Petarung Belanda Kelahiran Suriname Juara Dunia Muay Thai, Pukul KO Lawan dalam 84 Detik
Wasis Wibowo

LUDUS - Petarung Belanda kelahiran Suriname, Regian Eersel, mengukuhkan dirinya sebagai Raja Kelas Ringan Muay Thai ONE. Petarung berusia 32 tahun ini memukul KO lawannya dari Inggris George Jarvis dalam 84 detik di Stadion Lumpinee, Bangkok, Thailand.
Eersel yang dijuluki "The Immortal" ini menekan Jarvis sejak awal. Dia mendaratkan kombinasi pukulan bersih sebelum sebuah pukulan kanan tajam menjatuhkan mantan juara dunia WBC Muay Thai tersebut.
Dengan kemenangan ini, Eersel mempertahankan gelar juara Muay Thai-nya untuk ketiga kalinya dan mempertajam rekornya menjadi 25 kemenangan dari 26 pertarungan terakhirnya.

Petarung Belanda kelahiran Suriname, Regian Eersel, mengukuhkan dirinya sebagai Raja Kelas Ringan Muay Thai ONE. Foto/One
Satu-satunya kekalahannya selama rentang waktu tersebut terjadi melawan Alexis Nicolas pada tahun 2024, sebuah kekalahan yang dia balas dua kali untuk menutup laga trilogi mereka.
Baca juga: Hayabusa T3 Special Edition, Sarung Tinju Terbaik dengan Desain Khusus dan Variasi Warna
Eersel dilucuti gelar juara ONE Lightweight Kickboxing miliknya pada Oktober 2024 setelah gagal mencapai berat badan ideal menjelang pertandingan ulangnya dengan Nicolas. Namun dalam wawancara pasca-pertarungannya di Lumpinee, dia menegaskan ingin merebut kembali.
“Saya ingin sabuk kickboxing saya kembali. Tidak masalah melawan siapa pun. Saya ingin bertarung demi sabuk itu,” ujarnya kepada Ketua ONE, Chatri Sityodtong.

Petarung Belanda kelahiran Suriname, Regian Eersel, memukul KO lawannya dari Inggris George Jarvis dalam 84 detik di Stadion Lumpinee, Bangkok, Thailand. Foto/One
Eersel kembali mencatatkan sejarah gemilang dalam kiprahnya sebagai raja kelas ringan Muay Thai ONE. Dia memukul KO Jarvis di ronde pertama di laga utama ONE Fight Night 34, dalam waktu 84 detik.
Eersel mempertahankan gelarnya sekaligus membawa pulang bonus penampilan sebesar USD50.000. Sebaliknya, Jarvis yang berambisi menjadi Juara Dunia ONE Inggris berikutnya menerima kekalahan dengan cara brutal.
Jarvis bermimpi mengikuti jejak petarung Inggris Jonathan Haggerty yang menjadi juara dunia ONE. Petarung berusia 25 tahun yang baru meraih empat kemenangan beruntun dan memegang sabuk kelas welter internasional WBC, kalah telak dari Eersel, salah satu petarung elite paling konsisten.
Keganasan The Immortal

Petarung Belanda kelahiran Suriname, Regian Eersel, memukul KO lawannya dari Inggris George Jarvis dalam 84 detik di Stadion Lumpinee, Bangkok, Thailand. Foto/One
Sejak mengalahkan Sinsamut Klinmee dengan keputusan split untuk meraih gelar Juara Dunia Muay Thai Ringan ONE perdana pada Oktober 2022, Eersel telah mempertahankan sabuknya tiga kali dan semakin berbahaya.
Raja Muay Thai ini menghentikan "Aquaman" di ronde keempat pertandingan ulang lima bulan kemudian, lalu menggilas Dmitry Menshikov hanya dalam 46 detik, dan kini merobohkan Jarvis.
“Saya tidak menyangka ini akan berlangsung secepat ini. Rencana saya adalah menyeretnya ke ronde keempat dan kelima, kemudian menyelesaikannya di sana,” kata Eersel.
Baca juga: Mengenal Perlengkapan MMA untuk Atlet Bertarung di Oktagon
Setiap kali mempertahankan gelar Juara Dunia, petarung berjuluk The Immortal ini selalu menang sebelum bel akhir berbunyi. Ini menjadi bukti nyata kemampuannya yang terus berkembang untuk menghabisi lawan di level tertinggi.
Bahkan setelah merayakan kemenangan, Eersel tetap fokus pada laga di depannya. Dia mengaku siap menghadapi Juara Dunia lain yang ingin menjajal pukulannya yang keras.
“Saya tidak menyangka ini akan berlangsung secepat ini. Rencana saya adalah menyeretnya ke ronde keempat dan kelima, kemudian menyelesaikannya di sana,” Regian Eersel, Juara Kelas Ringan Muay Thai ONE.
Ada Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Tawanchai PK Saenchai, Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon, dan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nabil Anane.
Mereka baru saja dinobatkan menjadi petarung terbaik di kelas berat yang berdekatan. Eersel menawarkan undangan terbuka, jika mereka bersedia naik ke divisinya.
“Jika mereka bisa naik ke kelas berat saya, itu akan luar biasa. Saya akan senang menyambut mereka di kelas-kelas besar,” ujarnya. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!