatan kyu, tiga sabuk putih dan tiga sabuk cokelat, serta sepuluh tingkatan dan (sabuk hitam). Sistem inilah yang diadopsi Funakoshi secara harfiah untuk karate. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan karate berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!