Tectona Bandung Terancam Degradasi Usai Tumbang dari Bharata Muda di Livoli Divisi Utama 2025
Ludus01


LUDUS - Sore di GOR Utama Bojonegoro, Jumat, 19 September 2025, langkah para pemain Tectona Bandung terasa berat. Di lapangan, mereka kembali gagal menemukan ritme permainan. Bharata Muda, tim muda yang datang dengan semangat menggebu, mengunci kemenangan telak 3-0 (25-15, 25-15, 25-20) dalam lanjutan Livoli Divisi Utama 2025 Putaran Reguler Kedua.

Foto/PP PBVSI
Bagi Tectona, kekalahan ini terasa semakin menyesakkan. Tiga pertandingan sudah dijalani, dan tiga kali pula mereka menelan hasil pahit. Sebelumnya, tim asuhan Agus Irawan itu takluk dari Kota Impian Wahana dan Jenggolo Sport Sidoarjo, masing-masing dengan skor serupa, 0-3. Bayang-bayang degradasi ke Divisi Satu kini kian nyata, meski masih ada dua laga tersisa melawan TNI AU Electric dan Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia.

Foto/PP PBVSI
Pertandingan melawan Bharata Muda sejak awal berjalan timpang. Set pertama menjadi panggung dominasi Calista Maya dan kawan-kawan. Serangan cepat, blok rapat, dan keberanian menekan sejak servis pertama membuat Tectona tak berdaya. Skor 25-15 mengirim sinyal bahwa sore itu tidak akan mudah bagi tim asal Bandung.
Upaya bangkit muncul di set kedua. Pascalina Mahuze berusaha mengobarkan semangat lewat pertahanan dan servis yang lebih agresif. Namun setiap kali Tectona mencoba menyalakan harapan, Bharata Muda meredamnya dengan konsistensi permainan. Set kedua pun berakhir dengan skor identik, 25-15.

Foto/PP PBVSI
Di set ketiga, Tectona sempat memberikan perlawanan lebih alot. Namun momentum tetap milik Bharata Muda. Serangan dari sayap terus menghujam pertahanan Tectona, smes-smes tajam berulang kali menembus blok. Hanya sampai angka 20 tim Bandung mampu bertahan sebelum akhirnya menyerah.
Bagi Bharata Muda, kemenangan ini terasa istimewa. Setelah sebelumnya kalah dari TNI AU, tim yang bermarkas di DLI Jakarta itu menemukan ritme permainan. “Meski kemarin kita kalah, chemistry kami sudah membaik,” ujar Calista Maya, yang malam itu menjadi motor serangan timnya.
BACA JUGA: Erick Thohir: Nama yang Muncul Terakhir

Sebaliknya, kubu Tectona tenggelam dalam evaluasi. Pelatih Agus Irawan terang-terangan menyebut kelemahan utama timnya. “Masalah utama kami di receive, anak-anak selalu gagal di bola pertama. Itu permasalahan utama tim kami,” katanya, tak menutup-nutupi kondisi. Ia juga mengakui kelemahan di dua posisi kunci: setter dan libero.
BACA JUGA: Livoli Divisi Utama 2025: Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia Masih Perkasa di Bojonegoro

Foto/PP PBVSI
Kini, dua pertandingan terakhir menjadi penentu nasib Tectona. Apakah mereka bisa keluar dari tekanan degradasi atau harus menerima kenyataan turun kasta, semua akan ditentukan dalam dua hari yang tersisa di Bojonegoro. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!