Kejuaraan Selancar Asia ASF 2025: Tim Surfing Indonesia Pulang dengan Emas, Perak, dan Tiket Asian Games dari Ombak India
Ludus01

Perjalanan pulang yang panjang dari India ke Bali menjadi penutup manis perjuangan tim selancar Indonesia di Kejuaraan Selancar Asia ASF 2025, usai meraih emas, perak, dan kunci tiket Asian Games 2026.

Foto/PSOI
LUDUS - Kabar gembira itu datang diam-diam, dibawa ombak dari jauh, dari sebuah pantai di India yang mungkin tak banyak orang Indonesia tahu namanya: Mahabalipuram. Tanpa gegap gempita pemberitaan, para peselancar Indonesia pulang dengan senyum dan pasir kemenangan di kaki mereka. Emas, perak, dan perunggu terselip di dalam koper, prestasi yang dibawa pulang nyaris tanpa teriakan, tapi dengan kebanggaan yang membuncah.

Foto/PSOI
Perjalanan pulang itu sendiri adalah kisah yang tak kalah panjang dari lombanya. Pukul tiga dini hari, mereka meninggalkan penginapan menuju bandara. Pesawat AirAsia membawa mereka lepas landas pukul delapan pagi menuju Kuala Lumpur. Di sana, seharusnya hanya transit singkat sebelum pulang ke Bali, tapi nasib menambah cerita. Penerbangan yang dijadwalkan pukul lima sore tertunda hingga pukul sembilan malam. Mereka tiba di Pulau Dewata tepat tengah malam, lalu antre imigrasi, menunggu bagasi, dan baru keluar bandara pukul 01.30 dini hari (14/8/25).

Foto/PSOI
Namun, lelah tak mengikis semangat. Esok harinya, para pahlawan ini sudah kembali ke Pantai Kuta, memulai lagi pelatnas. Tak ada pesta penyambutan, tak ada karpet merah, hanya suara ombak dan matahari Bali yang menyaksikan mereka bersiap menuju ISA World Games di El Salvador dan deretan ajang World Surf League.
Prestasi mereka di Kejuaraan Selancar Asia (Asian Surfing Federation Championship) 2025, yang berlangsung 3–12 Agustus di Mahabalipuram, Tamil Nadu, tidak main-main. Ajang ini menjadi babak kualifikasi terakhir menuju Asian Games ke-20 Aichi–Nagoya 2026, mempertemukan peselancar terbaik dari 19 negara. Standarnya internasional, kualifikasinya resmi, dan setiap gulungan ombak adalah ujian teknik sekaligus nyali.

Foto/PSOI
Tim Indonesia turun dengan enam peselancar: I Made Pajar Ariyana, Dhanny Widianto, dan I Nyoman Mega Artana di tim putra; Taina Angel Izqueirdo, Dhea Novitasari, dan Kailani Kusuma Johnson di tim putri. Hasilnya membuat bendera Merah Putih berkibar di podium: medali emas untuk Team Men’s Open, perak untuk Team Women’s Open, perak untuk Men’s Open lewat I Made Pajar Ariyana, dan perunggu untuk Men’s Open melalui I Nyoman Mega Artana. Indonesia Raya pun berkumandang!

Foto/PSOI
Dan, kabar gembiran lainnya, adalah tambahan dua tiket Asian Games 2026, satu putra dan satu putri, terkunci dari India, melengkapi dua tiket sebelumnya yang diraih di Maladewa 2024. Lebih manis lagi, kedua finalis sektor putra, I Made Pajar Ariyana dan I Nyoman Mega Artana, mendapat hadiah undangan ke ALAS Global Final di Surf City, El Salvador, lengkap dengan tiket pesawat pulang-pergi dan akomodasi.

Foto/PSOI
“Target kita kali ini mengamankan tiket kualifikasi Asian Games dan menjadi juara di region kita, dengan total mendapatkan dua slot, satu putra dan satu putri,” ujar Dylan Amar, Wakil Ketua Umum PB PSOI (Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia) Bidang Pembinaan Teknik dan Peningkatan Prestasi, sekaligus pelatih tim nasional senior surfing.
“Sistem yang dipakai untuk slot kualifikasi ini adalah sistem tim, bukan individu, jadi ketiga atlet harus berperforma baik. Dan kita buktikan bahwa kita mendapatkan emas di tim pria dan perak di tim putri.”

Foto/PSOI
Ia menilai peluang di Asian Games 2026 cukup besar. Untuk putra, lawan terberat datang dari Jepang dan Korea; untuk putri, dari Jepang, China, dan Thailand. “Semoga draw di awal tidak bertemu dengan mereka,” harapnya.

Foto/PSOI
Maka, kabar gembira itu pun resmi sampai. Tidak lewat siaran pers, tapi lewat cerita yang dibawa ombak, lewat tubuh-tubuh legam yang kembali ke pasir Kuta Bali dengan senyum tipis, dan lewat medali yang terbuat dari kerja keras, yang tak perlu banyak bicara untuk membuktikan diri.
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!