Akira Alexander Surjo Sandang Sabuk Hitam Taekwondo di Usia 11 Tahun, Siap Ikut Turnamen di Singapura

Wasis Wibowo

LUDUS – Sejumlah murid-murid INA Taekwondo Academy (INATA) tampak antusias mengikuti latihan di lantai 3 Gedung OMDC Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (21/10/2025) sore. Bagi salah seorang murid INATA, Akira Alexander Surjo, hari itu terasa istimewa karena baru merayakan hari ulang tahun ke-12 dan genap setahun menyandang sabuk hitam.

Akira yang lahir pada 20 Oktober 2013 sudah berlatih taekwondo bersama INATA sejak berusia 4 tahun. Ayahnya, Cliff Surjo, merupakan atlet taekwondo dan ibunya, Revka Moriya, juga praktisi dan mempersiapkan mendapat sabuk hitam.

“Saya suka dengan taekwondo karena bikin semangat dan baik untuk kesehatan. Bagian yang saya suka ketika berlatih taekwondo ketika sparring dan diajarkan berbagai teknik tendangan,” kata Akira kepada LUDUS.id, sesuai latihan.

Baca juga: The 17th INATA Championship, Ketika Turnamen Taekwondo Dipenuhi Keceriaan Anak-anak

Akira mengungkapkan selama delapan tahun berlatih taekwondo di INATA bersama Grand Master Ina Febriana Sari, banyak mendapatkan pengalaman menarik. Dari sistem latihan yang disiplin dan menyenangkan hingga mengikuti berbagai turnamen internasional di luar negeri.

“Master Ina disiplin dan tegas, tapi baik. Saya senang kalau diajarkan berbagai teknik tendangan. Apalagi sekarang sedang mempersiapkan diri untuk ikut turnamen di Singapura pada bulan Desember,” beber siswa Singapore Intercultural School (SIS) Bonavista, Lebak Bulus.

Akira Alexander Surjo, menunjukkan teknik tendangan saat berlatih di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Akira Alexander Surjo, menunjukkan teknik tendangan saat berlatih di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Bagi Akira berlatih taekwondo di INATA menjadi aktivitas yang menyenangkan dan memberikan pengalaman berkompetisi di ajang internasional bertemu atlet dari luar negeri. Akira pernah meraih medali emas di ajang Johor International Championship tahun 2023 dan Bali International Championship tahun 2023.

Master Ina menceritakan turnamen taekwondo di Johor, Malaysia, menjadi pengalaman tersendiri bagi Akira. Dalam turnamen internasional itu merupakan yang pertama diikuti Akira dan meraih medali emas kategori Kyorugi pra cadet under 35 kg.

Baca juga: Tim Ina Taekwondo Academy Torehkan Prestasi Membanggakan di Turnamen Internasional Korea

“Saat itu Akira baru berusia 9 tahun dan pertama kali ikut turnamen taekwondo. Dia berhasil meraih medali emas, setelah melalui 4 pertandingan yang sangat melelahkan lawan peserta dari Australia, Singapura, Hongkong, dan China Taipeh. Sempat hampir menyerah, tapi di final menang,” tutur Master Ina.

Master Ina melihat sosok Akira sebagai anak yang berbakat dan punya potensi besar untuk menjadi atlet taekwondo. Sejak kecil Akira sudah terlihat lincah, senang berlari dan melompat-lompat, serta punya agility baik.

“Master Ina disiplin dan tegas, tapi baik. Saya senang kalau diajarkan berbagai teknik tendangan. Apalagi sekarang sedang mempersiapkan diri untuk ikut turnamen di Singapura pada bulan Desember,” Akira Alexander Surjo, Murid INA Taekwondo Academy.

“Dia anak yang menyenangkan dan punya potensi besar. Koordinasi bagus, begitu juga speed, power, dan eye fokus, jadi komplet. Saya arahkan ke kategori kyorugi hasilnya bagus, ke poomsae juga bagus. Jadi saya challenge ikut dua kategori,” ungkap Master Ina.

