
LUDUS – Pencak silat tak bisa dilepaskan dari unsur fisik dan kontak langsung. Dalam pertandingan, pesilat dituntut menguasai teknik dan siap secara fisik untuk menerima atau memberi serangan.
Pencak silat sebagai seni bela diri warisan leluhur juga punya potensi cedera, baik dalam sesi latihan maupun saat berlaga di arena.
Risiko ini sebenarnya bisa dikurangi secara signifikan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan perlengkapan pertandingan yang lengkap dan sesuai standar.
Modul Lestarikan Pencak Silat terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017 menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis perlengkapan utama yang wajib dikenakan pesilat saat bertanding.
Namun, jika merujuk pada praktik di lapangan dan regulasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), ada beberapa tambahan perlindungan lain yang juga penting digunakan.
1. Pakaian Pertandingan Resmi

Dua pesilat sedang bersiap-siap untuk bertanding. Foto/Dok/ITN
Pesilat wajib mengenakan pakaian seragam berwarna hitam, baik pada bagian atasan maupun celana. Warna hitam menjadi standar nasional yang ditetapkan oleh IPSI.
Seragam ini bukan hanya soal identitas visual, tetapi juga menunjukkan kekompakan, ketertiban, serta filosofi dari pencak silat itu sendiri. Selain itu, pesilat juga menggunakan sabuk yang menunjukkan tingkatan atau kompetensinya.
2. Pelindung Badan (Body Protector)

Dua pesilat sedang bertanding dengan menggunakan body protector dan pelindung engkel. Foto/Dok/Unair
Body protector merupakan perlengkapan wajib yang digunakan untuk melindungi area dada dan perut dari serangan lawan. Terbuat dari bahan yang empuk namun kuat, pelindung ini umumnya berwarna hitam agar serasi dengan pakaian pertandingan.
Fungsinya sangat vital untuk meminimalkan risiko cedera serius akibat pukulan, tendangan, atau benturan saat pertandingan berlangsung. Pelindung ini wajib dipakai baik oleh pesilat putra maupun putri.
3. Pelindung Kemaluan (Genital Protector)
Khusus bagi pesilat putra, perlengkapan ini menjadi pelindung organ reproduksi dari risiko benturan. Sama seperti pelindung badan, genital protector umumnya juga berwarna hitam dan didesain agar tidak mengganggu kelincahan gerakan pesilat.
Cedera di area ini dapat berakibat fatal, sehingga pemakaian pelindung kemaluan menjadi bagian tak terpisahkan dari perlengkapan bertanding.
Baca juga: Groin Guard Osanando Pecah: Nyeri Tak Terucap dan Inilah Cara Memilih Pelindung yang Tepat
4. Gum Shield (Pelindung Mulut)
Tak kalah penting, gum shield digunakan untuk melindungi gigi, gusi, dan rahang pesilat dari benturan, terutama ketika terjadi kontak di bagian wajah. Alat ini dikenakan di dalam mulut dan sangat membantu menghindari cedera mulut yang kerap terjadi dalam pertandingan bersifat keras.
Selain itu, penggunaan gum shield juga sudah menjadi praktik umum di berbagai cabang olahraga bela diri lainnya, dan sangat dianjurkan dalam pencak silat.
Baca juga: Tusah Mouth Guard Gumshield Pelindung Gigi
5. Pelindung Sendi (Elbow/Knee Pads)

Dua pesilat sedang bertanding dengan menggunakan body protector dan pelindung engkel. Foto/Dok/Unair
Perlengkapan ini bersifat opsional namun sangat bermanfaat, terutama untuk pesilat pemula atau dalam sesi latihan intensif. Pelindung siku dan lutut berfungsi mengurangi risiko cedera akibat benturan saat jatuh, tangkisan keras, atau gerakan tiba-tiba.
Terpenting, desain pelindung sendi ini harus fleksibel agar tidak menghambat ruang gerak pesilat di atas gelanggang.
Sportivitas dan Keselamatan
Dengan kelengkapan perlengkapan tersebut, setiap pesilat tidak hanya menjaga dirinya sendiri dari risiko cedera, tetapi juga menjaga semangat sportivitas dan keselamatan bersama.
Pencak silat merupakan seni bela diri yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan keutamaan moral. Oleh karena itu, keselamatan pesilat merupakan bagian penting dalam menjunjung nilai luhur pencak silat itu sendiri.
Baca juga: Mengenal Perlengkapan Taekwondo untuk Keselamatan dan Performa Atlet
Pada akhirnya, bertanding dalam pencak silat bukan hanya tentang mengalahkan lawan, tetapi juga tentang bagaimana menjaga tubuh, menghormati arena, dan melestarikan budaya.
Mengenakan perlengkapan dengan lengkap adalah bentuk kesadaran dan penghormatan terhadap seni bela diri kebanggaan Indonesia ini. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!