Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri Gagal ke Final China Masters 2025

Ludus01

Foto/PBSI

LUDUS - Malam ini, Sabtu (20/9/2025), sorot lampu putih di Shenzhen Arena menyoroti lapangan yang tegang. Ratusan pasang mata tertuju pada satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Mereka bukan hanya membawa nama sendiri, tapi juga harapan terakhir Merah Putih di panggung China Masters 2025, turnamen level BWF Super 750.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Di seberang net berdiri pasangan nomor satu dunia asal Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Keduanya sudah hafal benar ritme lawan, pernah merasakan pahitnya kekalahan dari Fajar/Fikri di China Open Super 1000 bulan Juli lalu. Kini, mereka datang dengan misi balas dendam.

Awal gim pertama menghadirkan asa. Smes Fajar yang menukik tak terbendung membuat skor imbang 2-2. Drive Seo yang salah jatuh memberi Indonesia keunggulan tipis 3-2. Kombinasi permainan cepat, kadang agresif, kadang penuh taktik, membuat Fajar/Fikri sempat unggul 5-4. Di tribun, sorak kecil pecah, seolah mengatakan masih ada harapan.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Namun, semuanya berubah setelah skor imbang 5-5. Kim/Seo mulai menekan tanpa jeda. Interval pertama ditutup dengan keunggulan 11-6 untuk Korea. Seusai jeda, kesalahan demi kesalahan dari kubu Indonesia muncul: pengembalian terlalu panjang, antisipasi servis yang meleset, pertahanan rapuh di sisi belakang. Fajar/Fikri tertinggal 7-14. Meski sempat mendekat lewat tiga poin beruntun menjadi 10-14, momentum tak bisa mereka genggam. Drop shot apik memang sempat memperkecil selisih, 13-19, tetapi akhirnya skor menutup dengan 13-21.

Gim kedua menjanjikan duel berbeda. Lebih rapat, lebih menegangkan. Saat tertinggal 7-10, Fajar/Fikri meraih tiga angka beruntun hingga imbang 10-10. Jual beli serangan terjadi, suara tepuk tangan bersahut-sahutan. Mereka bahkan sempat berbalik unggul 13-12, sebuah titik yang membuat tribun Indonesia berteriak lebih keras. Ada sebersit mimpi: mungkinkah kisah berbalik?

Tapi Kim/Seo tak pernah kehilangan kepala dingin. Setiap celah kecil dimanfaatkan. Skor kembali imbang 16-16, dan itulah titik mati untuk Fajar/Fikri. Empat poin beruntun membuat Korea melesat ke match point 20-16. Indonesia sempat mencuri satu angka, tapi akhirnya menyerah 17-21.

Skor akhir: 13-21, 17-21. Dua gim langsung, dan dengan itu, habislah sudah perwakilan Indonesia di China Masters 2025.

Ironi terasa pahit. Tiga bulan lalu, di tanah yang sama, Fajar/Fikri mengalahkan Kim/Seo di perempat final China Open Super 1000 sebelum akhirnya meraih gelar juara. Kini sejarah berbalik. Balas dendam lunas, dan catatan head-to-head menjadi imbang 1-1.

Grafis/Pipis Fahrurizal/LUDUS.id

Grafis/Pipis Fahrurizal/LUDUS.id

Bagi Fajar/Fikri, perjalanan ini seperti menegaskan hukum tak tertulis dalam bulu tangkis: kemenangan hanyalah singgah sebentar, sebelum direbut kembali oleh lawan yang menunggu di ujung net. Malam ini, langkah mereka terhenti, dan skuad Garuda pulang tanpa gelar dari Shenzhen. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!