Apa Itu Wakeboard? Ketum KONI Pusat Marciano Norman Saksikan Sejarah Baru di Niti Island Treasure Hunt 2025

Ludus01

Foto/KONI Pusat

LUDUS - Langit Kepulauan Seribu berpendar biru muda ketika helikopter yang membawa Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, mendarat di Pulau Niti, 1 November 2025. Di bawahnya terbentang laut yang tenang, memantulkan cahaya sore seperti kaca yang diukir matahari. Hari itu, ia datang bukan sekadar untuk berkunjung, tetapi menyaksikan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, sebuah kompetisi wakeboard internasional bertajuk “Niti Island Treasure Hunt”, sebuah perburuan harta karun di atas air.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Diselenggarakan oleh Keluarga Niti Island, ajang ini menjadi sejarah baru bagi dunia olahraga air Tanah Air. Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah bagi 16 atlet wakeboard terbaik dunia dari 12 negara, dalam sebuah turnamen eksklusif, yang tak hanya menonjolkan adrenalin, tapi juga keindahan dan inovasi. Para peserta tidak sekadar berlomba melakukan trik di atas papan, mereka juga harus menaklukkan tantangan mencari “harta karun” yang tersembunyi di sekitar pulau, konsep yang memadukan olahraga ekstrem dan petualangan tropis.

Di balik kemegahan acara ini berdiri sosok Rafael Nitiyudo, Ketua Pelaksana sekaligus pemilik venue. Ia menjelaskan, fasilitas wakeboard di Pulau Niti dibangun dengan standar tertinggi dunia.

“Semuanya nomor satu di dunia, obstacle dan kabel terbaik dari Jerman,” ujarnya dengan nada bangga. Baginya, pembangunan venue ini bukan sekadar proyek, melainkan wujud dedikasi untuk Indonesia. “Infrastruktur harus ada, harus baik. Nanti ekosistem komunitas olahraga pasti berjalan,” katanya.

Bagi Rafael, infrastruktur bukan pelengkap, melainkan fondasi dari prestasi. Ia percaya, tanpa fasilitas kelas dunia, atlet mustahil bisa menembus panggung global. Ia sudah membuktikannya. Lima belas tahun lalu, ia membangun venue wakeboard di Ancol, Jakarta. Dari sana lahir atlet-atlet yang mampu bersaing di SEA Games. Namun pandemi Covid-19 memaksa venue itu tutup. Kini, Pulau Niti menjadi kebangkitannya yang kedua. Ia bahkan sudah menyiapkan pembangunan fasilitas serupa di Lombok. “Harus ada pengorbanan untuk olahraga,” katanya tegas. “Kiblat saya, kasih kesempatan ke siapa pun, selama dia bertujuan untuk Merah Putih, ayo kita lakukan bersama.”

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Atmosfer di Pulau Niti hari ini mencerminkan semangat itu, penuh gairah, internasional, dan akrab. Dua atlet Indonesia ikut bertanding bersama para bintang dunia yang datang dengan dukungan Red Bull. Para juri didatangkan langsung dari Amerika Serikat, memastikan standar kompetisi tetap di level tertinggi. Para atlet asing pun kompak memuji venue yang baru dibuka itu: airnya jernih, pemandangan lautnya menawan, dan peralatannya tak kalah dari sirkuit top dunia.

Marciano Norman yang hadir langsung di lokasi, tampak terkesan. Setelah berkeliling dan berbincang dengan para atlet, ia menyampaikan rasa hormat kepada Rafael dan timnya. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Rafael atas dedikasinya yang luar biasa untuk Merah Putih melalui olahraga wakeboard,” katanya. “Venue yang dibangun sangat luar biasa mengagumkan. Atlet-atlet terbaik dunia, top 20 dunia, begitu semangat dan senang berlatih di sini.”

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Ia berharap, apa yang kini tumbuh di Pulau Niti akan menjadi titik awal kebangkitan olahraga air Indonesia. “Kompetisi ini sangat baik dan saya berharap ini berkesinambungan. Saya yakin atlet-atlet Indonesia berprestasi dunia akan lahir,” ujarnya. “Dedikasi dan pengorbanan mewujudkan venue dan event kelas dunia ini sangat bermanfaat untuk masa depan prestasi olahraga.” KONI Pusat pun turut mendoakan kelancaran event yang akan digelar hingga 2 November 2025.

Di balik gemerlap lomba itu, tersimpan sejarah panjang olahraga yang mereka rayakan. Wakeboard lahir dari gabungan beberapa olahraga air: waterskiing, surfing, dan snowboarding. Akar olahraganya berawal dari kneeboarding di era 1960–1970an, saat para peselancar berlutut di atas papan sambil ditarik perahu. Kemudian muncul “skurfing” di Australia dan Selandia Baru, dimainkan dengan papan kecil tanpa pengikat kaki. Dari sanalah Tony Finn dari California dan Jeff Darby dari Australia melahirkan papan bernama “Skurfer”, cikal bakal wakeboard modern.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Evolusinya berlanjut ketika Howard Jacobs menambahkan pengikat kaki, memungkinkan atlet melompat dan melakukan trik di udara. Lalu pada awal 1990-an, Herb O’Brien dan Paul Fraser memperkenalkan papan “Hyperlite” dengan daya apung netral, terobosan besar yang membuat olahraga ini meledak secara global. Fraser pula yang memperkenalkan nama “wakeboarding”, merujuk pada “wake”, gelombang yang ditinggalkan perahu dan menjadi arena atraksi utama para peselancar air.

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Kini, dua organisasi besar menaungi olahraga ini di dunia: International Waterski & Wakeboard Federation (IWWF), bagian dari IOC, dan World Wakeboard Association (WWA). Di Indonesia, cabang olahraga ini berkembang di bawah PB Persatuan Ski Air dan Wakeboard Indonesia (PB PSAWI).

Foto/KONI Pusat

Foto/KONI Pusat

Melalui Niti Island Treasure Hunt 2025, Indonesia menandai dirinya di peta dunia wakeboard. Tidak hanya sebagai tuan rumah, tetapi sebagai pemilik visi dan keberanian membangun fasilitas terbaik di tengah laut tropisnya. Sebuah langkah kecil di atas air, tapi riaknya bisa menjadi gelombang besar bagi masa depan olahraga Indonesia.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!