Akira Alexander Surjo dan Grand Master Ina Febriana Sari saat latihan di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Akira Alexander Surjo dan Grand Master Ina Febriana Sari saat latihan di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Apalagi Akira sudah menyandang sabuk hitam setahun yang lalu (18 Desember 2024), menunjukkan level tinggi dalam taekwondo. Mengingat usia Akira masih 12 tahun, sesuai peraturan taekwondo siswa di bawah usia 15 tahun, sabuk hitam taekwondo disebut Poom.

Berbeda dengan sabuk hitam peserta dewasa atau Dan, untuk Poom sabuk yang dikenakan merah hitam. “Sebagai hadiah untuk Akira, ketika latihan di INATA boleh pakai sabuk full hitam. Kalau bertanding di luar pakai sabuk merah hitam poom,” kata Master Ina.

INATA Champions Training Camp

INA Taekwondo Academy (INATA) memberikan dukungan besar untuk para siswanya dalam berlatih taekwondo dan membentuk potensi menjadi atlet di masa depan. Terbaru, INATA menggelar training camp untuk menghadapi turnamen 11th Daeda Taekwondo Championship Singapore 2025.

“Ini ide lama saya ketika jadi pelatih timnas, tapi belum terwujud. Baru terlaksana di INATA dan ini pertama kali dilakukan untuk tingkat klub. Tujuannya agar siswa INATA dapat pengalaman dan materi tepat untuk menjadi atlet taekwondo,” ungkap Master Ina.

Dalam INATA Champions Training Camp ini menghadirkan sejumlah ahli untuk memberikan materi terkait teknik latihan yang tepat untuk anak-anak. Di antaranya, Physical Fitness, Dr Fahmy Fachrezzy; Sport Nutrion, Nia Bachtiar; Sport Psychology, Kamal Ramayudha yang pernah menanggani timnas judo dan bulu tangkis.

“Melalui training camp ini semoga murid-murid INATA bisa lebih terbuka cara berpikirnya. Dilatih psikologisnya dan diperbaiki pola makan yang tepat sehingga menghasilkan performa terbaik,” ujar Master Ina penyandang Dan 8 Kukkiwon.

Baca juga: 3 Dobok Kyorugi Favorit untuk Latihan dan Bertanding, Bongkar Rahasia Seragam Taekwondo Favorit

Salah satu poin penting dalam training camp ini, untuk melatih atlet-atlet yang masih muda sekitar usia 7-17 tahun dilakukan dengan pola berbeda. “Untuk anak-anak harus dengan program yang fun (menyenangkan), untuk junior sedikit berbeda,” tambah Master Ina.

Termasuk untuk nutrisi, menjadi materi penting bagi atlet yang masih anak-anak karena masih belum mengetahui secara benar, mana makanan yang baik dan tidak untuk mendukung performa menjadi atlet.

“Pola makan dibentuk dari budaya sejak kecil di keluarga. Jadi pengetahuan tentang nutrisi merupakan dasar penting bagi anak-anak yang ingin jadi atlet. Misal, junkfood rasanya enak, tapi apakah bermanfaat untuk nutrisi, ini perlu diberikan wawasan ke anak-anak,” terang Master Ina.

Akira Alexander Surjo, menunjukkan teknik tendangan saat berlatih di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Akira Alexander Surjo, menunjukkan teknik tendangan saat berlatih di INA Taekwondo Academy. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Terakhir, menjadi kendala umum pada atlet anak-anak, latihan yang konsisten. Mengingat anak-anak yang masih sekolah juga punya jadwal yang padat, mulai dari agenda belajar dan berbagai kursus yang diikuti.

“Untuk latihan normal seminggu dua kali cukup. Tapi untuk atlet training camp yang menghadapi turnamen, minimal 4 kali latihan sepekan dengan durasi sekitar 2 jam setiap sesi. Jadi perlu melibatkan orang tua untuk memberikan dukungan,” tambah Master Ina. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan taekwondo dan olahraga bela diri berkualitas lainnya dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!