The World Games 2025 Chengdu: Indonesia Kirim 28 Atlet, Melanjutkan Jejak Emas di Ajang Non-Olimpiade Dunia
Ludus01

LUDUS - Dalam kalender olahraga internasional, The World Games bukanlah ajang yang selalu menjadi sorotan utama. Namun sejak pertama kali digelar pada 1981, kompetisi ini menjadi tempat berkumpulnya para atlet terbaik dari cabang olahraga yang tidak masuk dalam program Olimpiade. Diselenggarakan setiap empat tahun sekali, ajang ini memberikan ruang bagi disiplin-disiplin yang jarang mendapat panggung global, tetapi tetap dijalani dengan profesionalisme dan standar internasional.

Tahun ini, dan hari ini, The World Games memasuki edisi ke-12 dan akan berlangsung di Chengdu, Tiongkok, pada 7 hingga 17 Agustus 2025. Kota berpenduduk 20 juta jiwa itu akan menjadi tuan rumah bagi sekitar 4.000 atlet dari lebih dari 100 negara, yang akan bertanding dalam 253 nomor dari 60 disiplin dan 34 cabang olahraga. Di antara mereka, 28 atlet Indonesia akan ikut serta membawa nama bangsa dan akan ikut mengibarkan Merah Putih..
Sejak pertama kali digelar di Santa Clara, Amerika Serikat, pada 1981, The World Games, bagi atlet dari disiplin seperti powerlifting, wushu, panjat tebing, dan dragon boat, inilah panggung dunia mereka. Dan bagi Indonesia, keikutsertaan di ajang ini bukan hal baru, melainkan perjalanan panjang yang sudah menghasilkan 19 medali: 6 emas, 4 perak, dan 9 perunggu. 28 atlet Indonesia, tidak hanya datang untuk berpartisipasi, tetapi juga untuk melanjutkan tradisi prestasi yang telah dibangun selama lebih dari empat dekade.

Foto/Instagram/Veddriq Leonardo
Dari cabang dragon boat, Indonesia mengirim 12 pendayung terbaiknya. Sport climbing mengutus delapan atlet, wushu empat, kickboxing dua, dan masing-masing satu wakil di karate dan duathlon. Semuanya datang dengan satu tujuan yang sama: menaklukkan dunia dengan mengibarkan merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya.
The World Games bukan sekadar “olimpiade kelas dua.” Ia justru menjadi ajang paling bergengsi bagi cabang-cabang yang tidak mendapat tempat di pesta olahraga terbesar dunia. Di sini, tidak ada atlet penggembira. Semua peserta adalah perwakilan terbaik dunia, lolos dari sistem kualifikasi ketat yang ditetapkan oleh federasi internasional masing-masing. Tak sembarang orang bisa sampai ke sini. Dan tak sedikit pula yang menganggap menjadi juara TWG adalah puncak tertinggi dalam karier mereka.

Chengdu, sebagai kota tuan rumah, tak hanya menawarkan venue berstandar internasional, tapi juga semangat untuk merayakan olahraga dengan caranya sendiri. Tak ada kewajiban membangun infrastruktur baru. Semua sudah siap. Dan lebih dari itu, semangat warga Chengdu dan dukungan dari Komite Olimpiade Tiongkok memberi warna tersendiri dalam penyelenggaraan kali ini.
TWG 2025 juga akan menjadi panggung bagi inovasi. Di cabang sport climbing misalnya, nomor speed yang biasanya berlangsung satu lawan satu dimodifikasi menjadi tiga model pertandingan: single, single 4, dan relay, menawarkan sensasi baru dalam tontonan dan strategi. Ajang ini memang sejak awal dirancang untuk selalu berkembang, menyesuaikan dengan karakter kota tuan rumah, dan terbuka terhadap perubahan yang menyegarkan.
Bagi Indonesia, panggung di Chengdu ini membawa kenangan manis dari TWG edisi sebelumnya di Birmingham, Amerika Serikat, tahun 2022. Saat itu, skuad Merah Putih pulang dengan dua emas dan tiga perak, menempatkan Indonesia di peringkat 25 dunia. Kali ini, dengan komposisi tim yang lebih lengkap dan pengalaman yang semakin matang, harapan untuk mengulang, atau bahkan melampaui, prestasi itu kembali menyala.

