Karate 1 Series A Jakarta, Sukses Prestasi, Momentum Untuk Pembinaan

Ludus01

0
0

“Bangga karena di negara sendiri kita mendapatkan medali emas. Yang terpenting kalau kita menang hari ini, tentangan ke depan lebih berat, makanya semakin sering menang, semakin terus ditekan latihannya, bukan malah terlena karena kemenangan”

Foto: Kurniawan Fadilah/ludus.id

Foto: Kurniawan Fadilah/ludus.id

Andi Dasril Darmawan bahagia. Bersama dengan dua tandemnya, Andi Tomy dan juga Albialdi Jene usai tampil dan menjadi yang terbaik pada nomor Kata Beregu Putra Kejuaraan Internasional Karate 1 Series A Jakarta, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (20/11/2022).  Medali emas yang diperoleh Dasril, Tomy, dan Albi setelah mereka berhasil menang atas lawan mereka yang merupakan rekan senegaranya, Mohammad Zidane Bagaskara, La Ode Andinudin dan  Chandra Nevo. Ketiganya pun berkata, capaian kesuksesan yang telah diraihnya hingga saat ini melewati banyak proses perjuangan. Ini diakui oleh Dasril.

“Perjuangan itu ikhlas, merelakan masa muda. Untuk menjadi atlet yang juara, harus fokus dan ikhlas menjalani apa yang diberikan pelatih. Kalau setengah-setengah, pasti hasilnya tidak maksimal”

Prestasi Dasril, Andi dan Albialdi  sebelumnya adalah dikalungi medali perak SEA Games Filipina 2019, medali emas Asia di Pasific IKGA 2019, SEAKF Thailand 2019 dan SEA Games Vietnam 2022.

Sukses di nomor beregu kata putra, diikuti oleh beregu putrinya. Lala Diah Pitaloka, Khairina Alya Zati Arkani, dan Malini Angga Resta pun tampil gemilang. Medali emas diraih mereka setelah mengalahkan kawannya sendiri, yaitu Emilia Sri, Anugrah Nurul serta Dian Monika.

“Usia kita baru 17 tahun dan baru pertama kali ikut WKF Series. Pengalaman lawan lebih dari kita. Kita juga latihan hanya seminggu persiapan, jadi benar-benar enggak nyangka. Bersyukur banget sama Allah bisa dapat podium pertama”

Lala Diah Pitaloka bahagia atas kemenangannya itu. Seperti juga Arkani dan Resta. Ketiga karateka yang masih  berseragam putih abu-abu ini, mengaku banyak dukungan sehingga membuat mereka bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang. Pitaloka mengungkapkan perasaanya seperti ini:

“Terima kasih untuk orang tua, paling bikin terharu ngeliat pengorbanan orang tua yang udah bimbing kita sampai ke titik ini. Terus untuk semua pelatih dan tentunya teman-teman di tim. Kalau enggak ada tim yang baik, enggal bakal bisa dapat juara ini. Ayo berjuang lagi, lebih keras untuk capai target selanjutnya” 

Meski dapat meraih podium tertinggi, nyatanya Pitaloka, Arkani dan Resta tidak mau terlalu merayakan kemenangan secara berlebihan. Lagi-lagi Pitaloka mewakili kedua temannya untuk memberikan alasannya.

“Menang itu cuma pas di atas podium aja, setelahnya kita cuma mantan juara, makanya harus berlatih lagi, berjuang lagi untuk target selanjutnya. Mental yang benar-benar kuat, tidak mengeluh, dengan pintar-pintar jaga mood dan lawan jenuh atau pun bosan saat latihan, itu perjuangan versi kita” 

Tim Indonesia setelah meraih 3 emas 3 perak dan 5 perunggu

Tim Indonesia setelah meraih 3 emas 3 perak dan 5 perunggu

Prestasi tim Indonesia tidak hanya di nomor kata beregu. Nama Rakawuni Banurea Dessynta dari nomor Kumite +68Kg putri, juga sukses sumbangkan medali emas. Dessynta berhasil menuntaskan perlawanan Sullivan Hannah asal Australia, sehingga berhak berdiri di podium tertinggi. Nama lain yang juga sukses meraih medali yaitu Nur Anggraini Annisa untuk Kumite -50kg, yang sumbangkan medali perak.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Sukses karateka Indonesia meraih medali, juga sukses penyelenggaraan. Indonesia menjadi negara keempat sekaligus penutup dari Karate 1 Series A, sebuah kejuaraan resmi Federasi Karate Dunia (WKF) yang terbuka untuk semua karate dunia yang belum mendapatkan poin. Sebelum Indonesia, penyelenggara series ini adalah Pamplona (Spanyol), Kairo (Mesir), dan Kocaeli (Turki).

