Babak Ke-6 AICC 2025: Langkah Tersisa di Tengah Papan yang Retak, Satu Nama Masih Berpeluang!

Ludus01

1
0
Kemenangan penting dipersembahkan oleh WIM Laysa Latifah (2262), yang menundukkan WIM Ayaulym Kaldarova (2115) dari Kazakhstan (Foto: Percasi)

Kemenangan penting dipersembahkan oleh WIM Laysa Latifah (2262), yang menundukkan WIM Ayaulym Kaldarova (2115) dari Kazakhstan (Foto: Percasi)

LUDUS - Langkah Indonesia menuju Piala Dunia Catur 2025 mulai tersendat. Tapi jika ada nyala yang belum padam, maka itu datang dari papan putri. Di babak keenam Asian Individual Chess Championship (AICC)  2025 yang berlangsung Senin, 12 Mei 2025, di Danat Hotel Resort, Uni Emirat Arab, para pecatur Indonesia justru menunjukkan ketahanan.

Empat di antaranya kini mengoleksi 3½ poin, jumlah yang menjaga asa di klasemen sementara. IM Medina Warda Aulia (2377) bermain remis melawan WGM Elena Tomilova (2203) dari Rusia. WIM Ummi Fisabilillah (2115) juga berbagi angka saat menghadapi WGM Alua Nurman (2338) dari Kazakhstan. Sementara dua kemenangan penting dipersembahkan oleh WIM Laysa Latifah (2262), yang menundukkan WIM Ayaulym Kaldarova (2115) dari Kazakhstan, dan WIM Chelsie Monica Sihite (2239), yang menaklukkan WFM Barchinoy Shokirjonova (2043) dari Uzbekistan.

WGM Dewi AA Citra (2202) bermain remis melawan WGM Manisha Mohanty Kiran (2031) dari India. Kini, Citra mengantongi total 2½ poin.

Di antara keenam pecatur putri Indonesia itu, hanya Ummi Fisabilillah yang masih berpeluang meraih norma Woman Grandmaster (WGM) terakhirnya. Syaratnya: meraih minimal dua angka dari tiga babak tersisa, dengan catatan rata-rata rating lawan dalam sembilan babak berada di kisaran 2335. Selama enam babak pertama, Ummi telah memenuhi syarat rerata itu. Tiga babak ke depan akan menjadi penentu.

WIM Chelsie Monica Sihite (kanan) menang melawan pecatur cantik Uzbekistan WFM Barchinoy Shokirjonova (Foto: Percasi)

WIM Chelsie Monica Sihite (kanan) menang melawan pecatur cantik Uzbekistan WFM Barchinoy Shokirjonova (Foto: Percasi)

Berbanding terbalik dengan sektor putri, sektor putra Indonesia mengalami hari yang berat. Harapan merebut tiket ke Piala Dunia catur yang sebelumnya terbuka, kini mulai meredup, setelah tiga pecatur teratas Indonesia tumbang di babak keenam.

GM Novendra Priasmoro (2437) ditundukkan oleh GM Subramaniyam Bharath (2556) dari India. Novendra kini masih mengoleksi 3 poin. Kekalahan juga dialami GM Susanto Megaranto (2477), yang harus mengakui keunggulan IM Bai Adelard (2393) dari Taiwan.

GM Novendra Priasmoro (2437) ditundukkan oleh GM Subramaniyam Bharath (2556) dari India (Foto: Percasi)

GM Novendra Priasmoro (2437) ditundukkan oleh GM Subramaniyam Bharath (2556) dari India (Foto: Percasi)

“Sebetulnya posisi saya sudah unggul. Dia juga tinggal dua detik sejak langkah dua puluhan, tapi selalu berhasil jalan ketika waktunya mau habis.”

Susanto pun melanjutkan pernyataannya dengan getir, usai mengalami kekalahan itu, “Saya jadi nafsu mau jatuhkan jamnya, saya percepat juga. Itu salahnya. Langkah 30.Gg5, korban gajah itu nggak perlu. Waktu saya masih 10 menit. Harusnya saya main pelan-pelan saja.”

IM Farid Firman Syah (2369) pun belum berhasil menyumbang angka setelah dikalahkan GM Jagadeesh Siddharth (2472) dari Singapura. Sementara dua pecatur lainnya bermain remis: IM Gilbert Elroy Tarigan (2415) berbagi angka dengan IM Noaman Omar (2319) dari Uni Emirat Arab, dan IM Azarya Jodi Setyaki (2364) imbang melawan Grigory Fedorov (2008) dari Rusia.

Satu-satunya kemenangan dari tim putra datang dari IM Aditya Bagus Arfan (2402), yang mengalahkan Ahmed Saif (2053) dari Uni Emirat Arab.

Dengan hasil ini, kelima pecatur—Gilbert, Azarya, Farid, Aditya, dan Susanto—sama-sama baru membukukan 2½ poin. Tiga babak tersisa akan tetap dijalani, tapi jalan ke Piala Dunia kini makin terjal.

Di antara keenam pecatur putri Indonesia itu, hanya Ummi Fisabilillah yang masih berpeluang meraih norma Woman Grandmaster (WGM) terakhirnya. WIM Ummi Fisabilillah (kiri) berbagi angka dengan pecatur cantik Kazakhstan WGM Alua Nurman, juara Asia 2025 nomor catur kilat (Foto: Percasi)

Di antara keenam pecatur putri Indonesia itu, hanya Ummi Fisabilillah yang masih berpeluang meraih norma Woman Grandmaster (WGM) terakhirnya. WIM Ummi Fisabilillah (kiri) berbagi angka dengan pecatur cantik Kazakhstan WGM Alua Nurman, juara Asia 2025 nomor catur kilat (Foto: Percasi)

Tiga ronde lagi, dan mungkin bukan kejayaan, tapi kebanggaan yang masih bisa diperjuangkan. Di tengah padamnya peluang dari papan putra, secercah cahaya tersisa pada langkah tenang Ummi. Di antara jam yang terus berdetak dan papan yang terus bergerak, catur Indonesia belum sepenuhnya kehabisan cerita. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!