
Anda yang suka menonton acara bincang-bincang podcast di Youtube, apalagi yang temanya tentang kerukunan lintas agama, kemungkinan tidak asing dengan sosok Brian Siawarta. Pria berusia 35 tahun ini adalah seorang mantan pendeta dan selebgram.
Penyampaian Brian yang mudah dicerna oleh anak muda membuat namanya cukup mencuat, terutama di media sosial. Tak heran, ia pun terbilang sebagai selebgram yang sedang naik daun saat ini.
Selain kerap mempromosikan toleransi beragama, Brian juga turut mengampanyekan hidup sehat melalui akun Instagram-nya @briansiawarta. Pria berusia 35 tahun ini memang gemar berolahraga. Ia menghabiskan banyak waktu di tempat kebugaran (gym) untuk membuat dirinya sehat.
Brian lantas mencoba bertinju. Bermula dari tawaran produser dan promotor olahraga, Nico Rosto. Brian ditawari untuk pertandingan tinju selebritas melawan Yukinobu De Fretes yang juga selebgram. Brian menerima tawaran itu.

Kredit foto: Akun IG @yukinobu_de_fretes
Nobu de Fretes dan Brian Siawarta berpose bersama sebelum pertandingan.
Pertarungan yang berlangsung di Jakarta pada Sabtu (11/5) dimenangkan oleh Nobu. Namun, Brian tidak kecewa dan malah menceritakan bagaimana ia mau menerima tawaran bertinju tersebut.
“Awalnya itu ditawari sama Nico, produser film ‘Gereja Setan’. Nah dia juga promotor. Gue orangnya kan ‘kenapa enggak?’ hajar aja,” cerita Brian saat ditemui Ludus.id, di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Brian pun menceritakan bagaimana persiapannya melawan Nobu. Ia bekerja keras dan disiplin berlatih demi meningkatkan stamina , kemudian berlatih teknik, dan taktik di atas ring.
“Gue memang suka nge-gym ya, terus workout juga. Kalau tinju, itu gue baru latihan selama dua minggu dan latihan sendiri. Gue lari sejauh lima kilometer sebelum persiapan tinju dan itu gue lakukan tanpa bolos selama dua sampai tiga jam,” jelas Brian.
Dari latihan rutin itulah Brian merasa harus memperbaiki stamina. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam olahraga tinju, karena setiap pukulan yang diayunkan, pasti akan memakan stamina yang tidak sedikit.
“Banyak banget perubahan yang gue dapat ya. Gue yang biasa nge-gym dan workout mendapat masukan dari pelatih bahwa stamina gue agak kurang, tetapi pukulan gue kuat,” kata Brian.
“Itu sih yang gue rasa menjadi progress ya dan memang banyak perubahan selama gue latihan rutin dua mingguan,” tambah Brian.
Melakukan latihan secara rutin, khususnya berlatih tinju, membuat banyak perubahan terjadi di dalam tubuh Brian. Ia merasa tubuhnya lebih ringan.
Selama berlatih tinju, Brian juga melakukan latih tanding dengan beberapa petinju untuk mengukur kekuatannya. Hal itu juga membantu Brian mendapatkan feel dan insting dalam bertanding.
“Ya, pasti ya. Sparring itu membuat guebisa mendapatkan feel dan insting ketika berada di atas ring,” jelas Brian.
Sempat takut bertinju
Rasa takut sempat mendera Brian sebelum benar-benar turun bertanding di atas ring melawan Nobu. Namun, beberapa masukan cukup menghilangkan ketakuan yang ia rasakan.
Ia sempat mendapat masukan dari Chef Arnold Purnomo yang pernah bertanding melawan kritikus masakan, Codeblu, di ajang HW Sports Show (HSS), beberapa waktu lalu.
“Awalnya pas nonton HSS lumayan sedikit jiper sih, tetapi memang apa yang kita persiapkan sebagus mungkin hasilnya di atas ring tidak ada yang tahu,” cerita Brian.
“Arnlod juga kasih gue saran. Semakin gue banyak denger sarannya, semakin yakin tetapi satu sisi juga ya takut juga. Jadi kita abaikan saja perasaan takut itu,” ujar Brian sembari tertawa.

Kredit foto: Ludus.id/Gerry Anugrah Putra
Brian Siawarta berpose bersama Nico Rosto dan seorang dokter, sebelum pertandingan tinju.
Meski terlihat tertarik dengan olahraga tinju, Brian tidak mau beralih profesi dari pengusaha sekaligus pemuka agama menjadi seorang petinju.
“Enggak sih, tetapi maunya habis ini olahraga saya semakin bagus. Banyak yang nanya ‘ngapain sih ikut-ikut beginian?’ tetapi gue mau ikut ini karena ada komitmen sports-nya,” tutur Brian.
“Gue main tinju karena ada tujuannya, jadi kalau nanti mau bertinju lagi ya ayo saja tetapi ini bukan sebagai profesi ya, ini sebagai hobi saja,” tutup Brian.
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!