Berlatih dari Pagi hingga Malam, Butsania Okta Yusnita Raih Emas Pencak Silat PON Bela Diri
Wasis Wibowo


LUDUS – Pengorbanan Butsania Okta Yusnita berlatih setiap hari dalam beberapa bulan untuk mempersiapkan diri di ajang PON Bela Diri Kudus 2025 berbuah manis. Atlet pencak silat Jawa Tengah yang biasa disapa Nita akhirnya meraih medali Emas kategori Tunggal Baku Putri.
“Alhamdulillah sangat senang karena ini pertama kali saya dapat medali emas di PON Bela Diri yang pertama,” kata Nita dalam video yang diunggah akun Instagram @silatnusantara.
Dalam partai final Nita yang mengenakan seragam silat berwarna merah terlihat begitu percaya diri menampilkan kepiawaiannya membawakan berbagai jurus. Dia juga begitu lincah menampilkan jurus dengan senjata berupa golok dan toya (tongkat).

Butsania Okta Yusnita sukses mengamankan medali emas nomor seni di tunggal putri untuk kontingen Jawa Tengah. Foto/Tangkapan Layar Instagram/@silatnusantara
Nita sukses mendapatkan poin 9.900 atau nyaris sempurna. Sedangkan nilai lawannya, Ni Made Mega dari Bali terpaut tipis dengan 9.860 poin. Nita sukses mengamankan medali emas nomor seni di tunggal putri untuk kontingen Jawa Tengah.
“Saya bersyukur setelah melalui latihan yang panjang bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pastinya perjalanan yang saya lalui cukup berat karena harus bisa membagi (waktu) akademik dan latihan,” bebernya.
Baca juga: Pencak Silat Walikota Cup 4 Jakarta Utara dan Inspirasi Prestasi Azzahra Palestin
Nita mengungkapkan, dia benar-benar serius mempersiapkan diri untuk tampil di PON Bela Diri Kudus 2025. Dia berlatih setiap hari pada pagi dan sore hari, bahkan sampai larut malam. “Motivasi terbesar saya adalah bagimana bisa tampil lebih baik daeri event-event sebelumnya,” katanya.
“Saya bersyukur setelah melalui latihan yang panjang bisa mendapatkan hasil yang maksimal." Butsania Okta Yusnita, Atlet Pencak Silat Jawa Tengah.
Nita mendedikasikan prestasi yang diraih untuk kedua orang tua saya, para pelatih-pelatih dari Pengprov Jawa Tengah dan IPSI Jawa Tengah. “Terima kasih untuk diri saya sendiri yang sudah bekerja keras untuk mendapatkan hasil ini,” pungkasnya.

Atlet pencak silat putri Jawa Tengah Butsania Okta Yusnita. Foto/Tangkapan Layar Instagram/@silatnusantara
Dia menilai ajang PON Bela Diri memberikan banyak dampak postif bagi atlet untuk meningkatkan prestasi. Dari ajang ini banyak muncul atlet-atlet potensial dari berbagai daerah.
“Saya lihat PON bela diri di Indonesia sangat baik untuk peningkatan olahraga Bela Diri di Indonesia. Dari juara-juara di PON Bela Diri ini bisa melahirkan bibit-bibit baru untuk atlet di tim nasional,” katanya.
Raih 6 Emas, Jateng Juara Umum Pencak Silat PON Bela Diri Kudus

Kontingen Jawa Tengah menutup perhelatan PON Bela Diri 2025 dengan gemilang. Bertanding di Djarum Arena 2A, Kaliputu, Kudus, sejak 17 hingga 21 Oktober, Jawa Tengah tampil sebagai juara umum pencak silat.
Raihan ini menjadi bukti kekuatan tuan rumah dalam mempertahankan tradisi prestasi di cabang bela diri khas Indonesia tersebut. Total, Jawa Tengah mengoleksi enam medali emas dan satu perunggu dari 15 nomor yang dipertandingkan.
Dari enam medali emas yang diraih oleh Tim Pencak Silat Jawa Tengah, masing diraih dari nomor seni sebanyak satu emas dan di nomor tanding lima emas. Medali emas Jateng diraih melalui Rizki Mieko Yunandriya di Kelas B Putra, Muhammad Faizal Ivanda di Kelas F Putra.
Empat medali emas diraih pesilat putri andalan, yakni Ni Gusti Rosia Pratiwi (Kelas C Putri), Syufi Nafiza Kharin (Kelas D Putri), Kirana Tias Savira (Kelas E Putri), dan Butsaina Okta Yusnita (Kelas I Putri/Tunggal).
Baca juga: Ini Perlengkapan Wajib Atlet Pencak Silat, Cegah Cedera saat Bertanding
Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh kontingen DKI Jakarta dengan koleksi tiga emas, dua perak, dan satu perunggu. Diikuti Kontingen Lampung di peringkat ketiga dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu.
Waketum Pengprov IPSI Jawa Tengah, Indro Catur Haryono mengatakan, sukses ini tak lepas dari penerapan sport science dalam pengelolaan olahraga asli Indonesia ini. Pencak silat Jawa Tengah punya program latihan dan agenda kegiatan yang teratur dan terarah.
“Kuncinya karena rekrutmen yang tepat berdasarkan data prestasi dan kemampuan atlet secara obyektif serta latihan yang berkesinambungan,” kata seusai pertandingan pencak silat di PON Bela Diri 2025.

Pertandingan pencak silat di ajang PON Bela Diri Kudus 2025. Foto/ponbeladiri
Technical Delegate pencak silat PON Bela Diri 2025, Agung Nugroho, mengapresiasi jalannya pertandingan yang dinilai sukses dan lancar selama penyelenggaraan. Dia menilai event ini menjadi wadah penting bagi munculnya talenta-talenta baru di dunia pencak silat nasional.
“Pertandingan berjalan baik dan lancar, ini berkat kerja sama yang solid antara semua pihak. Banyak hal positif yang bisa dicatat, terutama karena ada beberapa atlet baru yang mulai bermunculan,” ujar Agung.
6 Medali Emas Pencak Silat Jawa Tengah
1. Kirana Tias Savira vs Baiq Taria Nanda (NTB) Kelas E Putri 25-12
2. Muhammad Faizal Ivanda vs Muhamad Rizki Tama (Lampung) Kelas F Putra 39-9
3. Rizki Meiko Yunandriya vs Rezky Alfi Zahri (Kalsel) Kelas D putra 43-36
4. Syufi Nafisa Kharin vs Andhini Ayu Puspita (Jambi) kelas D Putri 34-5
5. Ni Gusti Rosa vs Paula Listi (Sumbar) kelas C Putri 41-10
6. Butsania Okta Yusnita vs Ni Made Mega (Bali) Seni Tunggal Putri 9.900 – 9.860 (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pencak silat dan olahraga beladiri lain yang berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





