Alwi Farhan Lolos ke Perempat Final dan Pelajaran Tenang dari Australian Open 2025

Akhmad Sef

Foto/PBSI

LUDUS - Di sebuah arena yang tak pernah menjanjikan kemenangan bagi siapa pun, Alwi Farhan memastikan diri lolos ke perempat final Australian Open 2025, melangkah seperti seseorang yang sedang mencari bahasa baru untuk memahami dirinya sendiri. Bukan tepuk tangan penonton atau lampu-lampu Sydney Olympic Park yang menuntunnya, melainkan ketenangan yang ia kumpulkan dari jeda-jeda kecil, dari napas yang coba ia atur kembali, dari keberanian yang pelan-pelan naik ke permukaan. “Alhamdulillah hari ini bisa menang,” ujarnya kepada tim media PBSI, tapi apa yang terjadi di lapangan terasa jauh lebih luas dari sekadar kemenangan.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Ia seharusnya sudah mencicipi lapangan sehari sebelumnya. Adaptasi, ritme, menebak arah angin, semua itu rencananya ingin diselesaikan lebih awal. Tapi di babak 32 besar, pemain tuan rumah Jie Ying Chan mundur, dan kesempatan pengenalan lapangan hilang begitu saja. Ia menyebut dirinya cukup senang bisa langsung masuk pertandingan, tapi kegugupan kecil justru tampak di gim pertama. Nervous, begitu katanya, dan permainan lambat HS Prannoy membuat segala rencana awal seperti susunan puzzle yang harus ia rakit ulang dari potongan-potongan baru.

BACA JUGA: Jonatan Christie Kalah di Babak Pertama Australia Open 2025: Ketika Permainan Tak Menemukan Jalannya

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Di hadapannya berdiri pemain veteran India, usia 33 tahun, reli panjang, langkah berat, dan pengalaman yang lebih pekat dari udara di Sydney Olympic Park. Permainannya menuntut kesabaran; ritme lambat Prannoy membuat smes tak mudah dieksekusi, membuat Alwi mesti berpikir ulang setiap kali ingin memutuskan tempo. Tapi, anak muda itu tidak datang untuk terburu-buru. Ia membaca, menunggu, dan ketika menemukan celah di forehand depan net Prannoy, ia mengeksploitasinya seperti seseorang yang tahu persis letak pintu tersembunyi dalam rumah gelap.

Yang terjadi kemudian adalah duel yang tidak pernah memberi jarak lebih dari tiga poin. Alwi masuk interval pertama dengan keunggulan tipis 11-10, kehilangan beberapa momentum, mengejar, lalu menikung di saat paling menentukan. Tiga poin beruntun membuat gim pembuka berpihak padanya, 21-19, lewat pukulan Prannoy yang melebar, seperti kesalahan kecil yang justru menjadi titik balik.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Di gim kedua, energi muda itu seperti menemukan alurnya sendiri. Empat poin beruntun membawa skor menjadi 9-5, kemudian interval 11-7, lalu jarak melebar menjadi 15-8. Prannoy mulai tertinggal dalam ritme yang tak lagi ia kuasai. Satu smes menyilang mengunci semua—21-10, dan Alwi berdiri dengan kemenangan yang tak hanya tercatat angka, tapi memberi ruang baru untuk percaya diri yang lebih matang.

“Pelatih selalu mengingatkan untuk tidak khawatir,” ujarnya. Ia senang berada di negara itu, katanya, senang bermain di sana, berharap energi positif bisa menular ke pertandingan selanjutnya. Kalimat-kalimat yang sederhana, seperti seseorang yang tahu bahwa kemenangan hari ini bukan akhir, melainkan bekal untuk perjalanan yang lebih jauh.
Foto/PBSI

Foto/PBSI

Dendam rekan senegaranya Yohanes Saut Marcellyno, yang sebelumnya dikalahkan Prannoy, akhirnya terbalaskan. Lolos ke perempatfinal Australian Open 2025, Alwi Farhan menunggu pemenang pertandingan antara Asher Jing Jie Ooi dan Chou Tien Chen.

Ia. Alwi Farhan datang tanpa memeras keringat di babak sebelumnya, sebuah keberuntungan kecil yang justru membuat adaptasi terasa asing di gim pertama. Namun kemenangan ini, seperti ia bilang, menjadi modal cukup bagus untuk pertandingan berikutnya.

Dan ia menutup semuanya dengan satu kalimat yang terdengar sederhana, hampir seperti doa yang ditiupkan pelan: “Do the best.”

Foto/PBSI

Foto/PBSI

--Alwi Farhan --

"Alhamdulillah hari ini bisa menang. Memang tadinya kemarin saya bisa main dan mencoba lapangan untuk ada adaptasi tapi lawan mundur jadi tadi cukup senang bisa langsung in di pertandingan tadi. Saya senang dengan negara ini, happy bisa main di sini dan semoga energi positifnya terus menular di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Di gim pertama masih ada nervous dan masih penyesuaian, di gim kedua juga sempat tertinggal di awal tapi setelah itu saya bisa membalikkan keadaan. Pelatih juga selalu mengingatkan untuk tidak khawatir. Kemenangan yang jadi modal cukup bagus untuk besok. Do the best."

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!