Balas Dendam Manis Muhammad Al Imran: Tumbangkan Juara Paralimpiade di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025
Ludus01


LUDUS - Di lapangan empat GOR Manahan, Solo, siang itu, bola-bola bulu beterbangan seolah membawa cerita balas dendam yang manis. Muhammad Al Imran, 22 tahun, wajah muda yang tenang tapi menyimpan bara, menundukkan sang raksasa dari India, Pramod Bhagat, peraih emas Paralimpiade Tokyo 2020, dengan dua set langsung: 21-17, 21-14. Kemenangan itu bukan sekadar angka di papan skor. Ia seperti menutup luka kecil di dada seorang anak Bogor yang setia belajar dari kekalahan. Ia, mengawali pertarungan di nomor tunggal putra klasifikasi SL3 pada ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 dengan manis.

Foto/NPC Indonesia
Sebulan sebelumnya, di final China Para Badminton International, Imran kalah dari Pramod dalam laga tiga set yang menguras tenaga: 21-15, 19-21, 16-21. “Saya kehilangan gelar,” katanya waktu itu lirih. Tapi dalam kehilangan itu ia menemukan sesuatu yang lain, ritme, kesabaran, dan keberanian untuk mengubah diri. Maka di Solo, di hadapan penonton sendiri, ia datang bukan hanya membawa raket, tapi juga pelajaran.
“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa mengalahkan Pramod. Saya bisa membalas kekalahan di Indonesia,” ucapnya usai pertandingan, dengan napas masih berat tapi mata berbinar. Ia bercerita, kali ini ia mempercepat permainan. Pramod suka reli panjang, seperti ingin memancing lawan tenggelam dalam iramanya sendiri. Imran belajar menolak irama itu. Ia memilih untuk menari dengan tempo sendiri. “Saya coba mencari celahnya,” ujarnya.

Foto/NPC Indonesia
Kadang kemenangan memang datang bukan dari tenaga yang lebih besar, tapi dari keberanian untuk mengubah langkah.
Namun kemenangan di grup D ini bukan akhir, malah baru awal dari apa yang ia sebut sebagai “grup neraka.” Di sana ada nama lain yang tak kalah menakutkan: Kumar Nitesh, peraih emas Paralimpiade Paris 2024. Dua peraih emas Paralimpiade dalam satu grup, dan Imran berada di tengah-tengah mereka. “Ini grup yang berat,” katanya. “Tapi saya ingin merealisasikan target untuk jadi juara.”
Nada suaranya datar, tapi di dalamnya terdengar keyakinan yang pelan-pelan tumbuh dari disiplin panjang.

Sebelum sampai di panggung ini, Imran sudah lama berlatih di pemusatan latihan nasional para bulu tangkis. Ia belajar bukan hanya dari pelatih, tapi dari sparing partner yang jauh lebih berpengalaman. “Ketika sering sparing dengan atlet senior, permainan kita ikut terbawa. Ketika bertanding juga jadi lebih percaya diri,” katanya.
Dari sana, ia mulai membangun versinya sendiri tentang apa itu keteguhan: bukan keras kepala, tapi sabar; bukan sekadar cepat, tapi cermat.

Foto/NPC Indonesia
Ia baru dua tahun berkecimpung di para bulu tangkis, debutnya dimulai 2022, dan sudah mengantongi tiga medali emas PEPARNAS Solo 2024. Sekarang, di peringkat dunia tunggal putra SL3, ia berada di posisi ke-10 dengan 34.605 poin. Di puncak, berdiri Manoj Sarkar, 35 tahun, senegara dengan Bhagat, dengan 51.319 poin.
Selisih angka itu besar, tapi usia berpihak pada Imran. Masih panjang jalan yang bisa ia tempuh. “Saya ingin terus belajar dan berkembang,” tutupnya.

Foto/NPC Indonesia
Di dunia yang sering hanya menulis nama-nama pemenang, Imran datang membawa pesan yang lebih lembut: bahwa kekalahan pun bisa jadi guru, bahwa keuletan bisa lahir dari luka, dan bahwa kadang, kemenangan paling berharga adalah saat kita berhasil menaklukkan diri sendiri. Di antara suara shuttlecock yang memantul di GOR Manahan, terdengar gema kecil dari seorang atlet muda Indonesia yang perlahan sedang menulis takdirnya sendiri.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





