Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Memanas! Empat Komentator Beberkan Fakta Mengejutkan Indonesia vs Arab Saudi!

Ludus01

“Ini bukan sekadar pertandingan — ini pertaruhan mimpi.”

Foto/PSSI

Foto/PSSI

Senja di Jeddah tak akan cukup menenangkan hati timnas Indonesia, yang bersiap menghadapi Arab Saudi dalam laga penting, laga perdana Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sorak tuan rumah, tekanan publik, dan atmosfer “final dini” sudah terasa sejak pagi.

Dua pertemuan terakhir menunjukkan Garuda bukan lagi underdog: menang 2–0 di kandang dan imbang 1–1 saat tandang. Tapi sejarah tak menjamin apa pun, di lapangan, yang bicara adalah mental dan performa hari ini.

Pelatih Patrick Kluivert menegaskan, “Tak ada rasa takut. Jika kita takut, kita akan menunjukkan kelemahan.” Namun tanpa Emil Audero dan Marselino Ferdinan, dua pemain kunci yang cedera, ujian sesungguhnya baru dimulai. Di sisi lain, Arab Saudi datang dengan misi membalas dendam dan mematahkan rekor buruk.

Laga ini mungkin akan ditentukan bukan oleh taktik, tapi oleh momen kecil: keputusan wasit, insiden protes, atau letupan emosi di pinggir lapangan. Ketenangan bisa lebih berharga dari agresi.

Indonesia berharap hasil positif, kemenangan atau setidaknya satu poin berharga, untuk menjaga asa menuju Piala Dunia 2026. Karena malam ini, bukan hanya strategi yang diuji, melainkan keberanian menjaga mimpi tetap menyala di tengah badai.

Empat komentator sepak bola Indonesia: Anton Sanjoyo, Gita Suwondo, Kesit B. Handoyo, dan Mohamad Kusnaeni, atau dipanggil Bung Kus, bicara soal laga yang menentukan hidup matinya tim nasional Indonesia.

Anton Sanjoyo

Foto/Dokpri

Foto/Dokpri

"Soal peluang Indonesia menghadapi Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, harus saya katakan bahwa peluangnya tidak terlalu besar, meskipun bukan tanpa peluang sama sekali. Karena main di Jeddah, kandangnya Arab Saudi, dengan sejumlah kendala. Terutama kalau kita bicara soal pemain, seperti Ola Romeny yang belum lagi tune in setelah cedera. Mudah-mudahan dalam persiapannya dia menemukan hari baiknya.

Sebagai tim tamu, tekanan berat. Tekanan publik juga lumayan besar, sehingga mudah-mudahan tidak menjadi beban bagi Jay Idzes dan kawan-kawan.

Bagi saya, untuk hasil imbang saja sudah cukup berarti, karena menghadapi tuan rumah itu tidak mudah. Mudah-mudahan bisa mencuri poin. Kalau menang, itu mujizat, dan bisa mencuri poin yang lebih banyak ketika menghadapi Irak dalam pertandingan selanjutnya.

Saya kira peluang Indonesia tetap ada dan tetap besar. Semoga bisa menjadi berkah bagi rakyat Indonesia.

Gita Suwondo

Foto/Dokpri

Foto/Dokpri

"Ngeliat persiapan Arab yang lebih matang dari kita, jadinya gue gak terlalu yakin. Apalagi dalam enam pertandingan yang sudah dijalani Patrick Louvert sebagai pelatih kepala, dia seperti gak punya plan B saat plan A mentok.

Oke, kita menang lawan Bahrain, menang lawan China, kemudian menang telak lawan China Taipei, itu lebih karena plan A-nya jalan. Begitu plan A-nya mentok, seperti saat lawan Australia yang nyerang tapi terus keteteran, lawan Jepang yang mencoba formasi baru tapi juga keteteran, atau lawan Lebanon yang coba pakai 4-2-3-1, nyerang, ball possession, tapi gak bisa menembus pertahanan lawan — dia seperti gak punya plan B.

Jadi, dengan tambahan faktor nonteknis tuan rumah, yang kadang-kadang wasit juga berperan, gue gak terlalu yakin kita bisa mendapatkan poin di pertandingan pertama ini melawan Arab Saudi. Dari sisi materi, sebenarnya kita gak kalah dari Arab Saudi, tapi ada beberapa pemain seperti Calvin Ferdong, kabar terakhir dia tidak masuk daftar susunan pemain karena masih cedera leher — lalu Emil Audero juga gak ada. Penggantinya, Martin Pass, sudah sembilan minggu gak main, walaupun kemampuannya sebenarnya gak kalah dari Emil Audero.

Itu aja, jadi banyak kasus cedera di timnas kita dalam beberapa hari terakhir yang membuat peluangnya jadi gak terlalu meyakinkan untuk bisa meraih poin. Tapi kalah pun rasanya gak akan dengan skor besar, karena kita sudah lama siap ketemu Arab Saudi. Walaupun kalah, skornya juga tipis-tipis aja. Yang penting, kita bisa melanjutkan pertandingan melawan Irak nanti.

