El Rumi Kalahkan Jefri Nichol di Superstar Knockout Vol.3, Menpora Dito Dorong Kebangkitan Tinju Anak Muda
Ludus01

LUDUS - Gelombang sportstainment sedang mengalir deras di berbagai belahan dunia. Dari Amerika Serikat hingga Asia, ring tinju dan arena bela diri kini bukan hanya milik petarung profesional, tapi juga menjadi panggung duel figur publik yang membawa penonton dari dunia hiburan. Fenomena ini bukan sekadar pertarungan fisik, ia adalah tontonan, drama, dan kemasan cerita yang memancing rasa penasaran jutaan pasang mata. Di Indonesia, denyut gelombang itu terasa kencang pada Sabtu malam, 9 Agustus, di Plenary Hall Jakarta Indonesia Convention Center (JICC).

Foto/Humas Kemenpora
JICC seakan berubah menjadi sebuah panggung cahaya. Lampu-lampu sorot menembus kepulan asap tipis, dentuman musik menghentak dada, dan ribuan pasang mata menunggu sesuatu yang mereka tahu akan menjadi puncak. Superstar Knockout Vol.3 bertajuk King of the Ring menghadirkan sebuah laga yang sejak berbulan-bulan lalu dibicarakan: El Rumi melawan Jefri Nichol.
Di deretan kursi undangan VIP, Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, duduk memperhatikan bersama Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. Malam itu, ia tak sekadar datang sebagai pejabat negara, tapi sebagai saksi sebuah upaya menghidupkan kembali tinju di mata generasi muda.
“Bagus, acara ini penuh dengan pengenalan industri tinju. Kita melihat JCC dipadati penonton, terutama anak muda. Inilah yang kita harapkan, agar olahraga tinju bisa kembali hidup,” ujarnya, suaranya tenggelam sesaat oleh sorak penonton yang menyambut ring walk kedua petarung.

Foto/Humas Kemenpora
Pertarungan itu tak memberi ruang untuk basa-basi. Bel ronde pertama berbunyi, El Rumi langsung maju, mengurung Jefri Nichol di sudut ring. Lalu sebuah pukulan telak, cepat, bersih, tak terbantahkan, menumbangkan lawannya. KO di ronde pertama. Penonton terhenyak sejenak sebelum ledakan sorak mengisi udara.
Masih dengan napas terputus-putus, El Rumi mengangkat tangannya ke atas. “Alhamdulillah, terima kasih Tuhan. Kalau bukan karena Tuhan kemenangan ini tidak akan terjadi,” katanya. Di balik kata-kata itu, ia menyelipkan ucapan terima kasih kepada keluarga yang sejak awal menjadi tulang punggung semangatnya. Bagi El Rumi, kemenangan malam itu adalah hasil kerja keras dan strategi yang dirancang jauh sebelum langkah pertama di atas ring.

Foto/Humas Kemenpora
Namun Superstar Knockout tak hanya mengandalkan nama besar dua figur publik ini. Sejak kelahirannya, ajang sportstainment ini memang dirancang untuk mempertemukan selebritas, aktor, musisi, hingga influencer, dengan dunia tinju profesional. Ada pula ruang untuk petinju amatir dan profesional tampil di panggung besar, memberi mereka kesempatan yang selama ini jarang datang di Indonesia. Antusiasme publik yang terus meningkat membuktikan: tinju, dalam wajah barunya, sedang membangun kembali jalannya menuju hati masyarakat.

Foto/Humas Kemenpora
Sabtu malam, di JICC, tinju tampil sebagai pertunjukan yang hidup dan berdenyut, campuran gemerlap sorot kamera dan adrenalin mentah. El Rumi pulang sebagai King of the Ring. Tapi mungkin kemenangan sejati ada di kursi penonton: anak-anak muda yang matanya berbinar, menyimpan mimpi untuk suatu hari berdiri di ring yang sama. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!