Indonesia Tuan Rumah Youth and Junior World Sambo Championship 2025, Minat Peserta Membludak
Ludus01

LUDUS - Di sebuah pusat latihan di Karawang, Jawa Barat, 37 remaja dan junior Indonesia tengah berkeringat setiap hari. Mereka bukan sekadar menjalani rutinitas fisik, tetapi menyiapkan diri untuk panggung yang lebih besar: Youth and Junior World Sambo Championship 2025. Nama-nama itu lahir dari Kejuaraan Nasional Sambo Remaja dan Junior di Padang, Sumatera Barat, 10–12 Juli 2025, dan kini mengemban tugas membela Merah Putih di ajang dunia yang akan berlangsung di JSI Resort Megamendung, Ciawi, Bogor, 1–6 Oktober 2025.

Foto/Istimewa
Perhelatan ini menandai momen bersejarah. Indonesia untuk pertama kalinya dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia bela diri Sambo kategori remaja dan junior. Sejak Federasi Sambo Internasional (FIAS) membuka pendaftaran lewat laman resmi mereka pada 18 Agustus 2025, perhatian negara-negara peserta langsung tercurah ke Bogor.
Baru lima hari berselang, sudah 15 negara yang memastikan diri hadir: Rusia, Azerbaijan, Belanda, Meksiko, Turkmenistan, Moldova, Korea Selatan, Armenia, Kyrgistan, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Bulgaria, dan Jepang. Dari jumlah itu, Rusia datang paling besar dengan 55 delegasi, disusul Turkmenistan dengan 24, Meksiko 12, dan Azerbaijan 10. Semua akan bertarung di atas tatami dalam 37 kelas sport dan combat.

Foto/Istimewa
Di balik persiapan teknis, ada pula dimensi diplomasi yang mengiringi. Ketua Umum PP Persambi Krisna Bayu dan panitia telah menemui Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov. Sambo memang berasal dari Rusia, dan bagi Indonesia, ajang ini menjadi ruang memperkuat hubungan dua negara.
“Kalau kejuaraan dunia ini sukses, hubungan Indonesia–Rusia semakin erat,” kata Nurfirmanwansyah, Manajer Timnas Sambo Indonesia, yang juga anggota Komisi V DPRD Sumbar.
Ia menyebut ada dua keuntungan yang bisa dipetik pemerintah: pertama, mendukung instruksi Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia semakin sering menggelar event internasional; kedua, mempertebal hubungan bilateral yang baru saja diteguhkan Prabowo lewat berbagai kerja sama dengan Moskow, termasuk bidang olahraga.

Foto/Istimewa
Karena itu, panitia menunggu dukungan penuh dari pemerintah. “Kita tinggal menunggu jadwal audiensi dengan Mas Menpora Dito Ariotedjo. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera diterima sehingga kita bisa melaporkan sejauh mana persiapan panitia dan kesiapan atlet Sambo Indonesia,” ujar Arnold Silalahi, Venue Manager Youth and Junior World Sambo Championship 2025, melalui pesan WhatsApp. Dukungan Kemenpora dianggap vital, bukan hanya dari segi teknis, tapi juga simbol negara yang hadir di balik perjuangan para atlet.

Foto/FIAS
Di Jakarta, Wakil Sekjen PP Persambi Muhamad Riyad menyebut target mereka cukup ambisius: menembus 60 negara peserta. Dengan antusiasme yang sudah terlihat sejak pendaftaran dibuka, ia optimistis angka itu tercapai. Bagi Indonesia, menjadi tuan rumah bukan hanya perkara menggelar pertandingan, melainkan juga unjuk diri di mata dunia—sekaligus menunjukkan bahwa negeri ini mampu mengelola event internasional, bahkan untuk cabang olahraga yang masih relatif baru di sini.

Maka, Oktober nanti, Bogor akan jadi panggung. Di satu sisi ada remaja-remaja Indonesia yang telah ditempa sejak Padang hingga Karawang. Di sisi lain, ada diplomasi yang menautkan Jakarta dan Moskow. Dari tatami hingga meja perundingan, Sambo kini menjadi cerita baru tentang bagaimana olahraga mampu menjembatani kepentingan, prestasi, dan mimpi sebuah bangsa. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!