Semifinal Piala Sudirman 2025: Main Rangkap, Lawan Juara Dunia, dan Ujian Mental! Indonesia Siap Guncang Korea. Inilah Line Upnya!

Ludus01

1
0
Bersama Dejan Ferdinansyah, Siti Fadia Silva Ramadhanti akan mengawali laga semifinal di nomor ganda campuran (Foto: PBSI)

Bersama Dejan Ferdinansyah, Siti Fadia Silva Ramadhanti akan mengawali laga semifinal di nomor ganda campuran (Foto: PBSI)

LUDUS – Langit Xiamen belum tentu bersahabat saat tim bulu tangkis Indonesia melangkah ke semifinal Piala Sudirman 2025. Tapi satu hal pasti: tensi di dalam Xiamen Olympic Sports Center Fenghuang Gymnasium bakal meluap. Sabtu (3 Mei 2025), skuad Merah Putih menghadapi tembok tinggi bernama Korea Selatan, negara dengan sejarah kejayaan panjang di turnamen beregu campuran ini.

Melawan Korea Selatan bukan sekadar ujian berat — ini medan pertempuran yang menuntut keberanian, kecerdikan, dan ketahanan. Lawan mereka kini adalah  negara dengan silsilah panjang di pentas beregu dunia dan juara empat kali Piala Sudirman edisi 1991, 1993, 2003, dan 2017. Sementara Indonesia baru sekali juara di tahun 1989. Dalam duel beregu seperti ini, yang menentukan bukan hanya peringkat atau reputasi, tapi siapa yang bisa lebih tahan dalam tekanan dan siapa yang berani ambil risiko.

Line-up Indonesia berubah drastis. Yang paling mencolok adalah keputusan berani menurunkan Siti Fadia Silva Ramadhanti di dua nomor sekaligus — ganda campuran dan ganda putri. Fadia akan membuka laga bersama Dejan Ferdinansyah di sektor campuran, menghadapi duet tangguh Korea: Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.

Baca juga: Piala Sudirman: Rinov/Gloria Gagal, Putri & Jojo Membalas, Fadia/Lanny Mengunci Kemenangan! Indonesia Lolos, Korea Menanti!

Seo/Chae bukan pasangan biasa. Mereka pernah jadi Juara Dunia 2023, meski sempat dipisahkan usai Olimpiade Paris 2024. Kini, mereka bersatu kembali dan belum terkalahkan sepanjang pekan ini. Ini akan jadi pertarungan ujian chemistry bagi Dejan/Fadia yang baru disatukan awal tahun dan baru tampil di lima turnamen bersama.

Siti Fadia akan bermain rangkap di ganda campuran dan ganda putri Piala Sudirman 2025

Siti Fadia akan bermain rangkap di ganda campuran dan ganda putri Piala Sudirman 2025

Fadia kemudian akan turun lagi di partai kelima, menggandeng Amallia Cahaya Pratiwi di sektor ganda putri. Lawan mereka? Pasangan peringkat tiga dunia, Baek Ha Na/Lee So Hee. Duel ini bisa jadi tidak dimainkan jika laga berakhir cepat di empat partai awal, tapi jika harus penentuan — ini akan jadi drama besar.

Jika skor imbang 2-2, partai kelima akan jadi penentu — dan di sinilah Fadia tampil lagi. Secara peringkat dan pengalaman, wakil Korea jauh di atas. Tapi di partai penentu, segalanya bisa terjadi. Jika pertandingan ini benar-benar dimainkan, maka Fadia akan bermain dua kali dalam satu hari — tantangan luar biasa dari sisi fisik dan mental

Alwi Farhan kembali dipercaya tampil di nomor tunggal putra Piala Sudirman 2025 (Foto: PBSI)

Alwi Farhan kembali dipercaya tampil di nomor tunggal putra Piala Sudirman 2025 (Foto: PBSI)

Selain itu, keputusan mengejutkan datang dari sektor tunggal putra.. Jonatan Christie, pahlawan saat lawan Thailand, diistirahatkan. Pelatih Indra Wijaya memberi kepercayaan pada Alwi Farhan yang lebih segar. Alwi akan menghadapi Cho Geonyeoo — lawan yang pernah ia kalahkan di Kejuaraan Beregu Asia 2024. Di atas kertas, Alwi unggul peringkat: 33 dunia berbanding 141.

Cho Geonyeoo bukan nama besar, bahkan peringkatnya terpaut jauh. Namun laga beregu selalu berbeda. Walau Alwi pernah menang atas Cho dalam Kejuaraan Beregu Asia 2024 tersebut, tekanan semifinal Sudirman bisa mengubah segalanya.

Kecepatan dan ketenangan akan jadi kunci bagi Alwi. Jika bisa menjaga konsistensi, Alwi adalah titik krusial untuk membalik momentum jika Indonesia kalah di partai pertama.

