Emas Ketiga Untuk Indonesia: Ketika Edsel dan Naufa Menaklukkan Badminton Asia di Asian Youth Games 2025

Ludus01

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

LUDUS - Langit Bahrain sore ini menyimpan cerita manis dari lapangan bulu tangkis. Di antara gemuruh sorak penonton berbagai bahasa, dua anak muda Indonesia berdiri di podium tertinggi Asian Youth Games 2025. Lagu Indonesia Raya berkumandang karenanya. Mereka adalah Raihan Daffa Edsel Pramono, atau biasa dipanggil Edsel dan Atresia Naufa Candani atau Naufa, pasangan ganda campuran yang mempersembahkan satu-satunya medali emas bagi Indonesia di ajang yang digelar sejak 22 hingga 31 Oktober itu.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Final yang digelar Kamis, 30 Oktober, menjadi panggung ketenangan dan presisi. Edsel dan Naufa, yang sejak awal turnamen sudah memancang target juara, tampil nyaris tanpa cela saat menundukkan pasangan Hong Kong, Cheung Sai Ching dan Chu Wing Chi, dengan skor meyakinkan 21-11, 21-17. Tidak ada drama tiga gim. Tidak ada kebingungan strategi. Hanya kombinasi sabar dan kendali bola depan yang membuat lawan tersudut sejak awal.

BACA JUGA: Emas Pertama Indonesia: Kisah Furgon Habbil Winata Menorehkan Sejarah Pencak Silat di Asian Youth Games 2025

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

“Bersyukur hari ini kami bisa juara di sektor ganda campuran,” kata Edsel selepas pertandingan. “Kami berhasil memasukkan strategi kami dari awal gim pertama yaitu dengan bermain sabar mengontrol bola depan dan bola setengahnya.”
Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As

Namun jalan menuju emas tidak pernah benar-benar mudah. Edsel dan Naufa sempat terseok di babak delapan besar saat menghadapi pasangan India, Jason Bjorn dan Punera Angel. Laga itu berlangsung keras dan menegangkan. Setelah kehilangan gim pertama 14-21, mereka bangkit di dua gim berikutnya, menang 21-17 dan 21-16. “Lawan terberat adalah pasangan India di perempatfinal. Mereka punya pertahanan yang kokoh, sulit sekali dimatikan,” ujar Edsel mengenang pertandingan yang jadi titik balik perjuangan mereka.

Bagi Edsel, kemenangan ini lebih dari sekadar medali. Ia adalah bagian dari generasi Garuda Muda yang baru beberapa waktu lalu tampil di Kejuaraan Dunia Junior, dan kini langsung menjejak podium Asia. Tapi jeda selebrasi mereka tak akan lama. “Kejuaraan kami selanjutnya adalah Indonesia International Challenge yang berlangsung di Yogyakarta,” ucapnya.

“Selain ganda campuran, saya juga akan bermain di sektor ganda putra bersama Muhammad Rizki Mubarrok. Tidak ada target khusus, tetapi saya akan berusaha menampilkan permainan terbaik karena ini merupakan pertandingan level International Challenge pertama untuk saya.”

BACA JUGA: Emas Kedua Indonesia dari Asian Youth Games Bahrain: Muhammad Rijal Abdillah dan Lahirnya The Next Golden Boy Angkat Besi

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Dari lapangan yang sama, satu lagi warna medali datang lewat Fardhan Rainanda Joe yang menyumbang perunggu. Cabang bulutangkis di Asian Youth Games 2025 memang hanya mempertandingkan tiga nomor: tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran, tapi di antara kesederhanaan jumlah itu, Indonesia masih mampu menyalakan api tradisi juara. Emas dari Bahrain itu bukan sekadar catatan di tabel medali, melainkan tanda bahwa generasi muda bulutangkis Indonesia masih terus tumbuh, belajar, dan berani bermimpi lebih tinggi dari net yang membentang di depannya.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!