Emas Kedua Indonesia dari Asian Youth Games Bahrain: Muhammad Rijal Abdillah dan Lahirnya The Next Golden Boy Angkat Besi
Ludus01


LUDUS - Di panggung kecil yang berkilau di tengah panas Manama, Bahrain, seorang remaja dari Jawa Barat berdiri di hadapan tumpukan plat besi yang siap menguji batas tubuh dan batinnya. Hari Minggu, 26 Oktober 2025, menjadi saksi bagaimana Muhammad Rijal Abdillah, lifter muda Indonesia, mengubah keringat dan keberanian menjadi sekeping emas untuk tanah air di ajang Asian Youth Games 2025. Emas itu menjadi yang kedua bagi kontingen Indonesia di Bahrain, sekaligus tanda bahwa estafet kekuatan angkat besi negeri ini belum padam.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Rijal tampil di kelas 60 kilogram putra, kelas yang dikenal sebagai arena paling dinamis dan penuh kejutan. Sejak percobaan pertama, aroma persaingan sudah tercium tajam di udara. Lawannya bukan sembarang nama: Xunfa Chen, lifter muda dari Tiongkok yang datang dengan reputasi kuat dan tekad menyapu bersih tiga emas yang tersedia. Tapi hari itu, rencana Chen tak berjalan mulus.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Pertarungan dimulai di nomor snatch, disiplin yang menuntut kecepatan dan teknik sempurna. Rijal membuka dengan 100 kilogram, angkatannya bersih, terkontrol, dan sukses. Chen membalas dengan 115 kilogram yang juga mulus. Pada percobaan kedua, Rijal menambah tujuh kilogram menjadi 107 kilogram, kembali berhasil. Chen menambah lima kilogram menjadi 120 kilogram, dan beban itu pun terangkat. Ketika keduanya mencoba angkatan terakhir, sama-sama tersungkur. Rijal gagal di 111 kilogram, Chen pun tersandung di 123 kilogram. Perbedaan tipis, tapi cukup untuk menempatkan Chen di depan, sementara Rijal harus puas sementara di posisi keempat.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Namun, medan berikutnya, clean and jerk, menjadi kisah lain: kisah tentang pembalikan nasib dan keberanian anak muda melawan prediksi. Pertarungan di kategori ini berlangsung sangat ketat. Pada percobaan pertama, Rijal mengangkat 136 kilogram, sukses. Chen menyusul dengan angka yang sama. Di percobaan kedua, Rijal menambah menjadi 139 kilogram, juga berhasil. Persaingan semakin panas ketika Chen membalas dengan 141 kilogram, disusul lifter India Maharajan Arumugapandian yang mencatat 142 kilogram.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Semua mata tertuju pada dua lifter muda itu, seperti duel dua pendekar yang saling membaca kelemahan. Chen mencoba menambah tiga kilogram menjadi 144 kilogram, namun gagal, besi itu seperti menolak menuruti ambisinya. Saat giliran Rijal tiba, suasana mendadak hening. Ia menaikkan bebannya menjadi 143 kilogram, dua kilogram lebih berat dari catatan terbaiknya di pelatnas. Napas tertahan, tangan menggenggam, tubuh menegang, dan... berhasil. Stadion pecah. Suara sorak dari rekan tim Indonesia menggema, mengiringi momen ketika Rijal memastikan satu emas bersejarah untuk Indonesia. Indonesia Raya berkumandang!

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
“Alhamdulillah, saya sangat bangga. Kerja keras dan latihan selama satu tahun di pemusatan latihan nasional akhirnya terbayar. Meninggalkan keluarga di rumah tidak sia-sia,” ujar Rijal dengan mata berbinar setelah memastikan kemenangan.
Angkatan itu memang istimewa. “Angkatan ini di atas angkatan saat latihan. Di pelatnas, clean and jerk terbaik saya 141 kilogram, tapi di sini bisa mencapai 143 kilogram,” tambahnya.

Selain emas di nomor clean and jerk, Rijal juga menyumbang perunggu dari total angkatan 250 kilogram, hasil dari kerja keras dan ketenangan menghadapi tekanan. Sementara di nomor Snatch, ia berada di posisi keempat dengan 107 kilogram, di bawah Chen (120), Maharajan (114), dan Ayu Higa dari Jepang (110).
Bagi Rijal, pencapaian ini terasa manis sekaligus menegangkan. Asian Youth Games Bahrain 2025 adalah multievent internasional pertamanya, setelah sebelumnya belum beruntung di World Youth Championship di Peru. Namun di Bahrain, nasib berpihak padanya. “Saya ingin terus latihan lebih keras, lebih disiplin, dan patuh pada pelatih. Target saya selanjutnya adalah lolos ke Olimpiade,” katanya penuh semangat.

Foto/Istimewa
Dari Jakarta, Hadi Wihardja OLY, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI, menyampaikan apresiasi hangat. “Luar biasa,” ujarnya, saat dihubungi LUDUS.id. “Ia berhasil melampaui prediksi sebelum berangkat ke Bahrain, dari 106 kilogram di Snatch menjadi 107, dan dari 141 kilogram di clean and jerk menjadi 143. Itu peningkatan yang signifikan. Target perak berubah menjadi emas.”

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Hadi menambahkan dengan nada bangga, “Rijal ini The Next Golden Boy Angkat Besi Indonesia. Ia punya mental juara dan progres yang jarang dimiliki atlet seusianya.”
Namun, perjalanan Rijal belum berakhir. Emas di Bahrain hanyalah pembuka menuju tantangan berikutnya: Olympic Youth Games 2027 di Dakar, Senegal. Di sanalah, di benua lain dan di panggung yang lebih besar, ia akan kembali diuji oleh besi, waktu, dan dirinya sendiri.

Foto/NOC Indonesia/Naif Muhammad Al As
Malam kemarin di Bahrain, Muhammad Rijal Abdillah bukan sekadar lifter muda yang memenangkan medali. Ia adalah simbol dari tekad yang sederhana tapi keras kepala: bahwa dalam setiap berat beban yang diangkat, ada cita-cita bangsa yang ikut terangkat.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