Putri Kusuma Wardani kembali dipercaya tampil di partai ketiga (Foto: PBSI)

Putri Kusuma Wardani kembali dipercaya tampil di partai ketiga (Foto: PBSI)

Salah satu duel paling menyita perhatian tentu partai tunggal putri. Putri Kusuma Wardani kembali dipercaya tampil di partai ketiga. Tapi kali ini lawannya bukan sembarang pemain: An Se Young, sang peraih emas Olimpiade Paris 2024, juara dunia, dan nomor satu dunia saat ini.

Di atas kertas, pertandingan ini ibarat David melawan Goliath. Tapi Putri KW punya satu hal yang bisa membuat keajaiban terjadi: mental bertarung tanpa beban. Ia sudah buktikan daya juang luar biasa saat mengalahkan wakil Thailand di perempat final.

Baca juga: Piala Sudirman Memanas! Kembalinya Jojo dan Duet ‘Bakri’ Siap Ledakkan Thailand. Inilah Line Upnya!

Dan, ini juga menjadi duel yang bisa jadi menentukan semangat tim. Putri KW tampil apik saat melawan Thailand dan jadi penyumbang poin penting. Namun melawan An Se Young adalah cerita lain. Permainan reli panjang, pertahanan baja, dan pukulan penutup yang akurat adalah ciri khas sang bintang Korea.

Tapi jika Putri mampu bertahan cukup lama dan memaksa An bermain ekstra keras, tidak mustahil terjadi kejutan. Setiap reli adalah pertaruhan. Setiap angka adalah perjuangan.

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri akan menghadapi lawan berat Kim Won Ho dan Seo Seung-jae di partai semifinal melawan Korea (Foto: PBSI)

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri akan menghadapi lawan berat Kim Won Ho dan Seo Seung-jae di partai semifinal melawan Korea (Foto: PBSI)

Pasangan “BaKri” — Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri — tetap jadi andalan di sektor ganda putra. Mereka kembali masuk line-up untuk partai keempat.

Lawan mereka berat: Kim Won Ho dan Seo Seung-jae. Ya, Seo kembali turun di partai ganda putra setelah tampil di ganda campuran sebelumnya. Ini bisa jadi celah bagi Indonesia. Jika laga berlangsung panjang, stamina Seo akan diuji.

Bagas/Fikri dikenal tangguh dalam adu drive dan permainan cepat depan net. Jika mampu mengunci permainan sejak awal dan menyerang terus-menerus, kemenangan bukan hal mustahil.

Tim Indonesia tidak hanya menghadapi Korea Selatan. Mereka juga sedang melawan batas kemampuan, ekspektasi publik, dan tekanan sejarah. Tapi dengan strategi berani, tekad muda seperti Alwi dan Putri KW, serta daya juang pemain-pemain senior, Indonesia datang bukan sekadar bertahan. Mereka datang untuk menantang takdir.

Eng Hian tak bermain-main. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI itu menegaskan, laga melawan Korea di kejuaraan beregu ini bukan soal coba-coba, melainkan strategi matang yang sudah dihitung sejak awal.

“Tahap demi tahap, lawan akan semakin kuat. Kami harap pemain dan pelatih makin siap menghadapi Korea sore ini,” ujarnya.

Salah satu keputusan penting adalah penurunan Dejan/Fadia di ganda campuran. Menurut Eng Hian, ini bukan rotasi karena pasangan sebelumnya gagal menyumbang poin, tapi bagian dari rencana besar tim.

“Pemilihan Fadia untuk rangkap, di ganda campuran dan ganda putri, adalah kebutuhan strategi. Kami tahu kekuatan Korea ada di tunggal putri dan ganda putri, jadi kami akan bertumpu pada tiga nomor lain: ganda campuran, tunggal putra, dan ganda putra,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa penempatan ganda putri di partai terakhir bukan tanpa alasan—itu bagian dari kalkulasi skenario pertandingan.

Di sektor tunggal putra, PBSI memilih Alwi Farhan, meski Jonatan tampil luar biasa lawan Kunlavut, dan Ubed sudah mencicipi atmosfer laga.

“Berdasarkan observasi seluruh tim, termasuk pelatih, medis, dan support system, yang paling siap adalah Alwi,” tutupnya.

Piala Sudirman 2025 bukan sekadar turnamen. Ini medan tempur. Dan Indonesia siap bertarung.

Jadwal Pertandingan Semifinal Piala Sudirman 2025:

Sabtu, 3 Mei 2025, Pukul 16.00 WIB : Indonesia vs Korea Selatan

Line Up Semifinal Piala Sudirman Indonesia vs Korea Selatan:

  1. GANDA CAMPURAN: Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadanti vs Seo Seung Jae/Chae Yu Jung
  2. TUNGGAL PUTRA: Alwi Farhan vs Cho Geonyeop
  3. TUNGGAL PUTRI: Putri KW vs An Se Young
  4. GANDA PUTRA: Bagas Maulana/M Shohibul Fikri vs Kim Won Ho Seo Seung JAe
  5. GANDA PUTRI: Siti Fadia Silva Ramadanti/Amallia C Pratiwi vs Baek Ha Na/Lee So Hee.

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!