Namun TWG bukan hanya tentang angka di papan medali. Ia juga tentang perayaan budaya dan kisah-kisah kecil yang lahir dari kerja keras, kesabaran, dan mimpi panjang. Di antara upacara pembukaan yang meriah dan penutupan yang simbolik, akan ada momen yang tak terlupakan: parade para atlet, konser-konser di World Games Plaza, kios jajanan lokal, dan Sports Garden yang mengajak publik mencoba berbagai cabang olahraga secara langsung. Di sanalah semangat TWG benar-benar hidup, di antara peluh, tawa, dan tepuk tangan.
Bagi para atlet Indonesia, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa semangat juang tak hanya ada di arena Olimpiade. Bahwa kejayaan bisa datang dari jalur yang berbeda, dari disiplin yang mungkin asing di telinga awam, tapi penuh makna bagi mereka yang menjalaninya dengan sepenuh hati.
Chengdu menanti. Dan kita bersorak.

Daftar atlet Indonesia di The World Games 2025
Canoe (Dragon Boat):
1. Andriyani Riska
2. Dapit
3. Dayumin
4. Irwan
5. Kuswandi Roby
6. Maryati
7. Meni Nur
8. Mugi Harjito
9. Nadia Hafiza
10. Reski Wahyuni
11. Sutrisno
12. Yuda Firmansyah

Foto/Instagram Kiromal Katibin
Panjat tebing (Speed) Putra (single, single 4, relay):
13. Veddriq Leonardo
14. Kiromal Katibin
15. Alfian Muhammad Fajri
16. Nursamsa Raharjati
Putri (single, single 4, relay):
17. Rajiah Sallsabillah
18. Desak Made Rita Kusuma Dewi
19. Amanda Narda Mutia
20. Puja Lestari

Foto/Instagram/Seraf Naro Siregar
Wushu
Sanda:
21. Bintang Reindra Nada Guitara (kelas 56 kg putra)
Taolu:
22. Seraf Naro Siregar (changquan–daoshu–gunshu kombinasi putra)
23. Patricia Geraldine (changquan–jianshu–qiangshu kombinasi putri)
24. Tasya Ayu Puspa Dewi (nanquan–nandao kombinasi putri)

Foto/Instagram/Zahra Bulan Aprillia Putri
Triatlon (Duathlon):
25. Zahra Bulan Aprillia Putri (Individual Putri)

Foto/Instagram/Susanti Ndapataka
Kickboxing:
26. Susanti Ndapataka (Kelas 60 kg putri, K1 Style)
27. Andi Maswara (Kelas 50 kg putri, point fighting)

Foto/Instagram/Ceyco Georgia Zefanya
Karate:
28. Ceyco Georgia Zefanya (Kumite 68 Kg Putri)
Prestasi Indonesia di World Games dari tahun ke tahun

Foto/Dokpri Edgar Xavier Marvelo
The World Games 2022: Birmingham, Amerika Serikat
Total: 2 Emas, 3 Perak
- 2 Emas
- Sport Climbing, Speed, Single Men: Veddriq Leonardo
- Wushu,Taolu, Changquan Men: Edgar Xavier Marvelo
- 3 Perak
- Sport Climbing, Speed, Single Men: Kiromal Katibin
- Wushu, Taolu, Changquan Women: Nandhira Mauriskha
- Wushu, Taolu, Nanquan-Nangun Combined Men: Harris Horatius
The World Games 2017: Wrocław, Polandia
Total: 0 Medali
The World Games 2009: Kaohsiung, Taiwan
Total: 1 Emas, 1 Perunggu
- 1 Emas
- Powerlifting, Equipped, Middleweight Women: Noviana Sari
- 1 Perunggu
- Powerlifting, Equipped, Lightweight Women: Sri Hartani
The World Games 1997: Lahti, Finlandia
Total: 1 Emas, 1 Perak
- 1 Emas
- Powerlifting, Equipped, Middleweight Men: Tri Haryanto
- 1 Perak
- Powerlifting, Equipped, Lightweight Men: Sutrisno Darimin
The World Games 1989: Karlsruhe, Jerman
Total: 1 Emas, 4 Perunggu
- 1 Emas
- Powerlifting, Equipped, Lightweight Men: Ventje Male
- 4 Perunggu
- Powerlifting, Equipped, Lightweight Men: Nanda Telambanua
- Bowling, Tenpin, Singles Men: Hendro Pratono
- Taekwondo, 50kg Men: Yefi Triaji
- Taekwondo, 76kg Men: Lam Ting
The World Games 1981: Santa Clara, Amerika Serikat
Total: 2 Perunggu
- 2 Perunggu
- Badminton, Ganda Putra
- Badminton, Ganda Campuran
Rekapitulasi Total Medali Indonesia di The World Games
- Emas: 6 medali
- Perak: 4 medali
- Perunggu: 9 medali
- Total: 19 medali dari 6 edisi The World Games
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!