Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025: Indonesia U-21 Tumbang 1-3 dari Italia di 16 Besar, Sempat Curi Satu Set
Ludus01

LUDUS - Sorak-sorai penonton memecah udara Surabaya malam tadi. Rabu, 13 Agustus 2025, Jawa Pos Arena menjadi panggung yang penuh dentuman bola, teriakan, dan tepuk tangan. Di bawah sorot lampu yang panas, Timnas voli putri Indonesia U-21 menantang raksasa Eropa, Italia, pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21.

Foto/en.volleyballworld.com
Di atas kertas, ini adalah duel timpang. Italia datang dengan status unggulan, menurunkan skuad terbaiknya: Nicole Piomboni dan Teresa Maria Bosso di posisi outside hitter, Merit Chinenyenwa Adigwe sebagai opposite spiker, Dalila Marchesini dan sang kapten Linda Manfredini di middle blocker, Helena Sassolini sebagai setter, dan Anna Bardaro di libero. Tak ada sikap meremehkan terhadap Indonesia.
Sebaliknya, pelatih Marcos Sugiyama justru memulai laga dengan situasi sulit. Dua outside hitter andalan, Junaida Santi dan Kadek Diva, tak bisa bermain. Junaida tidak fit, Kadek Diva cedera, meski keduanya duduk di bangku cadangan. Sebagai gantinya, Syelomitha Afrilaviza dan Azzahra Dwi Febyane alias Gendis diplot di sayap. Pascalina Mahuze tetap menjadi opposite spiker, Chelsa Berliana dan Maradanti Namira menjaga pos middle blocker, Ajeng Nur Cahaya sebagai setter, dan Indah Guretno di libero. Formasi yang sama seperti laga sehari sebelumnya kontra Argentina.

Foto/en.volleyballworld.com
Peluit pertama berbunyi, dan Italia langsung mengunci kendali. Di set pembuka, skor sempat ketat 5-7, namun empat poin beruntun mengubahnya menjadi 5-11. Dominasi berlanjut ketika lima angka berturut-turut membawa Italia unggul 8-18. Indonesia mencoba mengejar, mencuri dua poin dari servis error Bosso dan attack error Piomboni, tapi serangan cepat Manfredini dan kesalahan serangan Rara menutup set 25-12 untuk Italia.
Set kedua, Sugiyama tetap percaya pada tim mudanya. Bahkan sempat memimpin 3-0 lewat attack Syelomitha dan dua pukulan Mahuze. Tapi momentum itu cepat dibalik Italia. Enam poin beruntun membuat skor jadi 12-15, lalu laju dari 17-18 ke 17-22 memupus harapan. Gagalnya serangan Gendis menjadi akhir set kedua, 25-19 untuk Italia. Skor kini 0-2.

Foto/en.volleyballworld.com
Di titik itu, Indonesia tak lagi punya beban. Sugiyama mengacak formasi, Chelsa bergeser ke opposite spiker, Mahuze pindah ke outside hitter. Afra Hasna menggantikan Ajeng di setter, Geofanny Eka Cahyaningtyas masuk sebagai middle blocker, Syelomitha ditarik keluar. Awal set ketiga kembali milik Indonesia: service ace Afra, block Chelsa, dan attack Gendis membuat skor 3-0.
Arena bergetar. Kedua tim saling berbalas poin, kedudukan imbang 5-5, lalu 14-14. Saat tertinggal 15-17, Indonesia meledak, empat poin beruntun membuat skor 19-17. Mahuze dan Gendis menambah jarak, ditambah error Adigwe. Dan ketika spike keras Mahuze menembus blok Italia, papan skor berbunyi 25-21. Satu set bersejarah direbut dari tim papan atas dunia.

Foto/en.volleyballworld.com
Namun kebangkitan itu tak berlanjut. Set keempat dimulai ketat, 10-10, hingga Italia menghantam dengan sembilan poin beruntun. Dua kali timeout diambil Sugiyama tak menghentikan laju lawan. Indonesia sempat memperkecil jadi 13-20 setelah error Marchesini dan Sassolini, tapi lima poin beruntun Italia, serangan Lisa Esposito, block Manfredini, dan kesalahan Mahuze, mengakhiri laga 25-13.

Foto/en.volleyballworld.com
Skor akhir 1-3 (12-25, 19-25, 25-21, 13-25) menutup mimpi Indonesia menuju perempat final. Italia melangkah untuk menantang juara bertahan China, partai yang akan menjadi ulangan final 2023, kala China menang 3-2.
Indonesia turun ke laga klasifikasi 9-16, menantang Thailand yang sebelumnya kalah 0-3 dari China.

Statistik mencatat, Italia mengemas 48 serangan sukses, 17 blok, 7 service ace, dan mendapat 24 poin dari error lawan. Indonesia meraih 35 serangan sukses, 6 blok, 1 service ace, dan mendapat 27 poin dari error lawan. Adigwe menjadi top skor dengan 28 poin (19 serangan, 7 blok, 2 service ace). Di kubu Indonesia, Mahuze mencatat 15 poin (13 serangan, 2 blok), disusul Gendis dengan 10 poin.

Foto/en.volleyballworld.com
“Kita patut mengapresiasi anak-anak. Mereka dapat satu set melawan salah satu tim terkuat di dunia. Apalagi, dua pemain andalan kita tidak tampil karena cedera,” kata Loudry Maspaitella, Wakil Kabid Binpres PP PBVSI.
Kekalahan ini memang menutup pintu menuju delapan besar, tapi di Jawa Pos Arena itu, ribuan pasang mata menyaksikan satu set yang terasa seperti kemenangan, sebuah pengingat bahwa semangat bisa membuat perbedaan, bahkan melawan raksasa dunia.
Hasil Lengkap Rabu (13/8/2025)

Foto/en.volleyballworld.com
Lapangan 1, Jawa Pos Arena
- Tiongkok-Thailand 3-0 (25-15, 25-18, 25-19}
- Argentina-Republik Ceko 3-0 (25-15, 25-13, 25-19)
- Serbia-Turki 0-3 (14-25, 23-25, 10-25)
- Italia-INDONESIA 3-1 (25-12, 25-19, 21-25, 25-13)
- Polandia-Puerto Riko 3-0 (25-15, 25-16, 25-13)
Lapangan 2, Gelora Pancasila
- Brasil-Korea 3-0 (25-23, 25-17, 25-17)
- USA-Bulgaria 0-3 (23-25, 16-25, 15-25)
- Kroasia vs jepang:1-3 (16-25, 25-22, 17-25, 17-25)
Lapangan 3, GOR Samator
- Kanada-Aljazair 3-0 (25-18, 25-11, 25-18)
- Mesir-Vietnam 3-1 (16-25, 24-26, 25-22, 20-25)
- Dominika-Tunisia 3-0 (25-21, 25-22, 25-17)
- Chili-Meksiko 3-0 (25-19, 25-14, 25-21). (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!