Kalau gak langsung lolos, ya lolos lewat putaran kelima bulan November."

Kesit B Handoyo

"Menjelang laga krusial melawan Arab Saudi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, satu hal yang paling penting bagi timnas Indonesia bukan sekadar strategi atau formasi. Bagi saya, yang terpenting adalah menjaga fokus dan ketenangan di tengah gangguan nonteknis yang bisa saja muncul.

Saya kira hal-hal seperti jarak hotel ke stadion, atau penunjukan wasit asing yang dianggap merugikan, merupakan bagian dari “skenario” yang sering dilakukan tim tuan rumah untuk mengusik konsentrasi lawan. Itu bukan hal baru di dunia sepak bola internasional. Justru di titik inilah mental dan kematangan tim Indonesia diuji.

Jangan terjebak permainan psikologis. Abaikan saja semua hal di luar lapangan, karena yang paling penting adalah bagaimana para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka di atas rumput hijau. Ketika kita sibuk mengurusi hal-hal nonteknis, energi akan terkuras sebelum peluit pertama berbunyi. Dan itu yang tidak boleh terjadi.

Saya melihat tim ini sebenarnya sudah jauh lebih matang dibanding beberapa tahun lalu. Mereka sudah melalui berbagai fase berat di kualifikasi sebelumnya. Bermain di hadapan suporter fanatik, menghadapi tekanan media asing, bahkan keputusan wasit yang memancing emosi, semuanya pernah mereka alami. Maka, pengendalian diri kini menjadi faktor kunci. Pemain harus tetap tenang, tidak terpancing provokasi, dan fokus hanya pada satu hal: pertandingan.

Dalam laga seperti ini, kekuatan psikologis kerap lebih menentukan dibanding taktik di papan strategi. Siapa yang mampu bertahan dari tekanan dan tetap berpikir jernih, biasanya yang keluar sebagai pemenang.

Saya optimistis peluang Indonesia masih terbuka lebar. Secara matematis, kemenangan atas Arab Saudi akan membuka jalan sangat besar menuju putaran berikutnya, apalagi jika kemudian kita mampu menahan Irak. Tinggal selangkah lagi, dan semua itu bisa tercapai jika tim benar-benar menjaga konsentrasi penuh sejak menit pertama.

Ingat, laga besar selalu mengundang gangguan besar. Tapi tim besar justru lahir dari kemampuannya menutup telinga dari kebisingan di luar lapangan."

Mohamad Kusnaeni

"Laga melawan Arab Saudi akan menjadi ujian mental yang cukup berat bagi timnas Indonesia. Kematangan emosional para pemain, kejelian pelatih menyusun game plan, dan kedisiplinan pemain mengikuti skema bermain akan menjadi kunci peluang kita memenangi pertandingan.

Secara teknis, peluang mengalahkan Arab Saudi cukup terbuka. Dua pertemuan terakhir pun sudah membuktikan kita tidak terkalahkan di kandang lawan maupun kandang kita sendiri.

Kali ini, skuad Indonesia bahkan lebih kuat. Meski kiper Emil Audero absen, kualitas dan kedalaman skuad Indonesia masih sedikit di atas Arab Saudi.

Kemajuan paling signifikan dialami timnas Indonesia di lini depan setelah bergabungnya Emiliano Jonathan dan pulihnya Ragnar Oratmangun. Ditambah dengan berangsur pulihnya Ole Romeny, daya dobrak lini Indonesia cukup kuat untuk membongkar pertahanan Arab Saudi.

Tapi, itu tadi, kuncinya kematangan bermain. Jangan bermain terlalu bernafsu ingin menang, terpancing provokasi lawan, atau egois ingin mencetak gol sendiri.
Bermainlah percaya diri, tapi tidak meremehkan lawan. Bermainlah ngotot dan berani, tapi jangan terpancing. Tetap fokus mengikuti skenario permainan yang disiapkan pelatih.

Semua lini harus disiplin menjalankan tugasnya. Terkhusus lini belakang yang akan menghadapi permainan lawan yang lebih agresif.

Peran para gelandang tengah kita akan sangat penting. Joey Pelupessy harus sangat disiplin mengontrol area 30-60 meter agar tetap dalam kendali kita.

Di laga ini, ada baiknya Kluivert bermain dengan double pivot Joey dan Nathan atau Joey dan Verdonk. Penting sekali mengontrol dan mengamankan lini tengah untuk meredam agresivitas tuan rumah.

Jika semua hal tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan dengan baik oleh pemain, peluang menang cukup terbuka. Kualitas timnas Indonesia cukup kuat untuk menang atau setidaknya menahan imbang."

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!