Bocoran Kompetisi Liga 1 Musim 2025-2026: Kuota Pemain Asing Ditambah, Liga 2 Pakai VAR

Wasis Wibowo

Terdapat sejumlah rencana perubahan regulasi Liga 1 musim depan seperti penambahan kuota pemain asing dan batas minimal menit bermain pemain muda. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)
1
0

LUDUS – PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sudah mempersiapkan sejumlah gebrakan untuk Liga 1 musim 2025-2026, salah satunya penambahan kuota pemain asing.

Tak tanggung-tanggung, operator kompetisi mengajukan proposal kepada PSSI untuk menambah kuota pemain asing dari semula delapan menjadi 11.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengatakan, Liga 1 musim depan akan dimulai pada awal Agustus 2025 dan berakhir pada Mei 2026. Ada jeda kompetisi pada 7 hingga 19 Desember 2025 untuk memberi ruang para pemain membela negara di ajang SEA Games 2025.

Selain itu, PT LIB juga menyiapkan beberapa manuver untuk musim depan, tidak hanya untuk kasta tertinggi tetapi juga kasta kedua. Berikut Ludus.id merangkum bocoran Liga 1 dan Liga 2 musim depan.

1. Kuota Pemain Asing Ditambah

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus (kiri) dan Direktur Operasional, Asep Saputra memberi keterangan kepada awak media. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus (kiri) dan Direktur Operasional, Asep Saputra memberi keterangan kepada awak media. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

PT LIB mengajukan proposal untuk menambah kuota pemain asing di Liga 1 2025-2026, dari semula delapan pemain menjadi 11 pemain. PT LIB juga membuka opsi perihal batas pemain asing yang boleh diturunkan dalam satu pertandingan.

Ferry menjelaskan, rencana penambahan kuota pemain asing untuk mengakomodasi klub Liga 1 yang berkompetisi di tingkat Asia agar bisa bersaing. “Saya belum bisa memberi jawaban pasti, PSSI yang ambil keputusan nantinya,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

2. Waktu Tampil Pemain Muda Ditambah

Penyerang Persija Jakarta, Rayhan Hannan menjadi salah satu pemain muda yang performanya mencuri perhatian di Liga 1 musim ini. (Foto/Persija Jakarta)

Penyerang Persija Jakarta, Rayhan Hannan menjadi salah satu pemain muda yang performanya mencuri perhatian di Liga 1 musim ini. (Foto/Persija Jakarta)

Ferry Paulus juga menyampaikan rencana perubahan regulasi waktu bermain pemain muda. Untuk diketahui, musim ini, klub Liga 1 wajib menurunkan satu pemain U-22 dalam daftar 11 pemain pertama minimal 45 menit dalam satu laga

Sementara untuk musim depan, satu pemain U-22 wajib bermain minimal 90 menit dalam satu pertandingan. Bocoran yang satu ini kemungkinan besar terealisasi sebab perubahan regulasi menit bermain pemain muda merupakan permintaan langsung dari PSSI.

“Untuk pemain muda di Liga 1, musim depan bisa potensi jadi 90 menit, karena ini permintaan dari PSSI,” kata mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta.

3. Format Liga 2 Musim Depan

Tim PSIM berselebrasi setelah keluar sebagai juara Liga 2 musim ini. (Foto/PSIM)

Tim PSIM berselebrasi setelah keluar sebagai juara Liga 2 musim ini. (Foto/PSIM)

Sebanyak sembilan tim dinyatakan terdegradasi dari Liga 2 musim ini, dan tiga tim lainnya promosi dari Liga 3. Artinya, peserta Liga 2 musim depan akan berkurang dari yang semula 26 tim menjadi 20 tim.

Sebanyak 20 tim tersebut akan terbagi dua, yakni grup barat dan grup timur dan setiap grup dihuni 10 tim. Juara grup akan saling bertemu di partai final untuk memperebutkan titel juara. “full kompetirsi dengan tipe round-robin, jadi ada 27 laga,” jelas Ferry.

Tim peringkat ketiga akan bertarung dalam laga play-off promosi. Format play-off tersebut juga berlaku di papan bawah. Dua tim juru kunci dipastikan terdegradasi, sedangkan penghuni peringkat 9 dari masing-masing grup akan memainkan laga play-off untuk menentukan siapa yang terdegradasi.

4. Liga 2 Gunakan VAR

PSSI dan PT LIB menggelar pelatihan VAR kepada para wasit untuk persiapan Liga 2 musim depan. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

PSSI dan PT LIB menggelar pelatihan VAR kepada para wasit untuk persiapan Liga 2 musim depan. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

Menariknya, musim depan akan menjadi edisi perdana Liga 2 menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Ferry membeberkan bahwa penggunaan VAR di Liga 2 musim depan memasuki tahap finalisasi.

“Liga 2 musim depan sudah dalam tahap finalisasi penggunaan VAR, sampai saat ini simulator sudah datang. Sebulan lalu, jadi wasit-wasit Liga 2 sudah dibekali simulator baru, dan ini sudah konfirmasi Liga 2 untuk menggunakan VAR,” ucap Ferry.

Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra menjelaskan VAR di Liga 2 akan menggunakan sistem teknologi yang sama seperti yang digunakan di Piala Asia U-17 dan U-20 2025. Saat ini, menurut Asep, PT LIB sedang berkomunikasi dengan klub-klub perihal persiapan infrastruktur pendukung VAR di setiap stadion kandang.

“Kita mendidik RO yang baru, technical drone baru. Terkait infrastruktur stadion untuk VAR di Liga 2, tentu kita bicarakan secara paralel,” kata Asep.

5. Antisipasi Penunggakan Gaji

Kuota pemain asing ditambah untuk mengakomodasi klub Liga 1, seperti Persib Bandung yang akan bermain di kompetisi Asia agar bisa bersaing. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

Kuota pemain asing ditambah untuk mengakomodasi klub Liga 1, seperti Persib Bandung yang akan bermain di kompetisi Asia agar bisa bersaing. (Foto/PT Liga Indonesia Baru)

PT LIB masih dipusingkan dengan sejumlah klub Liga 2 yang menunggak gaji pemain. Namun Ferry Paulus mengatakan pihaknya sudah memiliki solusi untuk mengantisipasi pelanggaran profesional tersebut dengan cara menahan dana kontribusi kepada klub-klub.

Penahanan data kontribusi dilakukan untuk berjaga-jaga jika ada klub yang kesulitan membayar gaji pemain. Nantinya, data kontribusi bisa dicairkan untuk digunakan klub membayarkan gaji pemainnya.

“Tunggakan-tunggakan itu bisa diselesaikan dengan kontribusi yang kita cairkan. Musim depan, Liga 2 kontribusinya akan kita tahan. Ini antisipasi juga jika ada tunggakan seperti Liga 1 dan Liga 2,” ujar Ferry. (*)

Laporan: Ilham Sigit

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!