Menjaga Garis Start, Chef de Mission Baru NOC Indonesia: Tiga Tokoh, Tiga Laga, Satu Tugas
Ludus01

LUDUS - Dalam dunia olahraga, nama seorang Chef de Mission (CdM), atau Ketua Kontingen, tak selalu muncul di pemberitaan utama atau disebut saat lagu kebangsaan berkumandang di podium juara. Namun dari balik layar, mereka memainkan peran penting: memastikan kontingen berjalan tanpa cela, mengawal semangat para atlet, dan menjadi jangkar koordinasi cabang olahraga dalam semua pertandingan.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Tahun ini, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) resmi memperkenalkan tiga CdM yang akan memimpin Tim Merah Putih di tiga ajang multievent internasional hingga akhir 2025. Endri Erawan akan memimpin ke Asian Youth Games di Manama, Bahrain. Muhammad Akbar Nasution dipercaya memimpin kontingen Islamic Solidarity Games di Riyadh, Arab Saudi. Dan Bayu Priawan Djokosoetono diamanahi posisi CdM untuk SEA Games 2025 di Thailand.
Asian Youth Games akan digelar 22–31 Oktober di Manama, dengan 24 cabang olahraga dipertandingkan, termasuk balap unta (camel racing), yang menjadi simbol budaya dan tradisi di kawasan Timur Tengah. Sebanyak 45 negara Asia dijadwalkan ikut serta. Sosok yang dipercaya menjadi nahkoda kontingen Indonesia di sana, Endri Erawan, bukan figur sembarangan.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Nama Endri lebih dulu dikenal di dunia sepak bola. Ia adalah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan pernah dipercaya menjadi manajer tim nasional Indonesia di berbagai ajang penting, dari SEA Games 2017, Asian Games 2018, Piala AFF 2018, hingga babak Kualifikasi Piala Dunia 2022. Menurut profil di LinkedIn-nya, Endri juga tercatat sebagai CEO klub sepak bola Mitra Kutai Kartanegara, dan menjabat posisi penting di PT Matrix Citra Kamuyang. Dalam struktur federasi, ia sempat ditunjuk menggantikan Ratu Tisha sebagai wakil Indonesia di AFC. Penugasan sebagai CdM untuk Asian Youth Games seperti memperluas lintas cabang kiprahnya: dari lapangan hijau menuju spektrum olahraga multi-disiplin. Ia membawa modal pengalaman manajerial panjang dan kedekatan langsung dengan atlet serta dinamika pertandingan.
Sebulan berselang, giliran Riyadh menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games pada 7–21 November. Sebanyak 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan bertanding di 19 cabang olahraga. Di antara tiga CdM yang ditunjuk tahun ini, hanya satu yang datang dari jalur atlet: Muhammad Akbar Nasution.

Foto/Dok.NOC Indonesia
Lahir 6 Mei 1983, Akbar adalah salah satu perenang papan atas Indonesia di awal 2000-an. Ia tampil di Olimpiade Sydney 2000 saat baru berusia 17 tahun, muda, berbakat, dan sarat harapan. Spesialisasinya adalah gaya dada, namun ia juga dikenal gaya ganti individu. Ia mengoleksi total enam medali SEA Games sepanjang kariernya: tiga perak dan tiga perunggu sejak 2001, serta memegang rekor nasional di nomor 400 dan 800 meter gaya bebas, serta 200 dan 400 meter gaya ganti. Akbar juga pernah berlatih ke Australia dan Amerika Serikat, termasuk menimba ilmu di Chaffey College, California. Kini ia menjabat sebagai Komite Eksekutif NOC Indonesia.
Di Thailand, SEA Games ke-33 akan digelar 7–19 Desember mendatang. Tiga kota, Bangkok, Chonburi, dan Songkhla, akan menjadi tuan rumah 50 cabang olahraga dan 3 nomor eksebisi. Tugas CdM kali ini jatuh kepada Bayu Priawan Djokosoetono.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Lahir 24 Mei 1977, Bayu bukan figur olahraga dari mantan atlet, ia adalah pengusaha angkutan terkemuka, cucu pendiri Blue Bird Taxi, serta menjabat sebagai Komisaris Utama Bluebird Group dan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS). Berpendidikan tinggi, Master of Business Management dari Monash University, Australia, ia telah menapaki dunia bisnis dan organisasi: dari logistik, properti, hingga gerakan kepemudaan seperti HIPMI dan KNPI. Bayu menekankan, “Kami akan memperkuat koordinasi dan dukungan logistik kontingen,” serta menyebut penunjukan ini sebagai kehormatan yang disertai tanggung jawab besar.
“Ini kehormatan bagi saya, ketua umum cabang olahraga dan CdM untuk SEA Games. Tentu kami akan koordinasi dengan NOC Indonesia untuk arahan-arahan dan perintah selanjutnya terkait multievent ini,” ungkap Bayu Priawan Djokoseotono.

Lexyndo Hakim, Cdm SEA Games Kamboja 2023. Foto/Dok.NOC Indonesia
Estafet peran CdM di pentas SEA Games telah diwariskan sejak lama. Pada edisi sebelumnya di Kamboja 2023, Lexyndo Hakim memimpin kontingen meraih peringkat ketiga klasemen akhir. SEA Games 2021 di Vietnam (digelar 2022) dipimpin Ferry J. Kono, dan edisi 2019 di Filipina diemban Harry Warganegara. Sosok yang memainkan peran vital di belakang layar.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengingatkan bahwa tugas CdM bukan sekadar administratif. “Tugas utama mereka menjamin para atlet dan ofisial bisa melaksanakan tanggung jawab dengan baik,” katanya. “NOC ini adalah organisasi pelayanan. Dengan bantuan mereka, Insya Allah tim Indonesia bisa tampil maksimal dan membawa pulang medali terbaik.”

Rekam prestasi memperlihatkan harapan dan tantangan. Di Asian Youth Games 2013 (Nanjing), Indonesia hanya meraih satu emas, dua perak, dan dua perunggu. Islamic Solidarity Games 2021 (Konya, Turki): posisi ketujuh dengan 13 emas, 14 perak, dan 29 perunggu. SEA Games Kamboja 2023: prestasi terbaik sejauh ini, dengan klasemen ketiga, 81 emas, 74 perak, dan 129 perunggu.

Foto/Dok.NOC Indonesia
Di tiga titik Asia, Bahrain, Riyadh, dan Thailand, Merah Putih akan kembali berkibar. Tapi kemenangan tak hanya ditentukan oleh kekuatan otot atau akurasi pukulan. Ia juga berasal dari kemampuan membaca peta logistik, menyelesaikan simpul birokrasi, dan membangun semangat kolektif. Itulah fungsi seorang CdM: menjembatani kepentingan, menyelaraskan suara, dan menjaga agar kontingen Indonesia berangkat, berlaga, dan pulang dengan kepala tegak.
Karena dalam olahraga, seperti dalam hidup, kemenangan tak datang begitu saja. Ia diraih lewat kerja panjang, sistem yang baik, dan semangat yang tak lekang. Di tangan mereka, kemenangan dimulai bahkan sebelum peluit pertama ditiupkan.
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!