Di seri terakhir Karate 1 Series A ini, para atlet berkesempatan mendulang poin guna mengangkat posisi mereka di daftar Ranking Dunia WKF. Perlu diketahui, para karateka yang dibolehkan untuk mengikuti Karate 1 Series A ini hanya yang menempati posisi di luar peringkat 32 besar dunia dalam ranking Federasi Karate Dunia (WKF). Nomor yang dipertandingkan pada Karate 1 Series A Jakarta kali ini adalah nomor kumite dan nomor Kata. Untuk nomor kumite putra mempertandingkan kelas -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg. Dan untuk kumite putri terdiri atas kelas -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg. Sedangkan untuk nomor Kata dibagi menjadi dua kategori yaitu Kata Beregu Putra dan Putri serta Kata Individu.

Kejuaraan Karate 1 Series A Jakarta yang terselenggara dari 18 hingga 20 November 2022 ini diikuti sebanyak 65 negara dengan total peserta 670 karateka. Jumlah ini melebihi perkiraan dari panitia penyelenggara yang menargetkan 45 negara. Dan sebagai tuan rumah, Indonesia menjadi pengganti tuan rumah sebelumnya yaitu Cina yang batal menyelenggarakan event ini lantara situasi pandemi covid yang masih tinggi.

— UMAR SYARIEF, Legenda Karate Indonesia, Peraih 12 Medali Emas SEA Games —

— UMAR SYARIEF, Legenda Karate Indonesia, Peraih 12 Medali Emas SEA Games —

“Ini turnamen terendah di WKF tapi ini turnamen yang termewah dari seluruh penyelenggaraan seri A ini. Ini momentum penting untuk menjadi bagian pembinaan yang bagus, agar seluruh daerah bisa diberikan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan internasional. Ini sangat penting agar daerah-daerah bergairah untuk mempersiapkan atlet-atletnya yang selama ini jarang ada kejuaraan sehingga karate Indonesia bisa dibilang mati suri”

“Persiapan event ini hanya tiga bulan. Rapatnya marathon. Kita buat detail sekali ya. Harapan kita di awal kan sukses penyelenggaraan. Karena ini adalah wajah Indonesia. Kemudian bahwa PB FORKI di penghujung masa kepengurusan, karena akan berakhir Februari 2023, nah kita ingin memberikan sesuatu buat negeri ini. Dan bersyukur kita bisa memberikan prestasi di penghujung kepengurusan. Ini kita buat sejarah, di level ini kita belum pernah juara dunia. Bahkan penyelenggaraan ini dapat pujian dari Rashi Abdulmajid Al-ali selaku Vice President Asian Karate Federation (AKF), beliau bilang ‘this is amazing’, ini adalah kegiatan kejuaraan yang opening ceremony nya paling baik”

— DARLY SIREGAR, Ketua Pelaksana dan Sekretaris Jendral Hubungan Internasional PB FORKI —

Sekretaris Jendral PB FORKI, Raja Sapta Ervian. atau biasa dipanggil Ayi, bersyukur dengan sukses ini. Raihan medali yang diperoleh karateka Indonesia, menurutnya sudah melampaui target yang diberikan oleh pengurus.

“Alhamdulillah kita sudah mencapai target. Kemarin memang kami memasang target satu emas. Jadi saya rasa ini kerja keras atlet, pelatih, dan selama ini kerja keras mereka bisa kita lihat hasilnya. Sesuai yang kita upayakan dari awal, kerja keras kita untuk sukses dalam penyelenggaraan dan prestasi”

“Kami dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bangga dengan PB FORKI telah melaksanakan kejuaraan series A di Jakarta. Dari penyelenggaraan selama tiga hari berjalan dengan baik”

— RAJA SAPTA OKTOHARI, Ketua Komite Olimpiade (NOC) Indonesia —

HASIL PEROLEHAN MEDALI:

Medali Emas

  1. Tim Kata Putri (Lala Diah Pitaloka, Khairina Alya Zati Arkani, Malini Angga Resta)
  2. Tim Kata Putra (Andi Dasril Dwi Darmawan, Andi Tomy Aditya Mardhana, dan Albiadi)
  3. Kumite +68 kg Putri (Rakawuni Banurea Dessynta)

Medali Perak

  1. Tim Kata Putri (Emilia Sri, Anugrah Nurul, Dian Monika)
  2. Tim Kata Putra (Mohammad Zidane Bagaskara, La Ode Andinudin, Chandra Nevo)
  3. Kumite -50 kg Putri (Nur Anggraini Annisa)

Medali Perunggu

  1. Kata Putri Individu (Damayanti Marzella Sekar)
  2. Kumite -50 kg Putri (Devi Ida Seri)
  3. Kumite -68 kg Putri (Zefanya Ceyco Georgia)
  4. Kata Putra Individu (Ramadhan Hazel)
  5. Kumite +84 kg Putra (Firmansyah Sandi)

Laporan: Kurniawan Fadillah

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!