China Masters 2025: Hanya Jonatan Christie Bertahan di Tunggal Putra, Dua Rekannya Tumbang di Shenzhen
Ludus01


LUDUS - Shenzhen Arena pada Rabu (17/9) menjadi panggung ujian bagi tiga wakil tunggal putra Indonesia di babak 32 besar China Masters 2025. Dari nama-nama besar yang turun, hanya Jonatan Christie yang mampu bertahan, sementara Alwi Farhan dan Anthony Sinisuka Ginting terhenti lebih cepat. Satu kemenangan yang tak hanya berarti langkah maju, tetapi juga mengingatkan pada luka setahun silam, saat Jonatan harus puas dengan posisi runner-up di turnamen yang sama. Kini, dendam itu terasa semakin dekat untuk dituntaskan.

Foto/PBSI
Jonatan mengawali langkahnya dengan menghadapi Kenta Nishimoto dari Jepang. Sejak gim pertama, keduanya terlibat duel sengit yang tak memberi jeda napas. Skor sama kuat terus menghantui: 3-3, 5-5, 7-7, 8-8, hingga 10-10. Interval pun ditutup Jonatan dengan keunggulan tipis 11-10. Selepas itu ia sempat menjauh 14-11, namun Nishimoto bangkit membalikkan keadaan menjadi 14-16 lalu 18-19. Di titik genting, Jonatan menunjukkan mentalitasnya. Ia menikung balik dan mengunci kemenangan 21-19.

Foto/PBSI
Gim kedua tak kalah tegang. Nishimoto lebih dulu unggul 2-0, sebelum Jonatan mengejar 3-2. Kejar-kejaran poin kembali mewarnai permainan, tapi Jonatan tampil lebih akurat, unggul 11-8 saat interval. Ia menjaga ketenangan, melancarkan variasi pukulan, dan terus menjaga jarak skor: 14-11, 15-14, 18-14, hingga menutup dengan skor identik 21-19. Sebuah kemenangan yang menegaskan kesiapan Jojo, sapaan akrabnya, untuk kembali menantang podium di Shenzhen.
“Kondisi shuttlecock memang berbeda dibandingkan saat saya kalah di Japan Open lalu. Di sini shuttlecock lebih laju dan itu jadi pembeda di laga hari ini. Saya bisa menerapkan strategi dan cara bermain yang lebih baik dari dia,” ujar Jonatan kepada tim media PBSI.

“Walau memang masih ada tadi beberapa kali melakukan kesalahan-kesalahan tapi ini pertandingan pertama, selalu punya kesulitannya tersendiri. Adaptasi masih harus terus dilakukan. Besok bertemu Lin Chun-Yi, tidak mudah karena dia punya kecepatan dan dengan kondisi di lapangan seperti ini saya harus siap habis-habisan meladeni permainan dia.”

Foto/PBSI
Namun tak semua wakil Indonesia bernasib sama. Alwi Farhan, yang turun menghadapi unggulan tuan rumah Li Shi Feng, tak mampu menahan arus serangan lawan. Skor 16-21 dan 9-21 mencatat kegagalannya melangkah lebih jauh.
“Pastinya kurang puas dengan performa hari ini. Li Shi Feng dengan pengalamannya beberapa kali ketika saya mau bermain cepat tapi dia bisa meredam dengan sangat baik. Ini pelajaran dan pengalaman pertama saya bertemu dengan permainan seperti ini. Planning dan gambaran sebelum bertanding pasti sudah ada dan itu cukup berjalan di gim pertama tapi di akhir ada momen harusnya dia mati tapi bisa mengembalikan. Itu membuat pikiran saya terganggu dan tidak bisa melawan,” kata Alwi.

Foto/PBSI
Nasib serupa menimpa Anthony Sinisuka Ginting yang berhadapan dengan Leong Jun Hao dari Malaysia. Sempat memperlihatkan perlawanan keras hingga memaksa laga berjalan tiga gim, Ginting akhirnya menyerah dengan skor 19-21, 21-5, dan 10-21.

Foto/PBSI
“Gim pertama sempat tertinggal jauh tapi setelah interval dapat arahan dari koh Indra untuk mencoba mengubah strategi dan berhasil banyak dapat poin. Tapi sayang setelah mengejar, momentumnya hilang di dua poin terakhir. Kondisi lapangan memang cukup terasa menang dan kalah anginnya. Lawan juga pasti merasakan. Di gim ketiga sayang saya banyak melakukan kesalahan sendiri di awal padahal niatnya ngadu seperti gim pertama, selain itu saya juga kurang bisa mengembangkan cara mainnya.”

Foto/PBSI
“Tidak ada terpikirkan bahwa setelah comeback saya belum merasakan kemenangan tapi memang sampai turnamen kelima ini feeling dan cara main belum kembali 100% seperti dulu. Ini yang masih jadi pekerjaan rumah,” ungkap Ginting.

Foto/PBSI
Maka hanya Jonatan Christie yang masih tersisa dari sektor tunggal putra Indonesia di China Masters 2025. Satu-satunya pelita yang terus menyala di Shenzhen, membawa asa untuk mengulang—atau bahkan membalikkan—kisah tahun lalu. Bila 2024 ia pulang dengan medali perak, kini kesempatan untuk mengubah sejarah terasa kian dekat, meski jalan menuju podium juara tetap penuh rintangan.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!