

LUDUS – Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor akhirnya buka suara setelah dipecat akibat gagal mengantarkan skuad Garuda tembus ke Piala Dunia 2026. Di luar dugaan, kata-kata pria kelahiran Amsterdam 26 Oktober 1966 ini tentang Timnas Indonesia bikin sakit hati publik di tanah air.
Dalam podcast bersama Ziggo Sport, lelaki bernama lengkap Alexander Anton Aiko Pastoor menyebutkan Timnas Indonesia tidak realistis untum masuk Piala Dunia 2026. Kata-kata itu membakar kemarahan pencinta Timnas Indonesia, apalagi alasannya Skuad Garuda merupakan Tim Peringkat 119 FIFA.
Baca juga: 5 Fakta Ironi Pemecatan Patrick Kluivert dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Fans Timnas Indonesia La Grande Indonesia merespons pernyataan Pastoor dengan menyebutnya sebagai sosok pengecut. “Bahkan untuk menatap mata kami di dalam stadion setelah kalah melawan Irak pun anda tidak mampu, Alex Pastoor Anda pengecut,” tulis @LaGrandeIndo di akun X.
Bahkan anggota DPR RI dari Gerindra Andre Rosiade memberikan komentar pedas dengan mengatakan “Dasar Londo” melalui akun Instagramnya @andre_rosiade. Dia mengungkapkan selama di Arab Saudi tim pelatih Timnas Indonesia tidak pernah simulasi taktik dan latihan gameplan.
“Kalian yang tidak serius. Kalian yang tidak becus. Kalian sudah hancurkan mimpi kami ke Piala Dunia. Sekarang kalian keluarkan sejuta alasan,” ucap Andre Rosiade yang juga Dewan Pembina Gerindra.
Baca juga: Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Rangking FIFA Indonesia Merosot dan Misteri Pelatih Baru
Diketahui Pastoor menjadi bagian dari staf pelatih Patrick Kluivert yang ditunjuk pada Januari 2025 dengan kontrak hingga 2027. Namun, kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 membuat tim kepelatihan Kluivert dipecat.
Pastoor kemudian mengungkapkan bahwa sebenarnya rencana awal kerja sama dengan PSSI memiliki tiga fokus besar. Dia menyebut target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia tidak realistis dan logis, karena Tim Garuda saat itu hanya berperingkat 119 dunia di FIFA.
5 Kata-kata Pastoor tentang Timnas Indonesia
1. Tidak Logis

“Setahu saya, rencana itu terdiri dari tiga bagian. Pertama, mencapai Piala Dunia, yang sebagai tim peringkat 119 tidaklah mudah atau logis.”
2. Tidak Sekelas Arab Saudi

"Itu tidak berhasil, dan itu segera menjadi jelas. Di lapangan dan dengan staf, kami mencoba menjelaskan apa yang diharapkan, tetapi itu tidak cukup untuk mengalahkan tim sekaliber ini (Arab Saudi dan Irak, peringkat 57 dan 58 FIFA)."
3. Masih Harus Kembangkan Pemain

“Kedua, Vanenburg dan Van Kempen akan segera membawa pemain lokal ke tim U23 dan U20. Ketiga, jangka panjang, untuk mengembangkan pemain yang lebih kompetitif di negara berpenduduk 280 juta jiwa.
4. Sentimen Negatif

“Proyek ini dimaksudkan untuk bertahan lebih lama dari sekadar mengejar Piala Dunia. Ketika sentimen berubah sangat negatif setelah Jeddah, keputusan dibuat untuk mengakhirinya.”
5. Tim Kepelatihan Dipecat Semua

“Jordi Cruyff ditunjuk sebagai penasihat dan Alexander Zwiers sebagai direktur teknik. Sekarang semua orang telah pergi.” (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!